Kanker Nasofaring : Etiologi, Manifestasi Klinis dan Terapi

kanker nasofaring

Kanker nasofaring adalah salah satu jenis kanker pada kepala dan leher yang jarang, terletak dibelakang hidung dan bagian atas kerongkongan yang disebut nasofaring. Nasofaring terletak pada basis cranii di atas atap mulut, Fossa Rosenmuller.

Nostril adalah lubang menuju nasofaring, ketika anda bernafas, udara masuk dan mengalir melalui hidung menuju ke tracea dan nasofaring hingga paru-paru. Kanker nasofaring sering disebut dengan carcinoma nasofaring (NPC).

Bacaan Lainnya

Setiap 1 dari 100.000 orang di amerika utara mengalami kanker jenis ini. Sering dijumpai juga pada china tenggara. Juga pada afrika utara, asia, dan canada. Kanker ini sering dialami oleh : laki-laki, usia dibawah 55 tahun, diet kaya akan garam ikan dan daging, memiliki riwayat keluarga kanker nasofaring, mengalami kanker tertentu saat ini, dan infeksi Epstein Barr Virus. Faktor risiko lain meliputi Merokok, meminum alkohol dan bekerja pada area berdebu dan tercemar bahan kimia formaldehid.

Etiologi Kanker Nasofaring

Para ahli belum tahu secara pasti penyebab kanker ini, meskipun sering dikaitkan dengan infeksi Epstein Barr virus. Meskipun infeksi EBV ini sering, tidak semua orang dengan infeksi ini mengalami kanker ini karena prinsipnya sistem imun akan menghancurkan virus ini sehingga manifestasi klinis lama tidak terjadi.

Kadang-kadang, material genetik DNA dari virus tercampur dengan DNA sel pada nasofaring. Perubahan DNA ini menyebabkan sel tumbuh dan diferensiasi abnormal sehingga memicu kanker. Risiko kanker ini jika anda makan terlalu banyak ikan dan daging yang asin. Merokok dan minum alkohol juga meningkakan risiko karena senyawa kimia akan menghancurkan DNA sel.

Baca Juga:  Serumen Prop (Kotoran Telinga) : Gejala hingga Penanganan

Manifestasi Klinis Kanker Nasofaring

Gejala berikut ini sangat banyak, dan membutuhkan analisis. Konsultasi ke dokter spesialis THT-KL diperlukan. Tanda dan gejala kanker ini meliputi :

  1. Pandangan kabur dan ganda
  2. Kesulitan bicara termasuk suara serak
  3. Kebas dan mati rasa pada wajah disertai nyeri
  4. Infeksi telinga yang terus menerus
  5. Pusing kepala
  6. Penurunan pendengaran, telinga penuh dan telinga berdenging
  7. Benjolan pada hidung dan leher
  8. Sering mimisan
  9. Radang tenggorokan dan nyeri tenggorokan

Pemeriksaan Kanker Nasofaring

Pemeriksaan fisik pada telinga, hidung dan tenggorokan diperlukan. Termasuk apabila ada benjolan pada leher. Ini adalah tanda dimana kanker menyebar ke limfonodi. Pemeriksaan dengan nasofaringoskopi diperlukan untuk melihat sisi dalam nasofaring dimasukkan melalui hidung atau mulut. Ini digunakan untuk mengidentifikasi zona pertumbuhan tidak normal, perdarahan dan masalah lain.

Jika pemeriksaan tidak normal, biopsi dilakukan. Biopsi adalah pengambilan sejumlah kecil jaringan dan diperiksa dibawah mikroskop. Biopsi dilakukan selama prosedur nasofaringoskopi. Jika ada benjolan di leher, biopsi harus dengan jarum sangat tipis.

Pemeriksaan radiologis untuk melihat metastasis kanker diperlukan, dengan Sinar X (Rontgen), CT-scan, USG leher dan MRI. Pemeriksaan laboratorium seperti darah rutin dan pemeriksaan virus EBV juga dapat dilakukan.

Stadium Kanker Nasofaring :

  1. Stadium 1 : Stadium awal
  2. Stadium 2 : stadium sedang/intermediet
  3. Stadium 3-4 : stadium akhir dan lanjut

Tatalaksana Kanker Nasofaring

Jika anda terdiagnosis anker ini, pengobatan berdasarkan atas : stadium kanker, kondisi kesehatan fisik sekarang, dan lokasi tumor. Tatalaksana tersebut meliputi:

  1. Radioterapi

Radioterapi menggunakan sinar X untuk membunuh sel kanker dan menghentikannya dari pertumbuhan. Biasanya digunakan pada stadium awal kanker. Salah satu jenisnya adalah IMRT yang menghantarkan radiasi dosis tinggi langsung ke tumor untuk meminimalkan risiko kerusakan pada jaringan sekitar yang sehat.

Baca Juga:  Tonsilitis Difteri (Diphtheria)

Ada efek samping dan komplikasi radioterapi kanker nasofaring, seperti : memicu mulut kering, peradangan pada mulut dan tenggorokan, kebutaan, kerusakan batang otak, dan kematian dari jaringan sehat.

  1. Tindakan Pembedahan

Tindakan pembedahan dapat dilakukan, namun relatif sulit karena lokasi tumor dekat dengan tengkorak. Risiko kerusakan permanen pada mata dan jaringan struktur sekitar sangat tinggi. Tidak semua orang dengan kanker jenis ini dapat dibedah. Tetap diperhatikan lokasi dan stadium kankernya.

  1. MedikaMentosa dan Kemoterapi

Obat biologik yang mempengaruhi sistem imun dalam bentuk antibodi monoklonal dapat diberikan. Agen biologi ini seperti Bevecizumab, yang menghentikan produksi substansi VEGF (Vascular endothelial Growth Factor).

Sora fenim dan pazopanim adalah obat yang menghambat protein ini. Obat lain dapat juga digunakan seperti cetuximab, dengan targen protein permukaan sel kanker. Obat lain dengan target protein ini meliputi icotinib dan nimotuzumab.

Kemoterapi digunakan untuk membunuh sel kanker. Terapi ini harus dikombinasikan dengan radioterapi dan medikamentosa obat biologis.

  1. Terapi Paliatif

Pada fase ini, tidak ada perawatan khusus apabila ada metastasis kanker pada leher dan kepala. Tujuannya terapi paliatif adalah mengendalikan gejala dan membuat nyaman pasien atau dengan kata lain, memperbaiki kualitas hidup pasien.

Untuk pencegahan kanker nasofaring, tidak ada. Namun anda dapat menurunkan risiko terkena kanker ini. Meliputi makan makanan sehat sayur dan buah, menghindari makanan asin bergaram terutama ikan dan daging, tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol.

Oleh : dr. M. Wiwid Santiko

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *