Tonsilolith (Batu Tonsila) : Gejala sampai Tatalaksana

tonsilolith

Tonsilolith atau batu tonsil adalah pembentukan benda keras berwarna putih kekuningan berada di tonsil, paling sering tonsil palatina. Seseorang yang mempunyai batu ini, sering tidak menyadarinya. Batu tonsil tidak mudah terlihat dan dapat membesar.

Batu tonsil jarang memicu komplikasi kesehatan. Meskipun terkadang sering tumbuh menjadi besar dan menimbulkan tonsil membengkak serta memicu bau mulut yang tidak enak.

Bacaan Lainnya

Penyebab Tonsilolith

Tonsil dapat membentuk celah, lubang dan terowongan yang disebut dengan kripta tonsil. Berbagai debris dapat terperangkat pada tempat ini, seperti sel mati, mucus, saliva,  dan makanan. Bakteri dan jamur mengurai sisa makanan dan memicu bau mulut yang tidak enak.

Debris dapat mengeras hingga akhirnya membentuk batu. Beberapa orang mungkin terbentuk satu batu, dan berukuran kecil. Penyebab potensial dari batu tonsila ini adalah : higenitas mulut buruk, jarang membersihkan gigi, pembesaran tonsil pada tonsillitis kronis, dan sinusitis kronis.

Tanda dan Gejala Tonsilolith

Meskipun beberapa batu tonsila ini sulit dilihat, namun tetap memicu gejala yang mengindikasikan terdapat batu tonsila. Batu paling sering ditemukan kecil dibandingkan yang berukuran besar dan tidak menimbulkan gejala. Gejala tersebut meliputi :

  1. Radang tenggorokan
  2. Kesulitan bernafas dan menelan
  3. Nyeri telinga
  4. Pembesaran tonsil
  5. Batuk
  6. adanya debris pada fossa tonsilaris berwarna putih kekuningan.

Pencegahan Terbentuknya Tonsilolith

Jika anda memiliki batu tonsila, maka ada beberapa langkah yang dapat anda lakukan untuk mencegahnya. Ikuti langkah berikut ini:

  1. menjaga higenitas mulut tetap baik dengan ranjin membersihkan gigi dan lidah
  2. berhenti merokok
  3. berkumur dengan air garam
  4. minum air putih yang cukup untuk menjaga hidrasi cairan tubuh.
Baca Juga:  Serumen Prop (Kotoran Telinga) : Gejala hingga Penanganan

Tatalaksana dan Pengobatan Tonsilolith

Batu tonsila ini tidak terlalu membahayakan tetapi pasien sering ingin membuangnya karena memicu bau mulut dan ketidaknyamanan. Pengobatan diperlukan dari medikamentosa hingga tindakan pembedahan.

  1. Berkumur

Berkumurlah dengan air garam. Air garam dapat mengubah suasana kimiawi mulut. Air garam juga membantu menghilangkan bau yang ditimbulkan batu tonsila. Cara membuatnya, larutkan setengah sendok the garam dalam segelas air kemudian, buatlah berkumur.

  1. Batuk

Teknik batuk dengan kuat dapat membuat batu tonsila terlepas sendiri. Namun perlu hati-hati jika batu malah tertelan atau justru masuk saluran pernafasan dalam.

  1. Pengambilan Manual

Pengambilan manual dengan bantuan sikat gigi tidak direkomendasikan. Biasanya menempel pada jaringan fossa tonsilaris. Pengambilan manual dapat memicu risiko dan komplikasi seperti perdarahan dan infeksi. Pengambilan menggunakan catton but dan alat pengait lebih aman. Pembedahan minor diperlukan bila batu berukuran besar, gejala persisten dan menimbulkan nyeri.

  1. Kriptolisis Laser Tonsila

Selama prosedur ini, laser digunakan untuk mengeliminasi kripta. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi local untuk meminimalkan ketidaknyamanan dan rasa sakit sewaktu dilakukan prosedur.

  1. Kriptolisis Coblasi

Pada Kriptolisis coblasi, gelombang radio ditransfer ke larutan garam untuk mengubah ion. Ion ini dapat memotong jaringan. Dengan laser, kriptolisis coblasi ini akan mengurangi kripta tonsila tanpa memicu sensasi terbakar.

  1. Tonsilektomi

Tonsilektomi adalah tindakan pembedahan pengambilan tonsil. Prosedur ini menggunakan scalbel, laser dan atau alat coblasi. Pembedahan untuk batu ini kontroversial. Dokter yang setuju dan menyaankan tonsilektomi berargumen untuk mencegah keparahan penyakit, komplikasi dan mencoba metode lain namun masih gagal.

  1. Pemberian Antibiotik

Pemberian antibiotik dapat digunakan. Antibiotik digunakan untuk menurunkan jumlah bakteri yang tumbuh pada sekitar batu tonsila. Pemberiannya tidak boleh dalam jangka panjang karena memicu resistensi. Pemberiannya dilakukan terutama jika ada infeksi aktif.

Baca Juga:  Gingivitis atau Radang Gusi Bengkak : Gejala hingga Pengobatan

Komplikasi Tonsilolith

Komplikasi penyakit ini relatif jarang, namun tetap dapat terjadi. Komplikasi serius yang muncul seperti infeksi dalam pada tonsil yang memicu abses. Pembesaran batu dapat merusak jaringan tonsila. Dan akhirnya tonsila menjadi membengkak, meradang dan memicu infeksi. Batu tonsila yang sudah menimbulkan infeksi, maka diindikasikan dilakukan tindakan pembedahan.

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Kudus, 4 Juli 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *