Mastitis : Gejala hingga Pengobatan

mastitis

Mastitis adalah infeksi pada jaringan payudara yang enyebabkan kemerahan dan pembengkakan, dan apabila tidak diobati akan menjad abses. Penyakit ini dapat terjadi ketika bakteri dari mulut bayi masuk ke putting payudara ketika menyusui. Pengobatan dengan antibiotik sangat efektif terhadap mastitis, dan pada beberapa kasus dibutuhkan probiotik.

Mastitis merupakan sebuah kondisi jaringan paudara menjadi meradang, karena infeksi di duktus payudara. Penyakit ini juga dapat terjadi dengan atau tanpa infeksi. Infeksi yang terus menerus memicu terbentuknya pus, dan sangat fatal apabila tidak diobati.

Bacaan Lainnya

Apa Penyebab Mastitis?

Terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan kejadian penyakit ini, yaitu : menyusui pertama kali pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan, puting payudara yang rusak, menggunakan satu posisi saja ketika menyusui, memakai bra yang ketat, riwayat sebelumnya penyakit serupa dan kelelahan yang mendalam. Pada kondisi ini, anda dapat beresiko terkena penyakit  ini baik pada satu sisi payudara maupun keduanya.

Penyebab mastitis ada dua, pertama karena infeksi bakteri, kedua karena sumbatan dan obstruksi pada duktus laktiferus (sumbatan pada saluran kelenjar ASI).

  1. Infeksi Bakteri

Bakteri normalnya terdapat pada kulit dan semua orang mempunyai serta tidak menimbulkan penyakit. Inilah flora normal. Tetapi ketika bakteri masuk ke dalam kulit, maka dapat menjadi infeksi. Jika bakteri masuk ke jaringan payudara dan merusak kulit sekitar puting payudara, maka dapat menyebabkan penyakit ini.

  1. Obstruksi Saluran Kelenjar ASI

Saluran kelenjar asi membawa asi dari kelenjar mamae ke puting. Ketika saluran ini tersumbt, maka air susu dari payudara tertahan dan ketika terjadi inflamasi (peradangan), maka dapat memicu infeksi.

Baca Juga:  Hemorroid : Kenali Pengobatan Terkini Wasir atau Ambien

Apa saja Jenis Mastitis?

Mastitis dapat terjadi dengan atau tanpa infeksi. Jika peradangan terjadi anpa infeksi, seringnya karena stasis dari Air susu ibu. Statis air susu ini terjadi ada wanita menyusui. Seringnya setelah terjadi stasis ASI ini, dapat berprogress menjadi infeksi. Adanya stagnan dari ASI membuat lingkungan yang baik untuk ditumbuhi bakteri.

Mastitis sendiri disebabkan infeksi stafilokokkus aureus, yang masuk ke jaringan payudara terutama ketika terjadi perlukaan daerah puting. Untuk melawan infeksi ini, tubuh mengeluarkan senyawa kimia yang menyebabkan peradangan.

Bagaimana Gejala Mastitis?

Gejala tersering dari penyakit ini adalah : pembengkakan dan pembesaran payudara dengan kemerahan, nyeri tekan dan sensasi hangat pada payudara. Kedua gatal pada area payudara dan nyeri ketika di tekan dengan tangan. Selanjutnya terdapat perlukaan dan goresan kecil pada puting payudara, disertai peningkatan suhu tubuh atau terjadi demam.

Bagaimana Pemeriksaan Mastitis?

Kebanyakan kasus mastitis dapat didiagnosis secara tampakan klinis. Dokter aakan menanyakan beberapa kondisi yang diderita dan melakukan pemeriksaan fisik. Penggalian tanda peradangan dan nyeri yang timbul menjadi fokus anamnesis. Sering juga ditanyakan gejala ketika menyusui dan menggunakan obat-obatan apa saja.

Setelah pemeriksaan fisik, barulah dapat ditentukan mastitis atau bukan. Apabila infeksi memberat dimana tidak berespon baik terhadap pengobatan, maka akan diambil sampel dari air susu untuk diperiksa bakteri di laboratorium. Pemeriksaan ini juga digunakan menilai sensitivitas dan resistensi antibiotik terhadap bakteri.

Kanker payudara karena peradangan juga memiliki gejala mirip mastitis. Jika anda diobati dengan mastitis tetapi gejala tidak membaik, maka pemeriksaan kanker dapat dilakukan karena kecurigaan adanya kanker payudara tidak dapat dipisahkan.

Bagaimana Pengobatan Mastitis?

Pengobatan penyakit ini menggunakan antibiotik dan tindakan pembedaan minor. Beberapa tatalaksana yang sering digunakan adalah:

Baca Juga:  Teknik Operasi Bedah Gastroschisis

Pertama, penggunaan antibiotik untuk mengeradikasi infeksi bakteri penyebab penyakit ini. Pemberian antibiotik harus sesuai indikasi, dan diminum sampai habis serta harus dengan resep dokter.

Kedua, diberikan ibuprofen untuk menurunkan demam, menghilangkan nyeri dan pembengkakan karena penyakit ini. Penggunaan obat lain seperti acetaminophen, juga dapat mengurangi nyeri dan demam.

Tatalaksana antibiotik dapat menghilangkan infeksi. Saat pengobatan, menyusui tetap dilakukan. Infeksi ini berada di jaringan payudara tetapi tidak di air susunya. Menyusui juga dapat mempercepat pengobatan.

Tindakan pembedahan minor berupa incise drainase dapat dilakukan. Selama prosedur ini, irisan kecil dibuat untuk mengeluarkan abses dan pus yang terbentuk dari infeksi yang berada di jaringan payudara.

Untuk pencegahannya, berhati-hatilah ketika menyusui agar terhidar dari iritasi. Sering menyusui, menggunakan pompa ASI, teknik menyusui yang benar, akan menghindarkan ibu terkena mastitis ini.

Demikian uraian singkat terkait radang pada payudara, semoga bermanfaat. Salam DokterMuslim.com

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 14 Juni 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *