Guillain Barre Syndrom (GBS) : Gejala, hingga Tatalaksana [Lengkap]

guillain barre syndrom

Guillain Barre Syndrom adalah kondisi dimana imunitas menyerang sistem syaraf, dan menyebabkan kelemahan otot serta paralisis secara ascending. GBS ini termasuk penyakit yang relative jarang dan penyebab spesifiknya masih belum diketahui secara pasti, tetapi diduga adanya infeksi bakteri dan virus. Belum ada perawatan khusus terkait guillain Barre Syndrom ini. Biasanya dapat rekoveri penuh. Rekoveri dapat lambat mulai dari beberapa minggu hingga beberapa tahun.

Guillain Barre Syndrom termasuk kondisi jarang namun merupakan penyakit autoimun yang serius dimana sistem imun menyerang syaraf yang sehat terutama syaraf tepi. Ini memicu kelemahan, mati rasa, dan kebas juga paralisis. Penyebab masih belum diketahui, tetapi dapat dipcu oleh infeksi seperti infeksi paru-paru dan flu.

Bacaan Lainnya

GBS di amerika Serikat terjadi 1 diantara 100.000 populasi. Dan pengobatan hanya dapat mengurangi derajat keparahan gejala serta memperpendek durasi penyakit tanpa mengatasi langsung penyebabnya.

Apa yang Menyebabkan Guillain Barre Syndrom?

Penyebab secara spesifik penyakit ini belum diketahui. Berdasarkan data CDC, sekitar dua pertiga orang dengan GBS muncul gejala setelah dia diare dan terkena infeksi saluran nafas. Ini menunjukkan penyakit ini dipicu oleh imunitas yang menurun saat sakit infeksi dan diare.

Infeksi Campilobakter jejuni sering dikaitkan dengan GBS ini. Campilobakter adalah bakteri tersering yang menyebabkan diare di amerika serikat sehingga menjadi faktor risiko tersering pada GBS. Bakteri ini sering ditemukan pada makanan yang belum matang atau setengah matang.

Beberapa infeksi yang berkaitan dengan GBS adalah : influenza, CMV (cytomegalovirus) dengan strain virus herpes, infeksi Epstein-barr virus, pneumonia atipikal mycoplasma dan HIV-AIDS. Siapapun dapat terkena GBS ini, tetapi lansia dan laki-laki paling sering terkena.

Baca Juga:  Sindrom Serotonin : Gejala, Penyebab hingga Tatalaksana

Pada kasus yang ekstrim, seseorang dapat terkena beberapa hari sampai minggu setelah menerima vaksinasi. Berdasarkan CDC dan FDA, sangat memerhatian vaksin, terutama endeteksi efek samping dan keterkaitan dengan GBS ini.

Bagaimana Gejala Guillain Barre Syndrom?

Pada Guillain-barre syndrome ini, imunitas tubuh akan menyerang sistem syaraf tepi. Syaraf tepi menghubungkan otak ke otot tepi untuk menghantarkan impuls. Otot tidak dapat merespon impuls dari otak ketika syaraf tepi ini rusak. Inilah yang terjadi pada GBS.

Gejala pertama meliputi sensasi tingling pada tumit, kedua kaki hingga paha. Tingling dapat menyebar ke atas (ascending) ke tangan dan jari. Gejala dapat menyebar sangat cepat. Pada beberapa orang penyait ini menjadi serius setelah beberapa jam. Gejala GBS ini meliputi:

  1. tingling, sensasi tertusuk pada jari dan tumit.
  2. kelemahan otot pada kedua kaki, dan menyebar ke atas, badan dan tangan dalam waktu singkat
  3. kesulitan berdiri tegak
  4. kesulitan menggerakkan mata, wajah, berbicara, mengunyah, dan menelan.
  5. nyeri punggung belakang, kehilangan kendali buang air kecil dan denyut jantung meningkat.
  6. Kesulitan Bernafas dan terjadi paralisis

Bagaimana Membedakan Guillain Barre Syndrom atau bukan?

GBS sangat sulit didiagnosis pada pertama kali, karena gejala sangat mirip dengan penyakit syaraf yang mengenai sistem syaraf seperti botulism, keracunan logam berat dan meningitis. Dokter akan menanyakan terkait gejala spesifik dan riwayat penyakit yang pernah dialami. Gejala yang tidak biasa termasuk riwayat infeksi sebelumnya harus digali. Untuk konfirmasi diagnosis, dapat dilakukan :

  1. Memeriksa Spinal

Memeriksa spinal meliputi mengambil sampel cairan cerebrospinal pada vertebra di punggung belakang. Cairan serebrospinal ini diperiksa kadar proteinnya. Seseorang dengan GBS akan memiliki kadar protein yang tinggi. Pemeriksaan ini juga harus dikomfirmasi dengan pungsi lumbal.

  1. Elektromyografi

Elektromyografi adalah pemeriksaan fungsi syaraf. Pemeriksaan ini memeriksa aktivitas listrik pada otot untuk membantu dokter menentukan apakah kelemahan otot disebabkan kerusakan syaraf atau kerusakan otot.

  1. Pemeriksaan Konduksi Syaraf

Pemeriksaan konduksi syaraf digunakan untuk mengetahui bagaimana syaraf dan otot merespon terhadap pulsasi listrik kecil.

Baca Juga:  Neurofibromatosis : Jenis, Gejala hingga Pengobatan

Bagaimana Pengobatan Gullain Barre Syndrom?

Setiap orang dengan GBS harus dirawat dirumah sakit untuk dilakukan observasi. Gejala dapat segera menghilang dan dapat fatal jika tidak diobati segera. Pada kasus yang berat, seseorang dengan GBS dapat terjadi paralisis diseluruh tubuh termasuk otot respirasi sehingga membutuhkan ventilator. GBS sangat mengancam jiwa jika paralisis terkena otot diafragma dan otot dada, yang menimbulkan gagal nafas.

GBS tidak dapat diobati total. Tujuan pengobatan adalah untuk meredakan derajat keparahan gejala dan menjaga tubuh dapat berfungsi untuk aktivitas sehari-hari. Pengobatan meliputi:

  1. Plasmapharesis (pergantian Plasma)

Sistem imun kita memproduksi protein yang disebut antibody yang normalnya menyerang segala partikel asing seperti bakteri dan virus. Pada GBS, terjadi ketika imunitas anda gagal mengenali dan membuat antibody malah menyerang syaraf yang sehat dan normal.

Plasmapharesis digunakan untuk membuang antibdi yang menyerang syaraf dari darah anda. Selama prosedur ini, darah di keluarkan dari tubuh dengan mesin. Mesin akan membuang antibody dari darah penderita dan kemudian mengembalikan darah bebas antibody ke tubuh penderita lagi.

  1. Imunoglobulin Intravena (IV Ig)

Imunoglobulin dosis tinggi dapat membantu menghambat dan memblokadi antibody yang menyebabkan GBS. Immunoglobulin terdiri dari antibody sehat dan normal dari donor.

Sebenarnya, plasmapharesis dan Imunoglobulin intravena sangat efektif. Pengobatan ini sering digunakan dan dipilih untuk penyakit GBS. Anda juga dapat diberikan obat pereda nyeri dan pencegah gumpalan darah (pembekuan darah) ketika mobilitas berkurang karena paralisis.

Anda juga dapat menerima pengobatan fisioterapi. Dengan menggerakkan tangan, kaki, tubuh tetap fleksibel. Juga latihan mengkontraksikan otot untuk menjaga kekuatan otot.

Bagaimana Komplikasi dari Guillain Barre Syndrom?

GBS mengenai syaraf anda. Kelemahan dan paralisis terjadi pada beberapa bagian tubuh. Komplikasi meliputi kesulitan bernafas ketika paralisis dan kelemahan menyebar ke otot yang mengatur pernafasan. Pada kondisi ini ventilator dan alat bantu pernafasan diperlukan. Dan ventilator terdapat pada ruang ICCU rumah sakit. Adapun komplikasi lain yang dapat terjadi, seperti:

  1. Kelemahan, kebas, mati rasa setelah masa penyembuhan
  2. masalah pada jangung, dan tekanan darah
  3. Nyeri, gangguan buang air kecil, dan buang air besar
  4. Adanya paraisis dan bekuan darah karena tiduran terlalu lama.
Baca Juga:  Diagnosis Nyeri

Demikian rangkuman tentang Gullain Barre Syndrom, Apabila ada pertanyaan silahkan tuliska dikomentar. Salam, DokterMuslim.com

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 22 Mei 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *