Limfoma Hodgkin : Gejala, Klue, Staging hingga Terapi

limfoma hodgkin

Limfoma Hodgkin adalah salah satu kanker darah yang terdapat pada sistem limfatik tubuh. Sistem limfatik membantu sistem imun melawan berbagai infeksi. Limfoma Hodgkin ini kadang disebut penyakit hodgkin, dan Hodgkin’s lymphoma.

Kelainan ini berada pada sel darah putih yang membantu melindungi dari kuman dan infeksi. Sel darah putih ini spesifik pada limfosit. Pada pasien dengan limfoma ini, sel tumbuh dan berkembang tidak normal dan menyebar ke sistem limfatik. Pada progesifitas penyakit, ini membuat tubuh sulit melawan infeksi.

Bacaan Lainnya

Limfoma ini dapat berupa penyakit hodgkin klasik atau nodular lumfosit predominant hodgkin disease (NLPHD). Jenis limfoma ini didasarkan jenis sel dan gejala. Penyebab pastinya belum diketahui. Limfoma ini sering dikaitkan dengan mutasi sel atau perubahan sel sepertihalnya pada epstein barr virus (EBV yang menyebabkan mononukleosis. Penyakit ini dapat mengenai berbagai usia, tetapi lebih sering dengan usia 15-40 tahun atau lebih dari 55 tahun.

Secara umum, angka harapan hidup akan meningkat dengan pengobatan yang baik. Angka harapan hidup 10 tahun sekitar 81% sedangkan angka harapan hidup 5 tahun sekitar 85%.

Manifestasi Klinis Limfoma Hodgkin

Tanda dan gejala dari limfoma ini adalah pembengkakan pada limfonodi yang memicu benjolan dibawh kulit. Benjolan tidak nyeri dan dapat mengenai satu atau lebih area di tubuh terutama di leher kanan-kiri, ketiak dan selangkangan.

Gejala lain meliputi :

  1. berkeringat malam hari disertai gatal kulit
  2. demam dan lemah lesu
  3. berat badan menurun dan batuk persisten
  4. nyeri pada lumfonodi setelah mengkonsumsi alkohol
  5. pembesaran lien/spleen
Baca Juga:  Bronkitis Kronis : Interpretasi Radiologis X-Ray

Staging Limfoma Hodgkin

  1. Stage 1 : merupakan stadium awal, berarti kanker ditemukan pada satu regio limfonodi.
  2. stage 2 : stadium lokal advance, berarti kanker ditemukan pada dua regio limfonodi pada satu sisi diafragma yang mengganggu otot pernafasan paru. Ini juga dapat terjadi kanker ditemukan pada regio limfonodi satu dan organ sekitar.
  3. Stage 3 : Stadium Advance, berarti kanker ditemukan pada regio atas dan bawah diafragma. Ini mengindikasikan kanker ditemukan pada satu area limfonodi dan satu organ pada arah berlawanan pada diafragma.
  4. stage 4 : stadium penyebaran, berarti kanker ditemukan pada limfonodi jauh dan menyebar ke berbagai bagian tubuh seperti liver, sumsum tulang dan paru-paru.

Pemeriksaan Limfoma Hodgkin

Untuk mendiagnosis penyakit ini, pemeriksaan fisik dilakukan dan anamnesis terperinci. Adapun pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan, seperti :

  1. pemeriksaan radiologis seperti sinar X dan CT scan
  2. biopsi limfonodi meliputi pengambilan secuil jaringan limfonodi untuk melihat adanya sel yang tidak normal.
  3. pemeriksaan darah rutin untuk memeriksa sel darah merah, sel darah putih dan trombosit
  4. immunofenotyping, untuk menentukan jenis sel limfoma yang ada
  5. pemeriksaan fungsi paru dan echocardiogram untuk memeriksa fungsi paru dan jantung
  6. biopsi sumsum tulang, untuk melihat penyebaran dan keterlibatan sistemik terhadap sumsum tulang.

Klue Limfoma Hodgkin

Limfoma hodgkin berbeda dengan leukemia.

  1. Leukemia : cenderung leukosit tinggi pada pemeriksaan darah rutin
  2. Limfoma : ada massa solid pada jaringan limfatik, dan seringnya leukosit tidak meningkat meskipun ada keterlibatan sumsum tulang (stadium akhir).
  3. terdapat gejala-B, yaitu penurunan berat badan, malaise, demam menggigil, berkeringat malam hari. Gejala B, muncul pada jenis Hodgkin, sedangkan pada non-Hodgkin, gejala-B hanya muncul pada stadium advance dan akhir.
  4. Pemeriksaan CT-scan pada Hodgkin limfoma didapatkan limfadenopati, dengan terfiksir, rubbery dan tidak nyeri berukuran lebih dari 1 cm.
  5. Pemeriksaan Patologi anatomi, didapatkan Reed stenberg cell, atau owl eyes appearence dari biopsi.
Baca Juga:  Jenis Inkontinensia Urin
Perbedaan Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin
Limfoma Hodgkin Limfoma Non-Hodgkin
1. dijumpai gambaran sel B neoplastik raksasa (reed stenberg) 1. tidak dijumpai
2. gambaran klinis ampak lebih jelas dan bermanifestasi sistemik
3. pola penyebaran TERATUR ke jaringan sekitar 3. penyebaran DIFUS tidak teratur
4. JARANG menyebar ke limfonodi mesenterium dan cincin walldeyer 4. SERING mengenai limfonodi mesenterium dan cincin walldayer
5. JARANG mengenai sistem diluar kelenjar getah bening 5. SERING ekstranodal
6. terlokalisasi dan sering mengenai 1 kelenjar getah bening 6. mengenai banyak kelenjar getah bening

Tatalaksana Limfoma Hodgkin

Pengobatan didasarkan pada stadium penyakit ini. Pengobatan utama adalah kemoterapi dan radiasi. Terapi radiasi menggunakan energi tinggu radiasi untuk menghancurkan sel kanker. Kemoterapi adalah obat sistemik yang menmbunuh sel kanker dapat diberikan oral dan intravena tergantung jenis obat.

Terapi radiasi lebih digunakan pada stadium awal NLPHD, sedangkan pada stadium advance, terapi target dapat dibutuhkan pada regimen kemoterapi. Transplantasi stem sel juga dapat digunakan jika terapi tidak berespon baik terhadap kemoterapi dan radiasi. Transplantasi stem sel ini adalah menanam sel sehat pada tubuh untuk menggantikan sel kanker di sumsum tulang.

Risiko Terapi Limfoma Hodgkin

Pengobatan penyakit ini mempunyai efek samping jangka panjang yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya kondisi medis lainnya yang lebih serius. Radiasi pada dada dapat meningkatkan risiko : kanker payudara, kanker paru, penyakit jantung dan kolesterol tinggi.

Pemeriksaan mammogram, pemeriksaan kolesterol dan skrining penyakit jantung diperlukan. Segala macam efek samping yang muncul dalam pengobatan, harus anda konsultasikan ke dokter terdekat.

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *