Trikomoniasis (Gejala, Penyebab dan Pencegahan)

Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasite protozoa yang mempunyai motilitas, yakni trikomonas vaginalis. Infeksi trikomonas vaginalis ini akan meningkatkan risiko transmisi HIV baik laki-laki maupun perempuan.

Penularan dari Trikomonas vaginalis sendiri melalui hubungan seksual. Organisme ini paling sering berasal dari sekret vagina wanita dan sekret uretra pada laki-laki dan tidak berasal dari oral maupun rektal (anus). Trikomoniasis pada perempuan sering asimtomatik, tetapi dapat ditemukan gejala seperti discharge vagina berwarna kuning kehijauan kental dan iritasi vulva.

Bacaan Lainnya

Partner berhubungan seksual, harus diobati semua. Pencegahan meluputi tidak berhubungan seksual sampai terapi dilaksanakan tuntas dan tidak didapati gejala. Sampai saat ini, metronidazole masih menjadi terapi lini pertama.


Patofisiologi

Trikomonas vaginalis berukuran sebesar leukosit, dengan panjang sekitar 10-20 mikrometer, dan lebar 2-14 mikrometer, mempunyai flagella 4 didepan dan 1 flagela ditengah. Pada wanita, T. vaginalis di isolasi dari vagina, servik, uretra, vesika dan kelenjar bartolini. Pada laki-laki diperoleh dari uretra anterior, genital eksterna, prostat, epididymis, dan semen. Adanya flagella, menjadi alat gerak dari protozoa ini sehingga menimbulkan busa.

Selama infeksi, gerakan trikomonas dapat terlihat secara mikroskopis. Kuman ini, menghancurkan sel epitel dengan kontak langsung dan melepaskan sitotoksik. Selama infeksi, pH meningkat, jumlah PMN juga meningkat. PMN sendiri salah satu leukosit yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap kuman ini. Antibody juga dapat terdeteksi pada serum dan sekitar area infeksi.

Gejala dari trikomoniasis terjadi setelah masa inkubasi 4-28 hari. Infeksi lebih lama 10 hari pada perempuan dibandingkan laki-laki. Beberapa referensi menunjukkan, infeksi ini juga sering ansimtomatik pada perempuan dari bulanan hingga tahunan sejak pertama kali terinfeksi.

Baca Juga:  Infeksi Jamur pada Vagina : Gejala hingga Pengobatan

Etiologi dan Penyebab

Risiko infeksi ini tergantung aktivitas seksual dan perempuan mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Risiko tersebut meliputi:

  1. pasangan seksual baru atau multipel.
  2. riwayat infeksi menular seksual
  3. Penyakit infeksi menular seksual lain yang sekarang diderita.
  4. kontak seksual dengan partner yang terinfeksi
  5. menggunakan obat-obatan dan narkoba
  6. menggunakan obat-obatan injeksi
  7. tidak menggunakan barrier kontrasepsi.

Tanda dan Gejala

Trikomoniasis sering ditemukan pada pasien dengan aktifitas seksual tinggi. Penularannya melalui hubungan seksual. Organisme didapat dari sekret vagina, dan sekret uretra, tidak didapat dari sekret ural dan rektal. Pemeriksaan dengan preparat basah (NaCl).

Gejala pada perempuan seperti:

  1. discharge vagina (cairan vagina) yang kental, berbusa atau bercampur darah.
  2. bau vagina yang pengap
  3. gatal pada area vulvovaginal, seperti terbakar atau nyeri.
  4. dispareneunia (nyeri selama berhubungan seksual)
  5. dysuria (nyeri selama miksi/buang air kecil).
  6. gejala lain seperti perdarahan setelah berhubungan seksual dan nyeri abdominal area bawah.
  7. dapat ditemukan cervisitis dengan 2 tanda, yaitu discharge purulent di saluran endoservik, dan darah pada endoservik, kadang asimtomatik.
  8. vaginitis dapat ditemukan dengan ciri, gatal pada vlva, iritasi dan bau tidak enak. Vaginal discharge ini karena bakteri anaerob yang tumbuh berlebih dan candisiasis.
  9. pada saat diperiksa, ditemukan vagina edema, dan eritem, dengan pH naik (lebih dari 4,5).
  10. strawberry service sering demikan dimana terdapat patch macular eritem di servik.

Gejala pada Laki-laki:

  1. laki-laki sering asimtomatik, dan carrier.
  2. trikomoniasis sering muncul gejala urethritis dan prostatitis.
  3. gejala urethritis meliputi discharge purulent dan mukoid, dysuria dan pruritus uretra.
  4. beberapa pasien meliputi gejala seperti nyeri uretra, nyeri testiskuler dan nyeri abdominal.
  5. dapat ditemukan gejala balanitis, balanopositis dan epididymitis.
Baca Juga:  Gatal sela-sela jari : Skabies / Gudiken / Kudis

Prognosis

Trikomoniasis mempunyai angka kesembuhan 90-95% apabila diterapi dengan tepat. Infeksi rekuren dapat terjadi, apabila aktivitas seksual terhadap yang berisiko masih dilakukan. Infeksi trikomoniasis ini sangat erat berhubungan dengan  gonorea, clamidia, dan infeksi virus seperti herpes, HPV (human Papilomavirus) dan HIV.

Infeksi ini, dapat meningkatkan risiko transmisi vertical HIV dari mukosa vaginal. Infeksi ini juga meningkatkan terjadinya PID (pelvic inflammatory disease), infertilitas tuba, servical neoplasoa dan infeksi postoperatif.


Apa yang perlu kita lakukan?

Terapi dan pencegahan teratur sangat menentukan penyembuhan penyakit ini.  Penyakit ini harus diobati pada kedua pasangan baik dari laki-laki dan perempuan yang terinfeksi. Penggunaan obat, juga harus diketahui dan diantisipasi efek sampingnya.

Pencegahan dapat dilakukan melalui 4 hal, pertama tidak berhubungan seksual terlebih dahulu. Kedua, tidak berhubungan seksual dengan yang bukan pasangannya bahkan multipel partner. Ketiga, menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom. Keempat, melakukan pengobatan teratur dan tidak berhubungan seksual dengan yang tidak halal apalagi di lokalisasi yang mempunyai risiko penularan tinggi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *