Luka Bakar Adalah Kerusakan / kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas : api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Prognosis penderita diramalkan jelek bila = luas luka bakar + umur penderita > 80.
LUAS LUKA BAKAR
Dewasa : Hukum 9 (Rule Of Nine(s)) atau anak Table Lund & Bowder
– Permukaan kepala : 9 % – Permukaan pinggang : 9 %
– Permukaan setiap lengan : 9 % – Permukaan paha : 9 %
– Permukaan dada : 9 % – Permukaan betis : 9 %
– Permukaan perut : 9 % – Perineum & genital : 9 %
– Permukaan punggung : 9 % – Telapak tangan : 1 %
Bayi : Rumus 10, Anak : Rumus 10-15-10
Atau menggunakan tabel Lund & Browder
– Kepala leher : 15 %
– Depan belakang : 20 %
– Ekstermitas atas kanan kiri : 10 %
– Ekstremitas bawah ka/kiri : 15 %
KATEGORI PENDERITA LUKA BAKAR
1. Luka Bakar Berat / kritis
– Derajat II-III > 40%
– Derajat III pada muka, tangan, kaki
– Trauma jalan nafas tanpa memikirkan luas luka bakar
– Trauma listrik
– Disertai trauma lainnya , misal fraktur
2. Luka Bakar Sedang
– Derajat II 15-40%
– Derajat III < 10% , kecuali muka, tangan dan kaki
3. Luka Bakar Ringan
– Derajat II < 15%
– Derajat III < 2%
Kategori ini untuk kepentingan prognosis berhubungan dengan angka morbiditas dan mortalitas.
PROGNOSIS BERAT RINGANNYA LUKA BAKAR DITENTUKAN OLEH
- Kedalaman sebesar derajat I, II atau III
- Luasnya untuk ditentukan prosentase
- Daerah yang terkena
- Usia
- Keadaan kesehatan
INDIKASI RAWAT INAP
- Dewasa derajat II > 15 %
- Anak & orang tua derajat II > 10 %
- Derajat III > 10 %
- Luka pada : wajah, tangan, genital/perineal
- Penyebabnya : kimia dan listrik
- Menderita penyakit lain : DM, hipertensi
Penderita dengan luka bakar > 40% diusahakan pemasangan CVP
Bila Luas luka bakar :
– < 20% artinya tubuh masih bisa kompensasi
– > 20% akan terjadi shock hipovolemik (perpindahan cairan intra ke ekstravasculer)
PRINSIP PENANGANAN
- Api masih hidup, Jika api masih hidup penderita disuruh berhenti lalu jatuhkan diri dan kemudian berguling di lantai / tanah (stop drop roll)
- Hilangkan heat-restore à bila < 15 menit siram air dingin
- Lakukan pengecekkan ABC, Airway menentukan ada tidaknya trauma inhalasi, pasang ET. Breathing, bila terjadi Eschar (kulit kaku), lakukan Escharektomi, karena dapat menimbulkan sukar nafas. Bila perlu lakukan zebra incision pada tulang iga dan Circulation dengan menggunakan formula Baxter dengan larutan Ringer Laktat, jangan memakai NaCl karena Cl memperberat asidosis.
FORMULA BAXTER
Formula Baxter : 4 cc/24jam x BB x %LB
Cara pemberian :
– 8 jam pertama 50% (sejak kejadian LB)
– 16 jam kedua 50%
Untuk anak-anak : 2 cc x BB x % LB = a cc
< 1 tahun : BB x 100 cc
1 – 3 tahun : BB x 75 cc
3 – 5 tahun : BB x 50 cc
Kebutuhan total = a x b , memakai lar RL : Dextran = 17:3
PERAWATAN LUKA BAKAR
DERAJAT | KETERANGAN |
Derajat I | – Cuci NaCl 500 cc
– Zalf Bioplasenton, dapat cegah kuman masuk/infeksi |
Derajat II | – Cuci dengan larutan savlon 5 cc dalam NaCl 500 cc
– Sufratul – segera tutup dengan kassa dan perban steril , ganti tiap minggu |
Derajat III | – Segera cuci dengan larutan savlon yang dilarutkan dalam NaCl dengan perbandingan 5 cc Savlon : 500 cc NaCl tiap hari
– Lakukan Debridemen Setiap Hari – Oles salep burnazin/sulfadiazin setiap hari – Dapat dilakukan Escharektomi |
Kemudian setelah hari ke tujuh, pasien dimandikan seperti biasa dengan air biasa, setelah dimandian area luka bakar dioles cairan disinfektan sol savlon dengan perbandingan 1 banding 30. Kemudian luka dibuka 3-4 hari apabila tidak ditemukan nekrosis jaringan dan tanda infeksi.
POSISI PENDERITA
Ekstremitas sendi yang luka posisi fleksi / ekstensi maksimal |
Leher & muka defleksi, semi fowler (bantal di punggung) |
Eskarektomi dilakukan bila luka melingkar atau berpotensi penekanan |
SKIN GRAFT DILAKUKAN BILA
– Luka grade II dalam 3 minggu tak sembuh
– Luka grade III setelah eksisi
– Terdapat granulasi luas ( diameter > 3 cm)
MEDIKASI
– Antibiotika ( bila < 6 jam), diberikan Sefalosporin generasi III
– Analgetika
– Antasid (H2 blocker ), diberikan untuk mencegah stress ulcer
– ATS / Toxod
NUTRISI DAN ROBORANTIA
– TKTP diberikan oral secepat mungkin
– Kebutuhan kalori menurut Formula Curreri :
– Dewasa = 25 cal/KgBB + 40 cal% LB
– Anak = 60 cal/KgBB + 35 cal% LB
– Roboransia berupa vit C (setelah 2 minggu), vit b, vit A 10.000 IU
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
– Hb, Ht, albumin pada hari I, II, III
– Elektrolit setiap hari pada minggu I
– RFT & LFT pada hari ke II dan setiap minggu
– Kultur kuman hari I, II, III
CATATAN DAN PERHATIAN KHUSUS
– Bila terjadi Ileus, segera stop makan/minum, pasang NGT
– LB > 40% segera pasang CVP selama 4 hari, bila sampai 1 minggu ganti kateter
– Oliguri + cairan cukup (CVP normal), lakukan tes terapi manitol
– Dewasa = 10 cc/10-20 menit diulang tiap 6 jam
– Anak = 0,2 mg/KgBB / 14-20 menit
REFERENSI
Charles et al. 2009. Schwartz’s : principles of surgery 9th edition. McGraw-Hill
Hall P M. Nephrolithiasis: Treatment, causes and prevention. Cleveland Clinic Journal of Medicine Vol. 76. Num. 10. October 2009.
Moore, et al, 2016. Clinical Oriented of Anatomy, 7th Edition.
Tim Penulis, 2002. Bedah Reveald.
Townsend. 2007. Sabiston : Textbook of Surgery 18 edition. Saunders