Mengenal Bahaya Tidur dengan Kipas Angin Bagi Kesehatan

Belum banyak orang mengetahui bahaya tidur dengan kipas angin terutama oleh seseorang yang mengidap alergi maupun asma. Meskipun sangat membantu ketika cuaca sedang panas, namun menghidupkan kipas angin sepanjang malam bisa memberikan efek negatif.

Hal ini karena menghidupkan kipas angin bisa menyebarkan partikel debu dan zat pemicu alergi atau alergen lainnya penyebab iritasi. Partikel debu pemicu alergi tersebut dapat melekat hingga ke langit-langit kamar.

Bacaan Lainnya

Bukan hanya debu saja, penyebab lainnya yang bahaya untuk kesehatan adalah tungau debu. Serangga satu ini memiliki ukuran sangat kecil, biasanya hidup di area berlapis kain maupun tempat-tempat lembab.

Bahaya Tidur dengan Kipas Angin pada Kesehatan

Selain beberapa dampak negatif yang disebutkan sebelumnya, ada beberapa permasalahan kesehatan lain tidak boleh disepelekan. Berikut adalah beberapa bahaya tidur dengan menggunakan kipas angin bagi sebagian orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

  1. Sulit Bernapas

Beberapa informasi menyebutkan, meskipun memberikan kesejukan namun alat ini bisa menyebabkan seseorang kekurangan oksigen hingga berujung kematian. Hal ini hanya mitos dan tidak ada kasus kematian yang terjadi karena hal tersebut. Beberapa referensi menunjukkan debu pada kipas dapat memicu Asma dan rhinitis alergi.

Bahaya tidur dengan kipas angin rentan terjadi pada ruangan tanpa ventilasi karena udara dingin menyebabkan hidung tersumbat dan sulit bernapas. Untuk mencegah dan mengatasinya, Anda bisa melakukan irigasi hidung setiap hari agar tidak kering1Romano M. 2019. The impact of perennial allergic rhinitis with/without allergic asthma on sleep, work and activity level. Asthma Clin Immunol . 2019 Dec 6;15:81. doi: 10.1186/s13223-019-0391-9. eCollection 2019..

  1. Tenggorokan dan Hidung Kering

Ada baiknya Anda mengarahkan kipas angin ke arah lain dan tidak langsung menghadap tempat tidur atau tubuh. Jika perlu, Anda juga dapat menambahkan ruangan dengan filter udara agar lebih aman. Hidung terasa kering, mampet karena alergi pada debu di kipas angin.

Baca Juga:  Berita Terbaru Virus Corona (Novel Coronavirus) 2019-nCoV : Update

Hal ini karena tidak hanya sulit bernapas saja, bahayanya juga bisa membuat hidung dan tenggorokan mengering. Nantinya kondisi tersebut dapat memicu produksi mukus atau lendir berlebih, menimbulkan sakit kepala, hidung mampet, juga sinusitis.2Robertson J. 2022. Can Sleeping With a Fan on Make You Sick?. https://www.goodrx.com/well-being/sleep/sleeping-with-fan-on-side-effects

  1. Hipertermia atau Demam

Jika terbiasa menghidupkan alat elektronik saat ini, Anda bisa saja mengalami hipertermia. Ini merupakan sebuah kondisi yang terjadi saat suhu tubuh ada di atas batas normal, yaitu melebihi 40° Celcius. Sering sekali setelah semalaman memakai kipas angin, badan akan terasa meriang, karena kipas yang menerpa tubuh misal tangan dan kaki, membuat pengaturan suhu tubuh berubah. Kipas membuat perifer dingin, sehingga membuat central akan menyesuaikan untuk menjadi hangat, akibatnya ketika sudah tidak memakai kipas angin, maka perifer hangat, dan central akan lebih hangat lagi yang mana menjadi demam.

Hipertermia dapat terjadi ketika dingin yang dihasilkan kipasnya tidak cukup memadai untuk menjaga suhu ruangan di titik rendah. Akibatnya, suhu ruangan yang tinggi membuat tubuh tidak dapat beradaptasi dengan cuaca ekstrem.

  1. Kekurangan Cairan

Dehidrasi bisa disebabkan dari bahaya tidur dengan kipas angin karena udara dingin dalam ruangan menyerap cairan tubuh. Saat cairan terserap, maka tubuh akan semakin lemah dan organ di dalamnya tidak dapat bekerja dengan baik.

Ketika merasa dehidrasi, Anda akan merasa kehausan sehingga sering terjaga pada malam hari. Oleh sebab itulah, sediakan minuman di ruang kamar agar bisa memperbanyak minum air putih untuk terhindar dari dehidrasi.

  1. Mata dan Kulit Kering

Bahaya tidur dengan kipas angin selanjutnya adalah membuat mata serta kulit menjadi lebih kering. Mata kering dapat mempermudah iritasi, sementara kulit yang tidak lembab rentan terhadap infeksi kuman maupun pantogen penyebab penyakit lainnya. Mata kering ini dapat menjadi Conjunctivitis , sebuah peradangan pada selaput luar kornea dan palpebra bulbi mata.

Baca Juga:  Kapan USG melihat Jenis Kelamin Bayi

Bukan hanya itu saja, penggunaan kipas angin langsung pada tubuh menyebabkan garis-garis kulit juga akan terlihat sehingga tampak lebih tua. Jika ingin menghindari hal tersebut, maka ada baiknya menggunakan pelembab agar tetap menjaga kelembaban kulit.

  1. Bell’s Palsy

Bell’s palsy adalah penyakit sistem saraf wajah lumpuh karena kelainan nervus VII LMN berupa perot, hal tersebut salah satunya disebabkan oleh udara dingin termasuk akibat bahaya tidur dengan kipas angin. Bell’s palsy juga bisa membuat wajah bengkak di area tertentu sehingga sulit berekspresi seperti tersenyum atau tertawa3Matthew J. 2022. Bell Palsy. StatPearls [Internet]..

  1. Nyeri Otot

Kebiasaan menggunakan kipas angin saat tidur dapat menyebabkan nyeri otot, bahkan bisa lebih parah jika sebelumnya sudah memiliki gejala nyeri dan kram. Hal ini bisa terjadi karena sirkulasi udara dingin membuat otot rentan mengalami kontraksi.

Kipas angin memang sangat membantu membuat udara lebih dingin ketika cuaca sedang panas. Meski demikian, ada bahaya tidur dengan kipas angin jika terbiasa menghadapkannya langsung pada tubuh.

References

  • 1
    Romano M. 2019. The impact of perennial allergic rhinitis with/without allergic asthma on sleep, work and activity level. Asthma Clin Immunol . 2019 Dec 6;15:81. doi: 10.1186/s13223-019-0391-9. eCollection 2019.
  • 2
    Robertson J. 2022. Can Sleeping With a Fan on Make You Sick?. https://www.goodrx.com/well-being/sleep/sleeping-with-fan-on-side-effects
  • 3
    Matthew J. 2022. Bell Palsy. StatPearls [Internet].

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *