Calcium untuk Patah Tulang Ternyata Cukup Efektif, Nomor 2 bikin Kaget

Calcium untuk patah tulang sekarang menjadi hal yang sangat pokok. Itu karena keberadaannya mampu membantu dalam menangani masalah patah tulang. Memang upaya penyembuhan patah tulang terkadang menyulitkan.

Kebutuhan kalsium yang berguna untuk mengatasi patah tulang sulit didapatkan dalam jumlah cukup, terlebih lagi untuk lansia. Biasanya, penyembuhan patah tulang berlangsung lebih lama dan sulit untuk segera diselesaikan.

Bacaan Lainnya

Regulasi Hormonal Calcium di Tubuh Manusia

Calcium di tubuh dikendalikan oleh hormon Paratiroid (PTH), calcitonin dan Calcitriol. Hormon PTH akan meningkatkan kadar kalsium di darah dengan meningkatkan absorbsi di Usus dan meningkatkan absorbsi kalsium di ginjal.

Sebaliknya, apabila kadar kalsium dalam darah terlalu tinggi, maka Hormon Calcitonin akan disekresikan sel C parafolikuler di kelenjar tiroid untuk menghambat aktifitas osteoklast dan menurunkan penyerapan kalsium pada Usus dan ginjal. Akibatnya kadar kalsium pada darah dapat turun ke titik normal1Taylor M. 2022. Calcium. StatPearls Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan.. Baca juga Regulasi hormonal tulang.

Manfaat Calcium Pada Penyembuhan Patah Tulang

Sebenarnya fungsi utama calcium ini tidak hanya untuk mengatasi patah tulang. Keberadaannya juga penting untuk menjaga kepadatan tulang. Anda yang memiliki masalah pada otot juga bisa menyelesaikannya dengan mengonsumsi calcium. Manfaat Kalsium bagi penyembuhan tulang

  • Mempercepat menyembuhan tulang dengan meningkatkan mineralisasi callus pada patah tulang2Fischer V. 2018. Calcium and vitamin D in bone fracture healing and post-traumatic bone turnover. Eur Cell Mater . 2018 Jun 22;35:365-385. doi: 10.22203/eCM.v035a25..
  • Mengurangi risiko terjadi osteoporosis
  • Mengurangi risiko dan mencegah re-fraktur pada pasien yang pernah fraktur3Heike ABF. 2008. Effect of calcium supplementation on fracture risk: a double-blind randomized controlled trial. Am J Clin Nutr. Author manuscript; available in PMC 2013 Sep 16..
Baca Juga:  Osteoporosis: Penyabab, Apa dan Bagaimana

Ada juga beberapa kondisi di mana seseorang mengalami gangguan di kelenjar paratiroid. Selain fungsi calcium untuk patah tulang, keberadaannya juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan kelenjar tersebut. Calcium dan Vitamin D akan mempercepat penyembuhan Patah tulang.

Penggunaan calcium untuk mengatasi patah tulang tergolong bebas. Itu karena calcium ini bisa digunakan baik oleh anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Bahkan ibu hamil dan menyusui juga diperbolehkan untuk mengonsumsinya dengan beberapa catatan.

Catatan: Pemberian Calcium tidak boleh berlebihan, karena dapat memicu kondisi tidak normal, seperti hypercalcemia, dan calcium nefrolithiasis atau batu ginjal.

Cara Merasakan Manfaat Calcium untuk Patah Tulang

Untuk merasakan manfaat dari calcium ini, seseorang tidak bisa mengonsumsinya secara sembarangan. Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan supaya hasil yang didapat maksimal. Berikut beberapa poin yang perlu diperhatikan tersebut.

  1. Ikuti Anjuran Dokter

Poin pertama yang perlu diperhatikan saat akan mengonsumsi calcium pada penyembuhan fraktur berkaitan dengan anjuran dokter. Jangan melakukan kesalahan dengan mengonsumsi secara asal dengan tidak mempertimbangkan aturan di dunia medis.

Tentu akan lebih mudah jika mengonsumsi calcium yang berbentuk kemasan. Nantinya di dalam kemasan tersebut akan ada aturan penggunaan yang tersedia. Adanya aturan pengunaan tersebut bisa diperhatikan ketika akan mengonsumsinya.

  1. Sambil Makan

Setiap teknik pengobatan memiliki aturan konsumsinya masing-masing. Ini juga berlaku ketika akan mengonsumsi calcium untuk patah tulang. Ada aturan konsumsi yang perlu Anda perhatikan terlebih dahulu.

Namun ada kebebasan ketika akan mengonsumsinya sambil makan. Itu karena calcium ini bisa diminum bersama dengan makanan. Ini cocok untuk Anda yang kurang nyaman ketika harus meminum calcium secara langsung.

  1. Utuh

Hal lain yang sangat penting saat ingin mengonsumsi calcium pada penyembuhan fraktur berkaitan dengan besarnya. Beberapa orang sering kali memotong calcium yang dikonsumsi agar lebih mudah dalam menelannya.

Perlu diketahui, hal tersebut adalah kesalahan. Itu karena calcium perlu dikonsumsi secara utuh. Jika memotongnya menjadi beberapa bagian, sangat mungkin efektivitasnya menurun drastis. Minum saja dengan air putih supaya menelannya menjadi lebih mudah.

  1. Teratur

Saat mengonsumsi calcium untuk mengatasi patah tulang, salah satu hal penting yang tidak boleh terlupakan berkaitan dengan jadwal. Pastikan Anda memiliki jadwal yang teratur ketika ingin mengonsumsi calcium.

Itu karena, calcium ini tidak bisa hanya sekali konsumsi. Perlu penggunaan secara rutin agar hasil yang didapat bisa maksimal. Biasanya calcium sendiri diminum sekali sehari.

Pada kondisi tersebut, Anda perlu memastikan kalau sudah memiliki jadwal tetap dalam mengonsumsinya. Jangan lupa untuk konsisten terhadap jadwal tersebut.

  1. Jika Lupa

Ada kondisi di mana Anda sudah menentukan jadwal konsumsi namun lupa untuk mengonsumsinya. Jika ini terjadi, segera konsumsi calcium ketika jadwal minumnya belum terlalu dekat. Ini dilakukan untuk membayar calcium yang sebelumnya tidak didapat.

Tetapi ingat, hal ini tidak boleh dilakukan jika jadwal konsumsinya sudah dekat. Abaikan saja dan tunggu hingga jadwal konsumsi berikutnya. Perlu diingat kalau menggandakan dosis calcium bisa memberikan efek yang buruk. Calcium diperoleh dari asupan, sedankan vitamin D juga dapat diperoleh dari asupan dengan paparan sinar matahari yang cukup melalui berjemur. Baca juga Manfaat berjemur pagi untuk kesehatan tulang.

Kunci utama dari penggunaan calcium adalah konsistensi. Dengan adanya konsistensi, calcium yang dikonsumsi pasti memberikan hasil sesuai keinginan. Ini penting supaya Anda tidak kecewa saat mengonsumsi calcium untuk patah tulang.

References

  • 1
    Taylor M. 2022. Calcium. StatPearls Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan.
  • 2
    Fischer V. 2018. Calcium and vitamin D in bone fracture healing and post-traumatic bone turnover. Eur Cell Mater . 2018 Jun 22;35:365-385. doi: 10.22203/eCM.v035a25.
  • 3
    Heike ABF. 2008. Effect of calcium supplementation on fracture risk: a double-blind randomized controlled trial. Am J Clin Nutr. Author manuscript; available in PMC 2013 Sep 16.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *