Perdarahan Telinga : Gejala hingga Tatalaksana

perdarahan telinga

Perdarahan telinga adalah keluarnya darah dari telinga karena beberapa sebab. Perdarahan ini harus diperjatikan sehingga dapat segera ditangani. Mengetahui penyebab, kondisi terkini, bagian yang telibat dan jumlah darah yang keluar sangat penting diketahui. Perhatikan juga gejala yang timbul.

Penyebab Perdarahan Telinga

Beberapa kondisi dan luka dapat memicu perdarahan dari telinga. Masing-masing ini memiliki gejala khas, yang mengerucut pada suatu diagnosis penyebab tertentu. Berikut penjelasannya:

Bacaan Lainnya
  1. Pecahnya Gendang Telinga

Pecahnya gendang telinga dapat memicu gejala seperti : nyeri dan tidak nyaman di telinga, penurunan pendengaran, berdengin, sensasi berputar seperti pada vertigo, dan mual muntah. Beberapa orang mengalami rupturnya gendang telinga, dan seringnya tidak sadar hingga gejala tersebut muncul.

  1. Infeksi Telinga

Infeksi telinga tengah juga dapat memicu : nyeri dan penekanan pada telinga, gejala demam, gangguan keseimbangan, dan kesulitan tidur.

  1. Barotrauma

Perubahan tiba-tiba amplitudo dapat menyebabkan barotrauma telinga. Kondisi ini memicu perdarahan pada telinga dari pecahnya gendang telinga. Gejalanya meliputi : nyeri telinga dan tertekan, bingung dan pusing, serta berdengin. Baik pesawat terbang dan kapal selam keduanya meningkatkan risiko perdarahan telinga.

  1. Benda Asing di Canalis Telinga

Kemasukan dan terdorongnya benda asing di kanalis telinga dapat memecahkan gendang telinga. Ini dapat memicu perdarahan telinga dan gejala lain meliputi : nyeri, sensasi tertekan, adanya cairan di telinga, penurunan pendengaran, dan pusing berputar.

  1. Ada Kanker di Kanalis Telinga

Kanker merupakan kasus yang jarang pada telinga. Namun tetap dapat memicu gejala perdarahan, dan gejala lain ditandai dengan nyeri di telinga, pusing, nyeri wajah, kebas, dan pandangan kabur.

  1. Trauma Kepala

Pukulan, jatuh dan kecelakaan dapat memicu kerusakan kepala. Kondisi ini dapat memicu perdarahan dari telinga. Trauma kepala juga dapat memicu perdarahan pada sekitar otak. Sehingga membawa ke gawat darurat diperlukan pada kasus ini.

Baca Juga:  Serumen Prop (Kotoran Telinga) : Gejala hingga Penanganan

Kapan Harus Ke Dokter untuk Perdarahan Telinga?

Perdarahan ini sering membutuhkan perawatan medis. Beberapa penyebab perdarahan telinga dapat berbahaya. Hubungi dokter segera jika anda pertama kali berdarah. Ini sangat penting untuk mengetahui darah keluar dari mana, dan barangkali ada riwayat trauma kepala.

Penyebab perdarahan telinga seperti infeksi telinga, sering tidak berat. Tidak diobatinya infeksi dapat meicu komplikasi dan masalah tambahan. Sehingga membutuhkan perawatan medis.

Komplikasi Perdarahan Telinga

Perdarahan dari telinga jarang memicu komplikasi, tetapi ada sebab khusus yang menjadi trauma jangka panjang. Contohnya pecahnya gendang telnga yang terinfeksi. Gendang telinga adalah barier alamiah antara telinga tengah dan bakteri, air dan benda lain. Tanpa gendang telinga, telinga dalam mudah terinfeksi. Infeksi telinga yang berat akan memudah patahkan tulang pendengaran. Sehingga kehilangan pendengaran permanen dapat terjadi jika tidak diobati dengan baik.

Komplikasi yang sering terjadi adalah : perubahan persepsi bahasa, penurunan pendengaran permanen, berdenging, sering pusing, vertigo dan masalah keseimbangan.

Pemeriksaan Perdarahan Telinga

Ketika anda ke dokter setelah terjadi perdarahan, maka pemeriksaan fisik telinga, leher, kepala dan tenggorokan dilakukan. Penggalian riwayat medis tentang terjadinya perdarahan harus ditentukan. Jika disebabkan jatuh dan kecelakaan, maka ada jejas injuri. Pemeriksaan radiologis diperlukan seperti X-ray dan CT-scan.

Pada kasus yang berat diperlukan penghentian perdarahan di instalasi gawat darurat. Sambil dimonitor kesadaran. Dilihat juga debris, kotoran, perdarahan dengan otoskop untuk melihat bagian dalam telinga. Pemeriksaan laboratorium juga diperlukan untuk mengevaluasi ada tidaknya infeksi.

Tatalaksana Perdarahan Telinga

Ketika dapat diidentifikasi penyebab perdarahan, penghentian sampai darah berhenti diperlukan. Tatalaksana ini tergantung penyebab yang mendasari. Tatalaksana ini meliputi:

  1. Antibiotik : diberikan antibiotik untuk mengeliminasi infeisk. Tidak semua infeksi telinga berespon baik terhadap antibiotik. Infeksi virus tidak berespon terhadap bakteri.
  2. Menunggu : banyak penyebab perdarahan telinga dapat berhenti sendiri. Selama berharihari dan jam setelah perdarahan mulai, laporkan ke dokter apa yang terjadi. Pengobatan tambahan kadang diperlukan.
  3. Anti Nyeri : pengobatan antinyeri digunakan untuk mengobati rasa tidak nyaman, dan iritasi telinga dari infeksi, kerusakan dan masalah tekanan.
  4. Kompres hangat : menggunakan bud, dapat dikompres hangat atau panas. Tempatkan bud di telinga luar. Panas dari kompres telinga akan mengurangi nyeri dan tidak nyaman.
  5. Lindungi telinga : gunakan penutup telinga untuk mencegah air dan debris masuk ke dalam telinga yang berdarah sehingga meminimalkan risiko infeksi.
Baca Juga:  Kanker Nasofaring : Etiologi, Manifestasi Klinis dan Terapi

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 10 Juli 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *