Cidera Lutut “Ronaldo”: Analisis Medis dan Pertolongan Pertamanya

Dalam pertandingan final euro 2016 antara portugal melawan prancis, dimana terjadi kejadian mengejutkan. Bintang portugal Cristiano Ronaldo mengalami cidera setelah di tabrak dari samping oleh dimitri payet. Kejadian tersebut memaksa bintang portugal tersebut harus tidak dapat melanjutkan pertandingan, digantikan dan dibawa tim medis dan dilakukan perawatan lebih lanjut.


[toc]

Bacaan Lainnya

APA KEMUNGKINAN CIDERA YANG DIALAMI RONALDO?

Berdasarkan deskripsi kasus dimana, ronaldo di tabrak dari samping belakang di daerah lututnya. Kemungkinan terjadi cidera kontak fisik yang dapat terjadi disana. Kerusakan jaringan sangat mungkin terjadi. Kerusakan di tulang, ligamen dan otot yang tertarik dapat terjadi.

Berdasarkan raut muka ronaldo, dimana dia merasakan sangat kesakitan dan terlihat saat berlari gerakannya melambat dan cenderung berkurang. Hal ini sangat mendukung terjadinya cidera yang cukup serius di lututnya, apalagi telah diberikan antinyeri spray dan bandage, dia masih merasakan nyeri. Berikut ini kami sampaikan analisis kami. Analisis ini hanya sebuah analisis, untuk hasil validnya menunggu konfirmasi dari tim dokter yang merawat ronaldo.


1. Robek ligamen

Robek dan tertariknya ligamen merupakan penyebab yang paling sering dari cidera lutut yang dapat terjadi dalam olahraga. Kita tahu, dalam lutut kita terdapat ligamen penyusun dan penyokong yakni lig. Cruciatum anterior, lig. Cruciatum posterior, lig. Collateral fibular, lig. Collateral tibial, dan ligamen kecil lainnya.

anatomy knee

Jika seseorang di tubruk dari samping maka ligamentum collateral kemungkinan yang robek baik itu lig. Collateral yang fibullar maupun yang tibial. Tidak menutup kemungkinan, lig. Cruciatum anterior dan posterior juga yang terkena. Biasanya juga disertai dengan rusaknya meniskus dan kapsul di sendi lutut.

Baca Juga:  Jenis Osteoporosis : Primer, Sekunder, OI dan IJO

Apa gejala dari robek dan tertariknya ligamen?

Gejala yang dirasakan dari cidera ligamen ini adalah :

Nyeri di sekitar sendi lutut yang hebat
Gerakan sendi menjadi terbatas
Terdapat ballotemen dari patella

Selain itu, pada pemeriksaan fisik dan tes spesifik, maka didapatkan : steinmann sign, payr sign, patellar apprehension sign, anterior-posterior drawer sign, tibial sag sign, pivot shift sign, McMurray sign, Appley compression sign, thessaly and ege sign dan sign lainnya. Sign ini biasanya muncul tergantung ligamen mana yang robek.

Untuk memastikan ligamen mana yang robek, maka haruslah dilakukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut. Karena kita curiga ligamen dimana ligamen adalah jaringan ikat longgar maka pemeriksaan yang baik dilakukan adalah dengan MRI dan USG. MRI yang kami sarankan. Foto polos X-ray tetap dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan ada kerusakan di tulang. Dapat juga dilakukan CT-Scan. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang tersebut, dapat diketahui ligamentum mana yang robek.

Robeknya ligamentum tersebut, dapat juga berupa total dan parsial. Robek total mempunyai prognosis yang lebih buruk, dan penyembuhan lebih lama. Tidak menutup kemungkinan juga hanya terjadi tarikan di ligamentum saja dan tidak sampai terjadi robekan. Untuk itu perlu dipastikan dengan pemeriksaan penunjang lebih lanjut.


2. Patahnya tulang

Patahnya tulang disekitar lutut, seperti femur, fibula, tibia dan patella sangat mungkin juga. Hasil dari tabrakan fisik yang keras dapat membuat kekuatan tulang menopang gaya yang terlalu besar tidak cukup hingga akhirnya patah. Untuk memastikanya, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang yakni X-ray atau CT-scan.


3. Otot tertarik

Otot tertarik atau strain juga sangat mungkin terjadi. Otot yang tertarik biasanya akan pulih lebih cepat, dibanding dengan robeknya ligamen. Perlu dilakukan pemeriksan penunjang seperti MRI, USG, X-Ray dan CT-Scan untuk memastikan hal tersebut.

Baca Juga:  Apa Penyebab Rambut Putih (Beruban)?

APA PERTOLONGAN PERTAMA YANG HARUS DILAKUAN?

Pertolongan pertama dari cidera lutut adalah dengan prinsip RICE. RICE adalah singkatan dari R: Rest (beristirahat), I:Ice (berikan kompress dingin), C: Compression (berikan penekanan pada sekitar area cidera, dan E: elevation (tinggikan area cidera).

  1. Rest adalah korban yang cidera diistirahatkan, untuk meminimalkan gerakan sehingga kemungkinan kerusakan jaringan lebih lanjut dapat dihindari. Dengan rest, maka intensitas nyeri yang dirasakan akan mereda.
  2. Ice adalah dengan memberikan kompres dingin pada area sekitar cidera. Kompres dingin ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan yang terjadi. Bila menemui cidera lutut, maka segera berikan kompres es selama 10-20 menit. Lakukan 3 kali setiap harinya. Setelah 48-72 jam, jika pembengkakan tidak terjadi, berikan hangat di area cidera. Yang perlu diingat, jangan berikan panas dan dingin yang menyentuh langsung dengan kulit, tetapi harus dilapisi sesuatu. Lapisilah dengan bahan seperti handuk atau kain.
  3. Compression adalah penekanan baik dengan penekanan langsung dan pembebatan dapat dilakukan di area cidera dengan bandage. Hal ini akan mengurangi terjadinya pembengkakan. Yang perlu diingat, jangan balut terlalu keras dan terlalu kencang karena justru malah membuat pembengkakan di sekitar area cidera. Tanda kompresi bandage terlalu kencang adalah korban merasakan kesemutan, kebas tidak terasa sentuhan, dan nyeri semakin meningkat intensitasnya. Hubungi dokter jika membutuhkan bandage lebih dari 48-72 jam karena dikhawatirkan terjadi cidera serius.
  4. Elevation adalah dengan menaikkan area cidera dari tubuh. Usahakan area cidera tetap berada di atas dari jantung karena bermanfaat untuk meminimalkan pembengkakan.

Demikian analisis cidera yang kemungkinan terjadi pada tabrakan lutut dan bagaimana pertolongan pertamanya. Analisis ini hanyalah sebuah analisis, dan untuk mengetahui hasil cidera dari ronaldo, kita menunggu dari konfirmasi tim dokter yang merawatnya. Tetaplah berolahraga dan menjaga kesehatan. Semoga bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *