Tatalaksana Pre-Operatif dan post-Operatif Gastroschisis

Selama dalam uterus janin dengan gastroschisis akan terlindung baik dari trauma dan komplikasi. Setelah lahir usus yang terpapar harus dilindungi dari trauma, infeksi, dan dehidrasi, kemudian bayi baru dapat dibawa secara aman ke rumah sakit rujukan setelah prosedur tersebut dijalankan.

Bila diagnosis sudah dapat ditegakan dalam kandungan, sangatlah beralasan bila kelahiran dilakukan di rumah sakit pusat rujukan. Satu hal yang paling diperhatikan dalam gastroschisis adalah usus yang menjadi sangat rusak karena terpapar, yang fungsinya juga sangat menurun dan bayi akan mengalami perawatan di ruang intensif untuk waktu yang sangat lama.

Bacaan Lainnya

PRE-OPERATIF

Pasanglah jalur cairan melalui jalur vena. Daerah luas pada usus yang terpapar menyebabkan kehilangan cairan dan panas yang cepat dengan konsekuensi adanya sok hipovolemik dan hipotermi. Kebanyakan bayi telah mengalami banyak kerusakan iskemi jaringan pada organ tubuhnya karena defisit perfusi.

Pemberian  cairan  20 ml/kg segera diberikan setelah terpasang jalur intravena. Resusitasi hanya menggunakan D5/RL atau D5/RL ditambah albumin . pemberian cepat setara dengan tiga sampai empat kali kecepatan cairan rumatan harus dipastikan sampai produksi urin mencapai 1,5 sampai 2 ml/kg/jam atau 40 ml/kg/hr.

Usus yang terpapar harus dilindungi dengan kasa lembut mengandung NaCl dengan sedikit larutan antiseptik. Kemudian usus harus dijaga agar usus tidak melipat diatas tepi defek sehingga arteri mesenterika tidak terjepit.

Bila defek kecil dan arteri mesenterika terjepit maka dilebarkan sampai di tengah 1-2 cm untuk melebarkan defek dan membebaskan jepitan. Lindungi usus dengan kasa gulung yang lembut beberapa kali diakhiri dengan ikatan angka delapan akan menjaga usus adekuat.

Baca Juga:  Protokol Pemberian Insulin (Part 2)

Bayi kemudian ditempatkan pada kantong plastik dengan kepala diluar untuk mengurangi kehilangan cairan ke udara luar. Segera diberikan antibiotik spectrum luas, pemasangan selang orogastrik untuk dekompresi dan mencegah pnemonia aspirasi

Operasi pada gastroschisis bertujuan untuk memperbaiki defek congenital dimana  sebagian atau seluruh usus beserta organ intra abdomen berada di luar abdomen.

Mengembalikan organ-organ tersebut  ke dalam cavum abdomen melalui defek, menutup defek bila mungkin  atau membuat kantong steril untuk melindungi usus pada saat mereka perlahan masuk ke cavum abdomen.

Jangan lupa juga memonitor CVP central venous pressure (CVP), tekanan intra abdomen, tekanan intra vesika, dan tekanan dalam gaster.


POST-OPERATIF

  1. Pemberian perlindungan antibiotik
  2. Melakukan penutupan menyeluruh sesegera mungkin. Tiga sampai empat hari seharusnya sudah dapat menyelesaikan penutupan bila menggunakan silo.
  3. Memenuhi dan menjaga volume secara penuh. Mungkin memerlukan jumlah cairan yang besar pada bayi yang mempunyai mengalami hipoperfusi yang berat pada integritas kapilernya.
  4. Pengawasan analisa gas darah dan tekanan vena sentral. Diperlukan bantuan pada ventilasi dan kardiak output. Tekanan positif dan ekspiratori sangatlah penting untuk bayi yang mengalami kerusakan kapiler.
  5. Mengenali sepsis sesegera mungkin dengan pengawasan hitung trombosit dan pengawasan kultur darah, dan melakukan terapi sebaik mungkin bila itu muncul.
  6. Memulai nutrisi total parenteral sesegera setelah pemasangan monitor vena sentral. TPN diteruskan sampai pemberian nutrisi peroral dapat diterima.

REFERENSI

Charles et al. 2009. Schwartz’s : principles of surgery 9th edition. McGraw-Hill

Tim Penulis, 2002. Bedah Reveald.

Townsend. 2007. Sabiston : Textbook of Surgery 18 edition. Saunders

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *