Labirinitis : Gejala, Penyebab dan Pengobatan

labirinitis

Labirinitis adalah gangguan telinga dalam, dimana terjadi pada nervus vestibularis meradang sehingga kehilangan fungsi mengendalikan keseimbangan dan navigasi spasial. Gejala yang ditimbulkan meliputi pusing berputar, kehilangan keseimbangan, mual dan muntah, berdengin dan vertigo. Dengan pengobatan yang teratur maka gejala akan mereda dalam 1-3 minggu, dan biasanya hilang total selama 1-2 bulan.

Vertigo sendiri adalah termasuk penyakit tersendiri, dimana dengan gejala pusing berputar dengan sensasi ketika anda bergerak atau tidak. Maksudnya, lingkungan bergerak terhadap penderita atau penderitanya yang bergerak terhadap lingkungan.

Bacaan Lainnya

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah infeksi dan virus. Tidak ada pencegahan dalam labirinitis ini, tetapi mengendalikan infeksi dan mengobatinya diperlukan. Pengobatan berfokus pada pengendalian gejala.

Bagaimana Penyebab Labirinitis?

Labirinitis sendiri dapat terjadi diberbagai usia. Adapun faktor dan penyebab yang dapat menyebabkan penyakit ini seperti : adanya penyakit di saluran nafas seperti bronchitis, infeksi virus di telinga dalam, infeksi virus lambung, infeksi virus herpes, infeksi bakteri terutama pada otitis media, dan infeksi organism seperti organism yang menyebabkan penyakit lime.

Adapun faktor risiko yang dapat memperbesar peluang terkena penyakiti ini adalah : merokok, meminum alcohol yang banyak, mempunyai riwayat alergi, mudah lelah, dalam keadaan stress tinggi, dan sedang mengkonsumsi pengobatan tertentu.

Bagaimana Gejala Labirinitis?

Gejala dari gangguan ini muncul depat dan dapat dirasakan secara mendalam dalam beberapa hari. Gejala biasanya menghilang, dan tiba-tiba muncul ketika menggerakkan kepala dengan cepat. Biasanya tidak disertai nyeri. Adapun gejala yang muncul adalah:

  1. Pusing berputar seperti vertigo
  2. Kehilangan keseimbangan dan berjalan sempoyongan
  3. Mual dan muntah
  4. Telinga berdenging dan tidak dapat mendengar bunyi dengan frekuensi tinggi.
  5. Kesulitan untuk memfokuskan pandangan mata
  6. Pada kasus yang berat, dapat muncul komplikasi kehilangan pendengaran secara permanen.
Baca Juga:  Neurofibromatosis : Jenis, Gejala hingga Pengobatan

Bagaimana Pemeriksaan Labirinitis?

Jika penderita memiliki gejala penyakit ini, penderita harus memeriksakannya ke dokter. Selain gejala diatas, penderita harus dibawa ke instalasi gawat darurat apabila muncul gejala pusing berat, kejang, berbicara tidak jelas, demam tinggi, terjadi kelemahan dan paralisis serta terjadi pandangan ganda pada mata (diplopia).

Dokter menegakkan diagnosis labirinitis dengan pemeriksaan fisik. Pada beberapa kasus, pada pemeriksaan telinga tidak ditemukan hal yang signifikan sehingga pemeriksaan lain seperti pemeriksaan syaraf diperlukan.

Prinsip pemeriksaan ini selain menegakkan diagnosis juga menyingkirkan kemungkinan lain seperti, penyakit menier, migraine, stroke, perdarahan otak, kerusakan arteri leher, BPPV (Benign paroksismal posisitional Vertigo) dan tumor otak.

Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan diantaranya pemeriksaan pendengaran, pemeriksaan darah, pemeriksaan CT-scan, dan MRI untuk memeriksa struktur kepala, pemeriksaan elektroensefalogram dengan memeriksa gelombang otak, dan pemeriksaan elektronistagnografi dengan memeriksa pergerakan mata.

Bagaimana Pengobatan Labirinitis?

Gejala dapat diredakan dengan pengobatan pereda seperti golongan antihistamin (loratadindan difenhidramin). Selain itu juga dapat digunakan untuk mengurangi mual dan pusing berputar menggunakan meclozine. Obat steroid prednisone dapat diberikan dan sedative seperti diazepam dapat pula diberikan dengan resep dokter tentunya.

Jika penderita terjadi infeksi aktif, maka dapat diberikan antibiotic. Untuk pengobatan tambahan, ada beberapa teknik untuk meredakan vertigo, seperti:

  1. Menghindari perubahan posisi dan tiba-tiba pada kepala
  2. Pada saat serangan vertigo segeralah duduk
  3. Bangun pelan-pelan dari berbaring dan posisi duduk
  4. Jauhi televise, layar computer dan cahaya terang saat serangan vertigo
  5. Jika vertigo terjadi ketika tiduran, coba duduk di kursi dan menjaga kepala. Cahaya yang redup lebih baik untuk meredakan gejala dibandingkan gelap sama sekali dan cahaya terang.
Baca Juga:  Gegar Otak (Concussion) : Gejala hingga Tatalaksana

Jika vertigo terjadi terus menerus dalam waktu lama, fisioterapi dapat dilakukan untuk melatih menjaga keseimbangan. Saat anda terkena penyakit ini, tidak dianjurkan mengemudi kendaraan dan mesin, karena sangat membahayakan anda sendiri karena gangguan keseimbangan dan perasaan berputarnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, salam DokterMuslim.com

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 5 Juni 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *