Hernia : Gejala, Jenis Hernia, Pengobatan

hernia doktermuslim

Hernia adalah adanya penekanan pada orga pada rego otot atau jaringan yang membuat organ tersebut menonjol pada area otot dan jaringan yang lemah tersebut (lokus Minorus Resisten). Contohnya, usus dapat menekan area lemah dari dinding abdomen dan menimbulkan hernia.

Hernia paling sering dijumpai di abdoen, tetapi dapat juga terjad di paha atas, selangkangan dan pusar bayi. Kebanyakan hernia tidak secara tiba-tiba mengancam jiwa, tetapi dia akan terus menetap sampai dilakukan tindakan pembedahan untuk memperbaiki dan mencegah potensi komplikasi berbahaya berupa strangulasi dan inkarserata.

Bacaan Lainnya

Apa yang menyebabkan Hernia

Hernia disebabkan kombinasi kelemahan otot dan longgarnya otot. Tergantung penyebabnya, hernia dapat berkembang cepat dan dalam periode yang lama. Penyebab tersering dari hernia adalah:

  1. gagalnya dinding abdomen untuk menutup seperti pada penyakit kongnital
  2. usia yang semakin tua dan batuk kronis lama
  3. adanya injuri akibat operasi maupun trauma yang menyebabkan muncul lokus minorus resisten baru.

Adapun beberapa faktor yang dapat melonggarkan otot dan jaringan dinding perut, seperti Sedang Hamil, dimana tekanan intraabdomen meningkat, dan konstpasi, menyebabkan regangan pada pergerakan usus, sering mengangkat beban berat, adanya cairan pada cavum abdomen seperti pada asites, berat badan tiba-tiba naik dan adanya batuk bersin persisten kronis lama.

Adapun faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya hernia seperti:

  1. adanya riwayat keluarga kejadian hernia
  2. memiliki berat badan lebih dan obesitas
  3. batuk kronis, konstipasi kronis dan merokok yang lama.
  4. adanya cystic fibrosis dimana mengganggu fungsi paru-paru sehingga menyebabkan batuk kronis.

Jenis-jenis Hernia

  1. Hernia Inguinalis Latera and Medial

Hernia inguinalis adalah hernia yang paling sering terjadi. Kejadiannya sekitar 70% dari seluruh tipe tonjolanhernia. Tonjolanhernia ini terjadi ketika usus halus menekan pada area lemah abdomen bawah, dan seringnya pada canalis inguinalis (hernia inguinalis lateral) dan trigonum Hasselbach (hernia inguinalis medial).

Baca Juga:  Hernia Inguinalis : Gejala, Pemeriksaan dan Pengobatan

Canalis inguinalis adalah sebuah saluran yang terdapat pada selangangan, dan pada laki-laki dilewati spermatic cord, dari abdomen ke skrotum. Cord ini berisi struktur yang berguna pada testis. Pada perempuan, canalis inguinalis dilewati oleh ligament yang memfiksasi uterus tetap pada tempatnya.

Hernia inguinalis medial paling sering pada perempuan, karena testis laki laki turun melalui canalis inguinalis setelah lahir dan canal ini relative tertutup. Apabila canal ini melemah dan terbuka, maka dapat memicu hernia inguinalis lateral yang sering ditemukan pada laki-laki.

  1. Hiatal Hernia

Hiatal hernia terjadi ketik bagian dari lambung protrusi ke atas melalui hiatus esofagealis (Lubang esophagus) diafragma dada. Diafragma adalah otot yang membantu pernafasan dengan kontraksi. Diafragma juga yag memsahkan organ di abdomen dan di dada.

Hernia tipe ini paling sering ditemukan pada pasien usia lebih dari 50 tahun. Jika anak-anak memiliki kondisi ini, paling sering karena congenital. Hiatal hernia sering menyebabkan gastroesofageal refluks (GERD), dimana isi lambung balik mengalir ke atas, yang menyebabkan sensasi terbakar akibat asam kuat HCl mengiritasi esophagus. Ada pula hernia morgagni dan bochdalek.

  1. Hernia Umbilikalis

Hernia umbilikalis dapat terjadi pada anak-anak dan bayi usia dibawah 6 bulan. Ini terjadi ketika tonjolan usus menekan dinding abdomen disekitar pusar bayi. Tandanya adalah bayi akan menangis ketika terdapat tonjolan disekitar pusarnya.

Hernia umbilikalis dapat masuk kembali ususnya secara otomatis terutama pada bayi usia kurang dari 1 tahun. Jika tidak dapat masuk, maka tindakan pembedahan untuk memasukkan usus harus dilakukan segera.

  1. Hernia Incisional

Hernia incisional ini terjadi ketika anda setelah melakukan tindakan pembedahan abdomen. Area irisan dan jahitan yang relatif lemah, menyebabkan dapat terdorong usus sehingga usus dapat menonjol pada area tersebut. Adanya incise ini menyebabkan muncul area lokus minorus resisten yang baru.

Bagaimana Gejala Hernia?

Tanda dan gejala hernia adalah adanya tonjoan pada area yang terefek. Pada hernia inguinalis, tonjolan dapat pada kanan kiri simfisis pubis, dan sekitar selangkangan-paha. tonjolanhernia dapat pula diraba ketika berdiri dan batuk. Jika bayi memiliki tonjolanhernia, anda mungkin tidak dapat merasakan tonjolan ketika dia menangis. Tonjolan pada bayi hanya terlihat jelas pada hernia umbilikalis.

Baca Juga:  Invaginasi (Intusussepsi) – Definisi, Etiologi dan Klasifikasi

Adapun gejala lain dari hernia inguinais meliputi?

  1. Nyeri dan perasaan mengganjal pada area sekiar perut bawah terutama ketika batuk, mengejan dan mengangkat beban berat.
  2. kelemahan, penekanan dan perasaan berat di abdomen
  3. sensasi terbakar, nyeri, gurgling, di sekitar tonjolan
  4. refluks asam ketika HCl pada lambung berpindah dari bawah ke atas, di esophagus menimbulkan sensasi terbakar.
  5. nyeri dada dan kesulitan menelan.

Prinsipnya, pada hernia selain mendeteksi adanya gejala dan keluhan, kita pastikan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang sesuai.

Bagaimana Mengetahui Hernia atau Bukan?

Hernia inguinalis dan incisional sering didiagnosis dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan merasakan adanya tonjolan di abdomen, selangkangan, dan membesar ketika berdiri, batuk dan mengejan.

Jika anda memiliki hiatal hernia, dokter akan memeriksa dengan pemeriksaaan barium X-Ray atau endoskopi. Tes ini untuk melihat bagian dalam dari esophagus dan lambung anda.

Barium X-Ray adalah tes Xray memotret gambaran dalam dari saluran pencernaan dimana pasien diberikan barium dala bentuk minuman, dan akan terlihat jelas ketika di X-ray.

Endoskopi adalah kamera kecil yang diletakkn di ujung tabung, dan diarahkan pada esophagus dan lambung untuk memeriksa bagian tersebut.

Jika anak anda memiliki hernia umbiikalis, dokter akan memeriksa USG. USG menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara dan usg tersebut membuat gambaran struktur pada organ internal saluran pencennaan.

Bagaimana Pilihan Pengobatan Hernia?

Pengobatan tergantung dari ukuran dan keparahan dari gejala yang dialami. Dokter akan memeriksa komplikasi yang mungkin terjadi. Pilihan terapi berupa perubahan gaya hidup, medika mentosa dan pembedahan.

  1. Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup berupa merubah pola makan, dapat mengobati hiatal hernia. Menghindari makanan berat dan porsi besar, tidak tiduran setelah mkan dan menjaga berat badan tetap normal adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.

Jika peruahan ini tidak mengurangi kenyamanan anda, maka tindakan pembedahan diperlukan. Anda juga dapat memperbagiki gejala dengan menghindari makana yang dapat menyebabkan sensasi terbakar, refluks asam seperti makanan pedas. Menghindari refluks juga dapat dilakukan dengan menurunkan berat badan dan tidak merokok.

  1. MedikaMentosa

Jika anda memiliki hiatal hernia, maka pengobatan untuk menurunkan asam lambung dapat meredakan gejaa yang anda alami. Pengobatan ini meliputi pemberian obat golongan antasida, H2 reseptor bloker dan PPI (Proton pump inhibitor).

  1. Pembedahan

Jika hernia membesar dan menimbulkan nyeri, maka cara terbaik adalah pembedahan. Dokter akan memperbaiki lubang hernia, dan menutup dinding abdomen yang lemah. Sering sekali digunakan semacam mesh untuk menutupnya.

Baca Juga:  Hernia Femoralis : Gejala, Pemeriksaan dan Pengobatan

Hernia dapat diperbaiki dengan operasi terbuka (laparotomy) dan tertutup (laparoskopi). Pembedahan Laparoskopi digunakan kamera kecil dan peralatan bedah cangguh untuk membuat irisan kecil sehingga risiko merusak sekitar kulit minimal.

Tindakan pembedahan terbuka memiliki proses penyembuhan lama. Anda mungkin tidak dapat melakukan aktifitas normal setidaknya 6 minggu. Operasi laparosopi memiliki penyembuhan yang lebih singkat. Tidak semua tonjolanhernia dapat dilakukan operasi laparoskopi, termasuk hernia yang terjadi dimana usus masuk ke skrotum.

Bagaimana pencegahan Hernia?

Anda tiak dapat mencegah kelemahan otot pada tonjolanhernia, tetapi anda dapat mengurangi longgaran kelemahan pada tubuh anda. Ini akan membantu menghindari hernia. Pencegahan yang dapat dilakukan seperti:

  1. Tidak merokok dan menjaga berat tubuh tetap ideal
  2. menjauhi batuk kronis dan menghindari menahan buang air besar dan buang air kecil
  3. tidak mengangkat beban berat dengan punggung tetapi dengan tumpuan sendi lutut

Bagaimana Komplikasi Hernia?

Jika tidak diobati, maka tonjolanhernia dapat membesar dan nyeri. Beberapa bagian usus akan terjebak pada dinding abdomen. Ini akan menimbulkan obstruksi pada usus dan menyebabkan nyeri, mual, muntah dan konstipasi. Hernia yang tidak diobati akan menekan dan menimbulkan pembengkakan disekitar area yang terkena.

Jika usus terjebak, maka aluran darah tidak dapat mengalir, maka strangulasi terjadi (terpuntir ususnya). Ini menyebabkan kematian dan harus dilakukan pembedahan emergensi. Hernia strangulate sangat mengancam jiwa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *