Nutrisi Pada Ibu Hamil

Kebanyakan ibu hamil akan mengalami kenaikan kebutuhan nutrisi, dan paling banyak kebutuhan tersebut akan meningkat pada trimester kedua dan ketiga. Kebutuhan juga akan semakin meningkat apabila ibu tersebut masih seorang remaja atau status nutrisinya tidak baik. Oleh karena itu, penyimpanan nutrisi sangat penting selama trimester pertama atau pada saat masukan tidak konsisten.

Asupan bagi seorang ibu hamil dibagi ke dalam dua isu, isu perikonsepsional dimana nutrisi ibu hamil mempengaruhi kesehatan janin, dan isu poskonsespisonal, dimana asupan ibu harus menyediakan nutrisi yang adekuat untuk :

Bacaan Lainnya
  1. Mendukung jaringan baru ibu hamil dan janinnya
  2. Memenuhi kebutuhan perawatan ibu hamil tersebut
  3. Menyediakan energi untuk aktivitas maternal
  4. Penyimpanan lemak untuk penyimpanan energi selama laktasi

Beberapa kenaikan yang terjadi pada ibu dan kepentingannya :

Energi

Energi pada ibu hamil meningkat hingga 80.000 kcal, atau sekitar 300 kcal per harinya (dari 2200 – 2500 kcal per hari). Kenaikan energi ini berkaitan erat dengan :

  1. Mempertahankan aktivitas metabolik
  2. Mendukung sintesis protein
  3. Merefleksikan masukan karbohidrat dan lemak setelah peningkatan kebutuhan protein dimasukkan

Protein

Protein yang dibutuhkan oleh ibu hamil meningkat dari 0,8 – 1,1 g/kg berat badan, atau sekitar 15 g setiap harinya. Kenaikan protein ini dapat disebabkan karena :

  1. Kenaikan volume darah maternal
  2. Pertumbuhan payudara dan jaringan uterus
  3. Pertumbuhan jaringan fetus

Kalsium

Kalsium dalam tubuh berjumlah 1200 gram dan 99%nya ada pada tulang sedangkan sisanya ada pada ECF. Kalsium berperan penting dalam konduksi saraf, kontraksi otot, pembekuan darah, dan permeabilitas membran. Selama kehamilan, kalsium akan meningkat sebanyak 33% (hal ini dibuktikan dari peningkatan absorpsi kalsium di GIT dan retensi kalsium di ginjal) dimana kalsium tersebut akan ditransfer secara aktif melalui plasenta sebanyak 25-30 gram. Kalsium ini digunakan untuk kebutuhan perkembangan skeletal janin.


Zat Besi

Kebutuhan besi untuk tubuh ibu hamil akan meningkat dua kalinya atau sekitar 1000 mg, dimana 200-300 mg dibutuhkan untuk janin, 500 mg untuk peningkatan Hb, dan sisanya diekskresikan melalui GIT, urin, keringat, dll). Hal tersebut juga ditandai dengan peningkatan penyerapan besi selama kehamilan, yakni sekitar 20-40%. Besi dibutuhkan untuk :

Baca Juga:  Jenis Vitamin A biru dan merah : Manfaat hingga Efek samping

a. Peningkatan massa sel darah merah

Ini normal terjadi di ibu hamil, namun karena peningkatan RBC tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma darah, maka ibu hamil akan mengalami hemodilusi, atau pengenceran darah, sehingga meskipun RBC meningkat, tapi secara keseluruhan kadarnya akan menjadi rendah. Hal ini dapat menyebabkan anemia pada seorang ibu hamil, atau sering disebutkan anemia defisiensi besi. Kenapa defisiensi besi? Soalnya di dalam RBC ada Hb yang mengandung besi, dan seperti yang kita tahu kalo 95% besi dalam tubuh kita ada di Hb. Otomatis kalo RBC turun, Hb turun, besi juga turun. Nah, untuk mencegah hal tersebut, biasanya seorang ibu hamil diberikan asupan besi tambahan berupa ferrous sulfat paling sedikit 27 mg setiap harinya. Namun, meskipun ibunya mengalami anemia defisiensi besi, hal ini tidak membuat janinnya juga mengalami hal yang sama, dikarenakan plasenta juga merupakan tempat penyimpanan besi, sehingga asupan besi untuk janin tetap tercukupi.

Namun untuk 4 bulan pertama (trimester pertama), kebutuhan besi tidaklah meningkat begitu banyak, sehingga asupan besi tambahan dianggap kurang begitu penting, mengingat kadar besi yang terlalu banyak selama kehamilan akan menyebabkan nausea dan muntah berlebihan.

Ingesti besi pada saat ingin tidur dan sewaktu lambung dalam keadaan kosong akan mencegah kemungkinan reaksi gastrointestinal yang membahayakan.

b. Fetus dan plasenta (sintesis protein, pembentukan matriks tulang, transport elektron, eritropoiesis, dan sintesis hemoglobin)
c. Mengganti kehilangan darah saat persalinan
d. Dibutuhkan juga dalam proses laktasi


Metabolisme besi tersusun dari absorpsinya, transport dan penyimpanannya.

1. Absorpsi besi

Absorpsi besi kebanyakan dilakukan pada usus halus proksimal, dan lebih mudah diserap dalam bentuk ferro (Fe2+) atau dalam suasana asam. Oleh karena itu, asupan besi disertai dengan vit. C (asam askorbat), dimana vit. C tersebut akan menimbulkan suasana asam yang akan memudahkan penyerapan besi. Jumlah penyerapan besi sebesar 10% dari jumlah yang dimakannya. Besi dapat ditemukan baik di hewan ataupun tumbuhan. Beberapa sumber besi nabati seperti pada buncis, katuk dan kangkung, sereal (jagung, gandum, dll), dll. sedangkan pada hewani banyak terdapat hati, ginjal, daging, dll.

2. Transportasi besi

Besi dibawa ke dalam darah setelah dirubah terlebih dahulu menjadi Ferri (Fe3+) oleh suatu enzim ferri oksidase yang disebut hephaestin. Kemudian, agar tidak menjadi toksik, besi ini akan diikatkan oleh suatu protein yang disebut transferrin, dimana kapasitas ikat besi totalnya (Total Iron Binding Capacity (TIBC)) sekitar 253 – 453 mg besi/dL dalam plasma. Konsentrasi besi pada serum berkisar antara 70-201 mg/dL, dimana 95%nya terikat dengan transferin

Baca Juga:  Olahraga yang Aman Bagi Lansia >60 Tahun

3. Penyimpanan besi

Penyimpanan besi bisa dilakukan di setiap sel, namun tempat penyimpanannya terutama di hepar. Besi disimpan dalam bentuk ferritin dan hemosiderin.


Ferritin

Ferritin merupakan kompleks gabungan hasil reaksi besi dengan apoferritin. Ferritin terdapat hampir di setiap sel dan beberapa dalam jumlah kecil ada dalam darah. Ikatan apoferritin dan besi terbilang lemah, sehingga ferritin dapat dengan mudah melepaskan besinya untuk pembuatan heme ataupun meningkatkan kadar serum dalam darah. Karena bentuknya yang miselar, ferritin mudah larut dalam air.

Hemosiderin

Hemosiderin merupakan bentuk penyimpanan besi untuk jangka panjang. Hal ini disebabkan karena hemosiderin sulit untuk melepaskan besi yang sudah terikat dengannya. Hemosiderin banyak terdapat pada hepatosit, ataupun sel retikulum endoplasmikum pada hati, lien, ataupun sumsum tulang (makanya, pengukuran hemosiderin bisa dilihat melalui sumsum tulangnya)


Asam Folat

Asam folat digunakan untuk membantu memproduksi sel darah tambahan, membantu pertumbuhan cepat dari plasenta dan fetus (untuk DNA) dan mencegah neural tube defect (NTD). NTD dapat dicegah dengan asupan harian asam folat sebesar 400 mikrogram (sekitar 0,4 – 4 mg/hari). Asam folat diberikan sebelum konsepsi hingga trimester pertama, karena pembentukan saraf terjadi pada 12 minggu pertama perkembangan janin. Pemberian asam folat juga diharapkan tidak dalam multivitamin, hal ini digunakan untuk mengurangi asupan vitamin larut lemak yang berlebihan.

Terdapat perbedaan antara asam folat dengan folat dalam makanan. Kalau folat merupakan vitamin larut air yang ditemukan dalam makan secara natural, sedangkan asam folat merupakan bentuk vitamin sintetik (buatan) dan digunakan dalam suplemen vitamin atau dalam makanan olahan.


Zinc

Zinc merupakan suatu unsur yang sangat penting dan tidak dapat tergantikan. Zinc digunakan untuk perkembangan dan pelengkapan organ dari suatu organisme, kontrol homeostatis, dan terlibat dalam metabolisme (>300 metalloenzim membutuhkan enzim) seperti :

  1. Metabolisme karbohidrat, protein dan asam nukleat
  2. Sistem imun dan fungsi metabolisme otak
  3. Regulasi reproduksi dan pertumbuhan
  4. Penyembuhan luka

Beberapa hal yang dapat terjadi jika kekurangan zinc :

  1. Defisiensi zinc yang parah bisa menyebabkan kurang nafsu makan, pertumbuhan yang suboptimal, dan kerusakan penyembuhan luka
  2. Defisiensi zinc yang lebih dalam lagi bisa menyebabkan dwarfisme dan hypogonadisme, yang dapat pula menyebabkan acrodermatitis enteropathica, suatu penyakit kulit yang disebabkan karena kelainan defisiensi zinc kongenital parah yang jarang terjadi.
Baca Juga:  Resusitasi Jantung Paru Ibu Hamil

Meskipun belum diketahui jumlah asupan zinc yang dibutuhkan selama kehamilan, asupan sehari-hari yang direkomendasikan sekitar 12 mg. Sebuah penelitian mengatakan bahwa zinc pada ibu hamil akan menyebabkan lingkar kepala bayi yang dilahirkan menjadi sedikit lebih besar (sekitar rata-rata 4 mm), penelitian lainnya juga mengatakan bayi yang dilahirkan dari seorang ibu yang meminum asupan zinc tambahan dapat berkurang resiko diare, disetri, dan impetigonya. Namun, begitu diteruskan observasinya, tidak ada keuntungan lainnya dari zinc ini terutama pada outcome pertumbuhan.


Fosfor

Beberapa fungsi fosfor yaitu :

  1. Komponen dari tulang dan gigi
  2. Kompenin asam nukleat (DNA dan RNA)
  3. Komponen berenergi tinggi (ATP, kreatin fosfat)
  4. Fosfolipid (membran sel)
  5. Fosfoprotein (kalmodulin)
  6. Kontrol beberapa enzim dengan fosforilasi dan defosforilasi
  7. Keseimbangan asam basa

Vitamin D

Vitamin D dapat berasal dari tanaman (vitamin D2/ ergokalsiferol) atau disintesis dalam tubuh dengan pemaparan terhadap cahaya matahari (vitamin D3/ kolekalsiferol). Beberapa fungsi vitamin D :

  1. Berhubungan dengan pengaturan metabolisme kalsium dan fosfor namun kurang diketahui apakah memiliki efek yang lebih menyeluruh atau tidak
  2. Tanpa vitamin D, hanya 10-15% kalsium yang dapat diserap (dengan vitamin D menjadi 30-40%)
  3. Dengan adanya vitamin D, absorpsi fosfor akan meningkat menjadi 60-80%

Vitamin A

Vitamin A ini tidak boleh berlebihan atau kekurangan. Apabila kadar vitamin A berlebihan, (>10.000 IU setiap harinya) maka resiko defek kelahiran akan meningkat. Namun, apabila kekurangan vitamin A akan menyebabkan rabun senja, anemia, dan kelahiran prematur spontan


Vitamin B12

Vitamin B12 banyak ditemukan pada bahan makanan yang berasal dari hewan. Apabila terjadi defisiensi terhadap vitamin B12, maka akan terjadi NTD (sama seperti defisiensi folat). Defisiensi vitamin B12 biasanya terjadi karena penurunan protein pembawa vitamin B12, yaitu transkobalamin, kurangnya asupan makanan hewani, dan asupan berlebihan dari vitamin C.


Vitamin B6 – piridoksin

Vitamin B6 biasa diberikan sejumlah 2 mg per harinya kepada wanita dengan resiko nutrisi yang tidak adekuat. Apabila dikombinasikan dengan antihistamin doksilamin, maka kombinasi ini dapat membantu dalam beberapa kasus nausea dan muntah pada kehamilan.


Vitamin C

Kadar rekomendasi untuk vitamin C yaitu 80 – 85 mg/ hari

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *