Maag Akut (Gastritis) : Gejala hingga Pengobatan

maag akut gastritis

Maag akut atau gastritis adalah adanya inflamasi atau peradangan tiba-tiba atau pembengkakan pada lambung, dan sering dipicu bakteri, virus, dan iritasi obat NSAID dan kortikosteroid. Apabila mengenai lambung dan usus, maka disebut dengan gastroenteritis.

Maag akut akan bergejala nyeri yang berat pada ulu hati, meskipun nyeri bersifat sementara, dapat menghilang dan hanya beberapa saat. Kelainan ini, datang tiba-tiba, danĀ  dapat disebabkan bahan iritan seperti makanan pedas, meminum alkohol, dan obat NSAID serta kortikosteroid.

Bacaan Lainnya

Maag kronis datang lebih lambat dan pelan serta berlangsung dalam waktu lama. Gastritis kronis atau Maag kronis akan menyebabkan nyeri lebih konsisten dibandingkan nyeri yang sementara pada gastritis akut. Gastritis dibedakan dengan gastroenteritis. Gastitis hanya berefek pada lambung dan memicu gejala mual dan muntah, sedangkan gastroenteritis akan mengenai lambung dan usus.

Gejala dari gastroenteritis lebih kepada diare meskipun disertai mual dan muntah. Meskipun prevalensi gastritis kronis menurun pada negara berkembang seperti Indonesia pada dekade terakhir, tetapi gastritis akut kasusnya masih banyak dan sering terjadi.

Etiologi Maag Akut (Gastritis)

Maag akut terjadi ketika mukosa lambung terluka atau melemah. Ini membuat asam kuat pencernaan mengiritasi lambung. Terdapat beberapa penyebab yang dapat merusak dan menggerus mukosa lambung ini, seperti :

  1. Infeksi bakteri Helirobakter Pylori
  2. konsumsi alkohol yang masif
  3. penggunaan obat antinyeri jangka panjang dan sering golongan NSAID dan kortikosteroid dan penyebab ini yang paling sering memicu gastritis akut.
Baca Juga:  Hemofilia : Sebuah Gangguan Pembekuan Darah Turunan

Helirobakter pylori adalah jenis bakteri yang dapat menginefksi lambung dan sering memicu ulkus peptikum. Meskipun belum diketahui secara pasti bagaimana penyebaran kuman ini, peradangan pada lambung karena bakteri ini cukup sering terjadi dengan gejala mual, kehilangan nafsu makan, kembung dan nyeri abdomen.

Adapun penyebab lain dari gastritis akut adalah : infeksi virus, stress, penyakit autoimun, penyakit pencernaan seperti penyakit crohn, refluks empedu, penggunaan narkoba kokain, keracunan zat korosif, tindakan pembedahan, gagal ginjal, dan menggunakan alat bantu nafas respirator.

Faktor Risiko Maag akut meliputi : mengkonsumsi obat NSAID dan kortikosteroid, mengkonsumsi alkohol, gagal ginjal, gagal nafas dan penyakit hepar kronis.

Manifestasi Klinis Maag Akut (Gastritis)

Beberapa orang dengan gastritis akut tidak menunjukkan gejala, namun gejala dapat muncul dari ringan hingga berat. Gejala yang sering muncul adalah :

  1. kehilangan nafsu makan dan susah makan
  2. mual dan muntah
  3. feses berwarna kehitaman
  4. muntah darah baik merah maupun berwarna seperti kopi
  5. perut nyeri dan terasa penuh setelah makan
  6. nyeri pada regio epigastrik, perut tengah atas

Beberapa gejala berkaitan diatas sering muncul. Segera hubungi dokter jika muncul gejala muntah darah. Gejala gastritis akut ini juga mirip denan gejala ulkus peptikum, penyakit crohn (peradangan inflamasi kronik), batu empedu dan keracunan makanan dengan gejala mual, muntah, nyeri abdomen dan diare.

Pemeriksaan Maag Akut (Gastritis)

Beberapa tes dapat digunakan untuk mendiagnosis gastritis akut. Biasanya dokter akan menanyakan anda secara detil pertanyaan terkait gejala. Untuk mengkonfirkasi diagnosis, maka digunakan beberapa pemeriksaan seperti :

  1. Darah rutin, untuk memeriksa kondisi umum kesehatan
  2. pemeriksaan darah, ludah dan urea breath test, untuk mendeteksi infeksi Helirobakter pylori
  3. pemeriksaan feses, untuk melihat adanya darah dalam feses
  4. endoskopi atau esofagogastroduodenoskopi digunakan untuk melihat mukosa lambung dengan kamera kecil
  5. biopsi jaringan lambung, untuk analisis jaringan lambung
  6. X-ray, MRI, CT-scan, untuk melihat masalah struktur pada sistem pencernaan
Baca Juga:  Jenis Osteoporosis : Primer, Sekunder, OI dan IJO

Tatalaksana Maag Akut (Gastrits)

Beberapa kasus gastritis akut akan hilang tanpa pengobatan. Makan makanan rendah asam, rendah lemak, rendah serat akan ditolenransi baik. Meskipun banyak orang membutuhkan pengobatan untuk gastritis akut, masa rekovery tergantung dari penyebab gastritis. Infeksi H. Pylori membutuhkan satu hingga 2 kali sesi pemberian antibiotik setidaknya 2 minggu.

  1. MedikaMentosa

Terdapat beberapa pengobatan yang dapat diberikan pada maag akut. Obat ini sebaiknya didasarkan atas rekomendasi dokter yang merawat anda. Pengobatan medika mentosa meliputi:

  1. Antasida, digunakan untuk menetralkan asam lambung. Ini dapat digunakan jangka panjang dengan gastritis persisten, dengan dosis diminum 30 menit sebelum makan.
  2. H2 antagonis, seperti famotidin, cimetidin, ranitidin digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung, diminum 10-60 menit sebelum makan.
  3. Proton pump inhibitor (PPI) seperti omeprazol dan esomeprazol yang menghambat produksi asam kuat. Harus diminum sekali setiap 24 jam dan tidak boleh lebih dari 14 hari.

Antibiotik hanya diperlukan jika terdapat indikasi infeksi Helirobakter pylori. Antibiotik yang menjadi pilihan seperti amoksisilin, tetrasiklin (tidak boleh digunakan pada anak usia dibawah 12 tahun), dan klaritromicin. Antibiotik dapat dikonjungsikan dengan antasida, H2 antagonis dan Proton pump inhibitor. Pengobatan setidaknya 10 hari hingga 4 minggu.

Selama pengobatan, anda harus berhenti mengkonsumsi NSAID, kortikosteroid namun tetap anda mulai dan menghentikan pengobatan tertentu harus dengan ijin dokter yang menangani anda.

  1. Perawatan di Rumah

Perubahan gaya hidup terbukti memperbaiki gejala gastritis akut. Perubahan ini seperti : menghindari makan pedas, gorengan dan mengandung asam kuat, menghindari alkohol, mengurangi stres, makan teratur dengan porsi kecil, menghindari obat yang mengiritasi lambung seperti NSAID dan aspirin.

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *