Pap Smear : Pemeriksaan dan Intepretasi

pap smear

Pap smear adalah pemeriksaan skrining untuk mendeteksi adanya kanker leher Rahim atau kanker servik. Nama lainnya adalah tes pap. Pemeriksaan ini akan memeriksa adanya potensi dan keberadaan sel kanker di servik. Servik atau leher Rahim sendiri adalah bagian bawah dari uterus atau Rahim.

Selama dilakukan prosedur ini, sel dari leher Rahim di ambil dan kemudian diperiksa ada atau tidaknya pertumbuhan yang tidak normal. Umumnya, pemeriksaan ini dilakukan dokter dan petugas medis baik dirumah sakit, di klinik dan di puskesmas. Pada pemeriksaan ini pasien yang diperiksa mungkin merasa tidak nyaman sedikit, tetapi biasanya tidak akan sampai menimbulkan nyeri berkepanjangan.

Bacaan Lainnya

Untuk lebih jelasnya, terkait bagaimana prosedurnya, intepretasinnya, berapa kali dilakukannya, dan lainnya, simak ulasan kami berikut ini.

Apakah Pap smear untuk memeriksa Infeksi HPV?

Terdapat 100 tipe HPV, dan 40 tipenya adalah penyakit menular seksual. Penyebab kanker servik adalah HPV tipe 16 dan 18. Tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan seluler di servik yang disebabkan infeksi HPV.

Dengan mendetesi sel kanker servik sejak dini, maka pengobatan dapat dimulai sebelum sel kanker menyebar dan menjadi masalah yang besar. Pemeriksaan HPV juga dapat dilakukan dari specimen pap smear.

Infeksi HPV sendiri didapat dari berhubungan seksual, dan terinfeksi dari penderita lain. Tes ini tidak untuk mendeteksi penyakit menular seksual lainnya. Ini hanya mendeteksi pertumbuhan sel, yang mengindikasikan adanya kanker.

Siapa saja yang diperiksa Pap Smear?

Wanita dengan usia 21 tahun hendaknya dilakukan pemeriksaan pap smear ini terutama yang beresiko tinggi terkena kanker dan infeksi leher Rahim. Pemeriksaan ini terutama dilakukan jika penderita terkena infeksi HIV, dan penurunan imunitas baik karena transplantasi organ dan mengkonsumsi obat kemoterapi.

Baca Juga:  Amniosentesis : Prosedur, Hasil hingga Intepretasi

Apabila penderita dengan usia 30 tahun dan telah diperiksa sebanyak 3 kali dan normal, maka dapat diperiksa sekali setiap 5 tahun dan pemeriksaannya dikombinasikan dengan skrining HPV. HPV atau human papillomavirus sendiri adalah virus yang menyebabkan benjolan dan kutil di genital.

Kanker leher Rahim dapat juga disebabkan HPV tipe 16 dan 18. Jika penderita positif HPV, maka aan meningkatkan risiko kanker servik. Wanita dengan usia 65 tahun dengan riwayat normal hasil pap smear, maka tidak perlu lagi dilakukan pemeriksaan ini.

Anda harus mendapat pemeriksaan ini rutin terutama apabila terdapat riwayat keluarga. Virus ini cenderung tidak aktif selama beberapa tahun, tetapi dapat tiba-tiba aktif dan menimbulkan gejala.

Kapan saja melakukan pemeriksaan Pap Smear?

Berapa sering anda melakukan pemeriksaan pap smear tergantung faktor risiko, dan usia.

  1. Bila usia kurang dari 21 tahun, belum berhubungan seksual, dan tidak ada faktor risiko maka tidak perlu rutin
  2. bila usia kurang dari 21 tahun dan sering berhubungan seksual, maka dicek setiap 3 tahun
  3. bila usia 21-29 tahun maka di cek setiap 3 tahun
  4. bila usia 30-65 tahun, di cek setiap 2-5 tahun, apabila tes HPV negative.
  5. bila usia lebih dari 65 tahun, maka dibutuhkan pertimbangan dokter terkait pemeriksaan.

Bagaimana Persiapan sebelum pemeriksaan Pap Smear?

Dalam pemeriksaan pap smear, sebaiknya dilakukan saat tidak menstruasi, tidak berhubungan seksual, atau menggunakan obat penghancur sperma. Saat diperiksa, tetap rileks dan tarik nafas dalam serta tetap tenang.

Anda dapat menjadwalkan pemerisaan ini dengan dokter spesialis obsgin pribadi anda. Jika anda memeriksa saat menstruasi maka akan dijadwalkan ulang. Pada beberapa kasus, pemeriksaan dilakukan pada kehamilan sebelum usia kehamilan ke 24 minggu. Apabila dilakukan pemeriksaan setelah itu maka sering menimbulkan nyeri.

Baca Juga:  Plasenta Previa

Anda harus menunggu sampai 12 minggu setelah bayi lahir untuk meningkatkan akurasitas hasil pemeriksaan. Tetap santai, dan pemeriksaan dilakukan sehalus mungkin, tarik nafas dan menjaga emosi tetap tenang.

Saat diperiksa Pap Smear, sebenarnya di apakah kita?

Pemeriksaan ini sering menimbulkan ketidak nyamanan, tetapi pemeriksaanya sangat cepat. Selama prosedur ini, anda akan telentang di meja ginekologis, dan psisi litotomi. Dokter akn memasukkan alat speculum ke dalam vagina.

Alat ini berfungsi untuk menjaga dinding vagina tetap terbuka dan dapat menggapai servik. Dokter lalu mengambil jaringan kecil dari servik menggunaan spatula dan brush, atau sitobrush. Beberapa wanita merasakan seperti terdorong dikit dan iritasi saat pengambilan sampel.

Sampel lalu di periksa di laboratorium, untuk melihat sel yang tidak normal. Setelah pemeriksaan, ketidaknyamanan dapat terjadi. Perdarahan vagna jarang terjadi tetapi bila terjadi, perdarahannya minimal. Segera periksa ke dokter jika ketidaknyamanan dan perdarahan terjadi terus menerus setelah beberapa hari dilakukan ppemeriksaan ini.

Bagaimana Intepretasi Hasil Pemeriksaan Pap Smear?

Terdapat 2 kemungkinan hasil dari pemeriksaan ini, yaitu normal dan tidak normal.

  1. Normal : dikatakan normal, apaila tidak ditemukan sel abnormal yang diidentifikasi. Hasil normal menunjukkan hasil negative. Jika hasilnya normal, maka anda tidak perlu pap smear selama 3 tahun.
  2. Abnormal : jika hasilnya tidak normal, tidak berarti anda terkena kanker leher Rahim. Ini artinya ada sel tidak normal pada servik anda, dan kebanyakan adalah sel pre kanker (tahap awal kanker, belum jadi kanker). Ada beberapa derajat sel tidak normal, yaitu : atipik, ringan, sedang, dysplasia berat, dan karsinoma insitu. Paling sering ditemukan sel abnormal ringan, dibandingkan sel abnormal berat.

Tergantung hasil pemeriksaan, dokter akan menyarankan lebih sering memeriksa pap smear atau langsung melakukan pemeriksaan kolposkopi. Selama pemeriksaan kolposkopi dokter menggunan cahaya dengan perbesaran untuk memeriksa vagina, dan jaringan servik lebih jelas. Pada beberapa kasus, dokter dapat mengambil jaringan servik dengan biopsy.

Baca Juga:  Blighted Ovum : Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

Keakuratan tes ini sangat akurat, Diana dapat menurunkan mortalitas dan kejadian sekitar 80%. Meskipun menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi ketidaknyaman tersebut akan melindungi anda dari kanker servik dan melindungi kesehatan anda.

Demikian, Semoga mencerahkan pengetahuan Anda, Salam Doktermuslim.com

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 6 Juni 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *