Malaria (Overview) : Etiologi, Gejala dan Tatalaksana

malaria

Malaria adalah penyakit yang mengancam jiwa yang dicirikan dengan transmisi plasmodium melalui gigitan nyamuk anoples yang terinfeksi. Malaria biasanya ditemukan pada daerah dengan iklim tropis dimana parasite dapat hidup. Malaria kongenital terjadi ketika ibu dengan malaria menularkan plasmodium ke bayi yang akan lahir.

Malaria ditularkan oleh parasite plasmodium ketika nyamuk menggigit dan beredar ke peredaran darah. Setelah beberapa hari, parasite yang dewasa masuk ke aliran darah dan mulai menginfeksi sel darah merah. Sekitar 48-72 jam, parasite akan masuk ke sel darah merah dan multiplikasi menyebabkan sel terinfeksi akan terbuka.

Bacaan Lainnya

Parasite yang menginfeksi ini akan memicu gejala yang terjadi pada siklus 2-3 hari setelahnya. Malaria ditemukan pada daerah dengan iklim tropic dan non tropis termasuk Indonesia. Menurut WHO, diestimasi sekitar 3,2 milyar orang berisiko malaria.

Di Amerika serikat, CDC melaporkan sekitar 1700 kasus setiap tahunnya. Kebanyakan kasus malaria berkembang pada seseorang yang berkunjung ke Negara yang sering terjadi malaria.

Etiologi Malaria

Malaria dapat terjadi ketika nyamk anoples yang terinfeksi parasite plasmodium menggigit anda. Ibu yang terinfeksi juga dapat menularkan penyakit ini ke anaknya. Ini disebut dengan malaria kongenital. Malaria di transmisikan melalui darah dan dapat ditransmisikan melalui : transplantasi organ, tranfusi dan menggunakan jarum yang bergantian.

Manifestasi Klinis Malaria

Tanda dan gejala malaria biasanya berkembang dalam 10 hari hingga 4 minggu mengikuti infeksi. Pada beberapa orang, gejala tidak berkembang dalam beberapa bulan. Beberapa parasite malaria dapat memasuki tubuh tetapi tidak dorman dalam jangka waktu lama. Tanda dan gejala malaria meliputi :

  1. Demam tinggi, berkeringat dan menggigil dari sedang hingga berat.
  2. Pusing dan mual muntah
  3. Nyeri perut
  4. Diare
  5. Anemia, nyeri otot
  6. Koma kejang dan BAB berdarah
Baca Juga:  7 Tanda Awal Diabetes Melitus Tipe 2

Pemeriksaan Malaria

Pemeriksaan malaria akan dimulai dari anamnesis, termasuk berkunjung ke daerah yang berisiko. Pemeriksaan fisik dilakukan seperti spleenomegali dan hepatomegaly. Jika anda memiliki gejala malaria, maka pemeriksan darah untuk mengkonfirmasi diagnosis dilakukan. Pemeriksaan ini akan mengidentifikasi jenis plasmodium dan adanya keterlibatan organ serta anemia.

malaria dapat memicu beberapa komplikasi seperti pembengkakan pada pembuluh darah di otak atau disebut dengan malaria serebral. Kedua, akumulasi cairan di paru-paru yang dapat memicu gangguan bernafas atau edema pulmo.

Ketiga gagal organ seperti ginjal, hepar dan lien. Anemia juga akan mendestruksi sel darah merah dan juga dapat memicu rendahnya kadar gula darah.

Cara Mengobati Malaria

malaria diobati dengna dirawat dirumah sakit diberikan obat AntiMalaria tergantung jenis plasmodium malarianya. Diperhatikan juga obat yang resisten dan lainnya. Malaria akan memicu cerebral malaria, menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah di otak dan memicu kerusakan otak.

Untuk mencegah malaria, belum ada vaksin. Memakai lotion anti nyamuk dan spray anti nyamuk sangat bermanfaat untuk mencegah gigitan nyamuk terutama daerah endemis malaria.

Oleh : dr. M. Wiwid Santiko

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *