Kandidosis Vaginalis (Gelaja, Penyebab dan Tatalaksana)

kandidosis vaginalis

Kandidosis Vaginalis adalah infeksi yang disebabkan jamur candida, tersering jenis candida albicans. Jamur ini tumbuh di mukosa dan sistemik. Candida merupakan pathogen oportunistik dimana pertumbuhannya meningkat apabila status imun penderita menurun. Manifestasi candida dapat superfisial mukokutan, juga dapat menyebar sampai hepar dan lien, peritonitis dan menyebabkan infeksi sistemik.


Patofisiologi

Spesies candida seperti jamur, yang dapat membentuk hifa sesungguhnya dan pseudohifa (hifa semu). Candida hidup pada host manusia dan hewan. Tempat tersering daerah infeksi meliputi kulit, mukosa, membrane saluran pencernaan, saluran genitourinary dan saluran pernafasan.

Bacaan Lainnya

Ada beberapa factor risiko yang berkaitan dengan infeksi candida, seperti : penggunaan kateter foley, penggunaan steroid, obat antibiotic broadspecturm, kemoterapi, operasi, transplantasi organ dan lain-lainnya.

Tahap pertama dari infeksi candida adalah kolonisasi pada permukaan mukokutan. Tahap yang dicapai seperti, candida akan merusak permukaan kulit dan mukosa dengan berkoloni sehingga organisme tersebut dapat masuk ke sirkulasi darah. Kedua, penembusan melalui dinding gastrointerstinal, hal ini akan mengakibatkan kolonisasi massif dengan jumlah besar dimana organisme dapat masuk ke sirkulasi darah.


Etiologi dan Penyebab

Penyebab paling sering adalah candida albikan yakni sekitar 50-60% kasus, penyebab lain yakni candida glabrata dengan 15-20%, candida parapsilosis (10-20%), candida tropicalis (6-12%) dan kuman candida lainnya.


Tanda dan Gejala

Candidiasis dapat menyebabkan gejala luas, dan gejalanya tergantung tipe infeksi serta derajat imunosupresi seseorang tersebut.

Pada candidiasis cutaneous, dimana manifestasi terdapat ruam pada badan, dada dan ekstremitas. Pasien didapati gatal dan pruritus terutama pada lipatan kulit, ketiak, tangan dan kaki. Pada pemeriksaan ruam dapat meluas pada area yang luas.

Baca Juga:  Erisipelas : Gejala, Ciri Khas Lesi dan Pengobatan [Lengkap]

Dikatakan candidiasis intertrigo, yakni adanya ruam candida pada daerah lembab. Ruam dan pruritus dapat terjadi, pada pemeriksaan didapatkan vesikopustul membesar dan dapat pecah, membentuk maserasi dan fisura (kulit pecah-pecah). Lesi satelit dapat terjadi.

Paronycia dan onychomycosis sering terjadi pada pasien dengan diabetes mellitus dan tangan lembab. Pada pemeriksaan didapatkan ruam memerah (eritam) dan nyeri diarea bawah kuku. Inflamasi dan kemerahan dapat ditemukan pada bawah kuku, serta dapat ditemukan kuku sampai lepas berubah warna, menebal dan kasar.

Tanda Vaginitis karena Candida (candidiasis Vaginalis):

Candidiasis vulvovaginalis adalah bentuk kedua tersering pada vaginitis. Pasien sering didapati pruritus pada vulva, ditemukan dysuria, dyspareunia dan sekret vagina. Pemeriksaan pada vagina dan labia didapatkan eritem, sekret tebal, dan pemeriksaan servik sering normal.

Pemeriksaan sekret vagina:

  1. sekret vagina sering ditemukan berwarna putih, bergumpal, kadang kental kekuning-kuningan, gatal, dan tidak berbau dan tidak masam.
  2. pH dan derajat keasaman kurang dari 4,5 atau relative asam.
  3. pada area vulva dan vagina, ditemukan gatal, ada kemerahan (radang), edema (pembengkakan) dan terdapat fisura.
  4. pada pemeriksaan mikroskopik digunakan KOH 10%, ditemukan pseudohifa, ragi dan blastospora.

Candidiasis juga dapat terjadi pada penis, yakni candida balanitis. Pada kasus ini penis pasien terdapat patch, yang didapat dari kontak seksual dengan penderita candidiasis vulvovaginalis. Ruam dapat menyebar ke paha, lipatan pantat, dan skrotum.

Candida cystitis : pasien sering asimtomatik, dimana terdapat invasi ke vesikaurinaria (kandung kemih), dengan gejala urgensi, dysuria, hematuria, dan nyeri suprapubik. Candida cisitis tidak berkaitan dengan kateter foley. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri suprapubik.


Apa yang harus kita lakukan?

Kita harus mengetahui factor risiko yang dapat memicu penyakit kandidiasis baik mukosa, (oral dan vagina) dan sistemik. Apabila anda terkena, maka segera periksakan ke dokter agar diberikan obat-obatan yang tepat. Lakukan pencegahan berikut ini, seperti :

  1. hindari menggunakan obat kortikosteroid jangka panjang karena dapat memicu imunosupresif.
  2. pantau dan kontrok gula darah terutama pada pasien diabetes mellitus.
  3. tetap jaga kebersihan dan higenitas pada tangan, area genital tetapi jangan terlalu sering membersihkan dengan sabun, karena apabila flora normal mati, maka potensi ditumbuhi jamur dapat terjadi.
  4. hindari menggunakan antibiotic yang tidak perlu.
  5. tidak berhubungan seksual dengan partner lebih, tidak sehat, dan daerah yang beresiko tinggi.
  6. menggukan kondom saat berhubungan seksual dengan pasangan yang halal.
  7. kedua pasangan harus diobati keduanya, agar didapatkan kesembuhan total.
  8. frekuensi kejadian kandidiasis sangat tinggi terutama pada pasien HIV sehingga pasien dengan HIV patut mendapatkan terapi HIV yang intensif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *