Fungsi Air Ketuban : Wajib diketahui Calon Ibu

Air ketuban atau cairan amnion adalah cairan yang mengisi rongga amnion. Fungsi air ketuban ini banyak sekali. Rongga amnion ini mulai terbentuk pada hari ke10-12 setelah pembuahan (fertilisasi). Volume air ketuban bertambah banyak dengan makin tuanya usia kehamilan. Pada usia kehamilan 12 minggu, volumenya sekitar 50 ml, dan pada 20 minggu antara 350-400 ml.

Cairan amnion berada didalam uterus. Besar uterus sampai aterm dapat mencapai 1000 kali besarnya sebelum hamul, dan beratnya dapat mencapai 30 kali, dan kapasitas isinya krang lebih adalah 5 liter. Uterus yang membesar ini memberikan penekanan terhadap alat-alat/organ disekitar sehingga memicu timbulnya berbagai gejala seperti keluhan gastrointestinal, respirasi, kardiovaskuler dan system urinaria. Aliran darah ke uterus naik 60 kali menjadi sekitar 600 ml/menit atau sekitar 10% kardiak output.

Bacaan Lainnya

Pada usia kehamilan 36-38 minggu kira-kira 1 liter. Selanjutnya volumenya menjadi berkurang pada masa kehamilan posterm, tidak jarang menjadi kurang dari 500 ml. air ketuban berasal dari transudasi plasma maternal, masuk menembus selaput yang melapisi plasenta dan tali pusar.

Pada kehamilan lanjut urin janin ikut membentuk air ketuban. Dengan demikian, kreatinin, urea dan asam urat dalam air ketuban menjadi makin tinggi dengan makin tuanya umur kehamilan. Dari air ketuban ini pula maturitas janin dan kelainan bawan dapat diperiksa (dengan menggunakan metode amniosentesis).


Fungsi air ketuban diantaranya :

  1. Agar janin dapat bergerak bebas
  2. Menjaga temperature
  3. Mencegah trauma langsung
  4. Mencegah perlengketan janin dengan selaput ketuban
  5. Pada persalinan ikut membantu dilatasi servik.
Baca Juga:  Makanan Sahur terbaik dan Apa saja yang Harus dihindari

Janin pada masa khir kehamilan minum sekitar 400-500 ml air ketuban sehingga sebagai kompensasinya ia harus kencing sebanyak itu pula. Apabila ada gangguan, baik dalam proses menelan atau kencing janin, maka terjadilah gangguan volume air ketuban.


Apabila pada saat agerm volume air ketuban kurang dari 500 ml, maka kondisi ini disebut dengan oligohidramnion (air ketuban sedikit). Sedangkan apabila volume air ketuban lebih dari 2000 ml, maka disebut dengan polihidramnion atau hidramnion (air ketuban banyak). Oligohidramnion seringdidapati pada agenesis ginjal, sedangkan polihidramnion pada penyakit atresia esophageal janin atau diabetius ibu.


Referensi

Siswosudarmo R, Emilia O, 2010. Obstresi Fisiologi. Pustaka Cendikia Press. Yogyakarta

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *