Penyakit Hirschsprung : Defek Genetik Syaraf Usus

radiologi penyakit hirschsprung

Penyakit Hirschsprung adalah defek usus yang dicirikan dengan tidak adanya syaraf di bagian usus. Kondisi ini terjadi ketika syaraf di usus (nervus enterik) tidak terbentuk sempurna sebelum lahir (perkembangan embriologis). Kondisi ini biasanya diidentifikasi pada 2 bulan pertama kehidupan meskipun pada kasus ringan dapat didiagnosis ketika sudah anak-anak.

Nervus enterik memicu  kontraksi otot dan menyalurkan feses melalui usus halus. Tanpa syaraf ini, material sisa makanan tidak dapat didorong keluar, sehingga memicu konstipasi dan blokade total pada usus pada pasien dengan Penyakit Hirschsprung. Tanda lain dari kondisi ini meliputi : muntah, nyeri perut, pembengkakan, diare, gangguan makan, malnutrisi dan gangguan pertumbuhan (melambat).

Bacaan Lainnya

Seseorang dengan penyakit ini berisiko berkembang kondisi yang lebih serius seperti peradangan pada usus halus (enterocolitis) atau berlubangnya dinding usus halus (perforasi usus) yang dapat menyebabkan infeksi serius bahkan kematian.

Terdapat dua jenis penyakit hirschsprung yang disebut dengan short segmen dan long segmen. Pada short segmen, sel syaraf hilang hanya pada bagian terakhir dari usus besar (colon). Ini adalah bentuk tersering, terjadi sekitar 80% orang dengan penyakit HSCR. Untuk alasan yang tidak diketahui, penyakit short segmen ini 4 kali lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.

Pada long segmen terjadi pada sebagian besar usus besar dan lebih berat kasusnya. Pada long segmen, ditemukan pada 20% kasus dan terjadi dengan prevalensi sama baik laki-laki dan perempuan. Sangat jarang sel syaraf hilang dari semua usus besar dan beberapa bagian kecil usus kecil (total colon aganglionosis) atau dari semua usus besar dan usus halus (total intestinal aganglionosis).

Baca Juga:  Tatalaksana Pre-Operatif dan post-Operatif Gastroschisis

Penyakit HSCR ini dapat terjadi kombinasi dengan kondisi lain, seperti sindrom waardenburg tipe IV, sindrom Mowat-Wilson, atau Sindrom congenital central hypoventilation. Kasus ini dideskripsikan sebagai sindrom. Penyakit HSCR juga dapat terjadi tanpa sindrom ini, dan kasus ini harus dirujuk untuk diisolasi dan nonsindromik. Kejadian kasus HSCR sekitar 1 dari 5000 kelahiran bayi.

Perubahan Genetik pada Penyakit Hirschsprung

Isolasi penyakit HSCR dapat dihasilkan dari mutasi dari satu dari beberapa gen seperti gen RET, EDNRB dan EDN3. Meskipun genetik dari kondisi ini terlihat kompleks dan belum semuanya diketahui. Ketika mutasi pada gen tunggal terkadang menyebabkan kondisi ini., mutasi pada gen multiple juga terjadi pada beberapa kasus.

Mutasi pada gen RET adalah penyebab genetik yang paling sering terjadi. Gen RET mengatur pembentukan protein yang meliputi signaling di sel. Protein ini terlihat esensial pada perkembangan normal dari beberapa jenis sel syaraf termasuk syaraf pada usus halus.

Mutasi gen RET akan menyebabkan penyakit HSCR dari versi nonfungsional dari protein RET yang tidak dapat mentransmisi sinyal ke sel. Tanpa signaling protein RET, sel syaraf enterik tidak dapat berkembang baik. Hilangnya syaraf ini memicu gangguan usus yang merupakan karateristik pada hirschsprung.

Gen EDNRB memberi intruksi untuk membuat protein yang disebut dengan endotelin reseptor tipe B. Ketika protein ini berinteraksi dengan protein lain seperti endothelin, maka akan ditransmisikan informasi dari luar sel ke dalam sel untuk proses seluler penting lainnya.

Gen EDN3 memberikan intruksi untuk protein yang disebut dengan endothelin3, salah satu endothelin yang berinteraksi dengan reseptor endothelin tipe B. Bersama endothelin3, dan endothelin reseptor tipe B, memberikan peran penting pada pembentukan normal sel syaraf usus. Perubahan pada kedua gen EDNRB dan EDN3 akan mengganggu fungsi normal dari protein endothelin reseptor tipe B atau endothelin 3, mencegahnya dari transmisi penting untuk perkembangan syaraf enterik.

Baca Juga:  Balanitis : Gejala, Pemeriksan dan Pengobatan

Hasilnya, syaraf ini tidak terbentuk secara normal selama masa embriologis. Hilangnya syaraf enterik ini akan mencegah feses lebih sulit keluar dari intestinal dan memicu konstipasi berat dan blokade intestinal.

Pola Pewarisan Penyakit Hirschsprung

Sekitar 20% kasus HSCR terjadi pada anggota keluarga multiple pada keluarga yang sama. Bahkan kejadiannya dapat terjadi pada seseorang dengan tanpa riwayat keluarga. Penyakit ini memiliki pola pewarisan DOMINAN dimana satu koli dari gen bawahan pada masing-masing sel sudah cukup untuk menyebabkan penyakit HSCR ini. Pewarisan ini pewarisan dianggap tidak sempurna karena tidak setiap orang dengan pewarisan gen ini dari orangtua, akan berkembang menjadi penyakit HSCR ini.

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *