Neuritis optik : Gejala hingga Pengobatan [lengkap]

neuritis optik

Neuritis optik adalah peradangan pada nervus optikus yang ditandai dengan penurunan pandangan pada satu mata, nyeri periokular dan ketidakmampuan membedakan warna. Nervus optikus membawa informasi penglihatan dari mata ke otak lobus occipital.

Penyakit ini dapat terjadi tiba-tiba berasal dari infeksi dan penyakit syaraf lain. Peradangan pada syaraf ini maka memicu hilangnyapandangan sementara pada mata satu sisi disertai nyeri. Ketika peradangan menghilang, maka penglihatan akan kembali normal.

Bacaan Lainnya

Pemeriksaan OCT (Optikal Coheren Tomogafi) dan MRI (magneting resonance imaging) dapat digunakan mengkonfirmasi diagnosis. Peradangan ini tidak memerlukan pengobatan khusus dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Pengobatan dengan kortikosteroid dapat mempercepat penyembuhan. Penyakit ini membutuhkan waktu 2-3 bulan untuk penyembuhan, dan dapat diperpanjang selama 12 bulan sampai pulih sempurna.

Apa saja Penyebab Neuritis Optik?

Seseorang dapat terkena penyakit ini, lebih sering pada wanita berusia 18-45 tahun, sebelumnya mempunyai penyakit multipel sclerosis, dan tinggal di daerah garis lintang.

Penyebab pastinya masih belum diketahui. Kebanyakan kasus idiopatik, dimana belum ada penyebab yang dapat diidentifikasi. Seringnya dikira multipel sclerosis. Fakta menunjukkan bahwa penyakit ini adalah gejala awal dari multipel sclerosis. Penyakit ini diduga dapat terjadi karena infeksi dan peradangan respon imunitas.

Penykit syaraf yang dapat menyebabkan neuritis optik adalah multipel sclerosis, neuromyelitis optika, dan demyelinasi kronis (penyakit schilder). Infeksi juga dapat memicu penyakit ini seperti : campak, gondokan, tuberculosis, ensefalitis viral, sinusitis, meningitis, dan penyakit lyme.

Penyebab lain dari penyakit ini adalah sarkoidosis (peradangan pada berbagai organ dan jaringan), guillain-bare sindrom (kondisi imunitas menyerang sel saraf normal), reaksi setelah vaksinasi, dan menggunakan senyawa dan obat-obatan tertentu.

Baca Juga:  Penyebab Obesitas

Bagaimana Tanda dan Gejala Neuritis Optik?

Terdapat tiga gejala khas dari penyakit ini, yaitu : pertama, hilangnya pandangan pada mata salah satu sisi (dapat ringan hingga berat selama 7-10 hari), kedua, nyeri periokular (nyeri disekitar mata dan memberat apabila bola mata digerakkan), dan ketiga diskromatopsia (ketidakmampuan melihat warna dengan benar).

Adapun gejala lain yang dapat terjadi yaitu : photopsia (melihat kilatan cahaya dari samping pada satu mata atau kedua mata), perubahan reaksi pupil terhadap cahaya, dan fenomena uththoff (mata menurun fungsi melihatnya ketika suhu tubuh naik dan demam).

Bagaimana Pemeriksaan Neuritis Optik?

Pemeriksaan fisik, penggalian gejala dan riwayat penyakit adalah dasar diagnosis penyakit ini. Agar pengobatan efektif dan tepat, maka pemeriksaan lain dapat dilakukan untuk mencari penyebab penyakit ini.

Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan neuritis optik seperti : penyait demyelinasi (pada multipel sclerosis), neuropati autoimun (pada SLE-sistemik lupus eritematosus), neuropati kompresif (pada tumor otak dan meningioma), peradangan (pada sarkoidosis) dan infeksi (pada sinusitis).

Penyakit ini adalah penyakit peradangan (inflamasi). Ada beberapa kondisi noninflamasi yang memiliki gejala mirip dengan penyakit ini seperti : neuropati iskemia optik anterior dan neuropati herediter optik leber.

Karena penyakit ini sering bekaitan dengan multipel sklerosis, maka pemeriksan lain seperti Pemeriksaan OCT (melihat syaraf optikus di belakang mata), MRI otak (menggunakan gelombang radio untuk melihat struktur otak) dan CT-scan (melihat struktur otak dengan irisan slice sinar X) sering dilakukan.

Bagaimana Tatalaksana Neuritis Optik?

Kebanyakan kasus penyakit ini dapat pulih tanpa pengobatan. Jika penyakit ini berasal dari penyakit lain, maka pengobata penyakit lain tersebut sesuai penyebab akan memulihkan kondisi neuritis optik. Jika tidak, maka dapat diberikan pengobatan neuritis optik seperti : Metilprednisolon intravena (IVMP), immunoglobulin intravena (IVIG), dan injeksi interferon.

Baca Juga:  Diagnosis Nyeri

Penggunaan steroid ini seperti IVMP mempunyai efek samping. Efek samping ini relatif jarang terjadi seperti depresi berat dan pankreatitis. Efek samping  yang sering muncul akibat pengobatan steroid adalah  gangguan tidur, perubahan mood dan emosi, serta nyeri pada lambung.

Pengobatan ini setidaknya selama 6-12 bulan. Pengobatan dilakukan untuk mencegah hilangnya pandangan secara permanen. Segera kedokter apabila anda pandangan kabur dan tiba-tiba tidak dapat melihat. Berprognosis buruk apabila gejala hilangnya pandangan lebih dari 2 minggu dan tidak membaik dengan pengobatan selama 8 minggu.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Salam DokterMuslim.com

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 14 Juni 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar