Blighted Ovum : Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

blighted ovum

Blighted ovum (BO) atau anembrionik pregnancy adalah ketika sel telur yang terfertilisasi menempel dengan sendirinya ke dinding uterus, tetapi embrionya tidak berkembang. Sel berkembang untuk membentuk saccus embrio (kantung hamil) tetapi embrionya tidak. Pada BO terjadi pada trimester pertama dan sering sebelum wanita tahu dia sedang hamil.

Tingginya kadar abnormalitas kromosom biasanya memicu tubuh wanita untuk mengalami keguguran secara alamiah. BO adalah salah satu jenis keguguran, dan untuk lebih jelasnya, silahkan baca penjelasan kami berikut ini.

Bacaan Lainnya

Cara mengatahui Blighted Ovum

BO dapat terjadi pada kehamilan sangat dini sebelum wanita tahu bahwa dia sedang hamil. Tanda dari kehamilan biasanya diketahui setelah tidak menstruasi dan hasil tes kehamilan B-hCG positif. Kebanyakan wanita berasumsi bahwa kehamilannya bagus, karena kadar B-hCG meningkat.

Plasenta dapat tumbuh terus dan mensuplai dirinya sendiri tanpa ada bayi, dan hormon kehamilan dapat terus naik, sehingga ibu menganggap dirinya masih dalam keadaan hamil. Diagnosis biasanya dibuat sampai dilakukan tes USG yang menunjukkan kosongnya gestasional sac (kantung kehamilan). Ini mungkin terjadi dan memicu gejala kram perut, serta perdarahan dan bercak darah.

Penyebab Blighted Ovum

BO adalah penyebab 50% keguguran pada trimester peratma dan biasanya berkaitand dengan masalah kromosom. Tubuh ibu mengenali abnormalitas kromosom di fetus, dan secara natural tidak melanjutkan kehamilan karena fetus tidak berkembang menjadi bayi yang sehat. Ini disebabkan abnormalitas pembelahan sel, dan buruknya kualitas sperma atau sel telur.

Baca Juga:  Mengenal Gejala Blighted Ovum dan Penyebabnya

Tatalaksana Blighted Ovum

Keputusan biasanya dibuat diri sendiri. Dokter tidak merekomendasikan kuretase pada keguguran kehamilan yang sangat awal-awal. Ini karena tubuh ibu dipercaya mampu mengeluarkan jaringan sendiri, dan dirasa belum memerlukan tindakan medis dengan risiko komplikasi.

Kuretase dilakukan untuk membuang sisa jaringan, dan mau diperiksa di laboratorium patologis. Beberapa wanita merasa trauma karena prosedur ini, namun prosedur kuretase ini sering dilakukan sebagai tatalaksana BO.

Cara mencegah Blighted Ovum

Pada kebanyakan kasus BO tidak dapat dicegah. Beberapa pasangan akan dilakukan pemeriksaan genetik jika kegugura multiple dini terjadi. BO sering terjadi satu kali dan sangat jarang akan mengalami lebih dari satu kali. Kebanyakan dokter merekomendasikan pasangan menunggu hingga 1-3 siklus menstruasi normal sebelum mencoba untuk hamil lagi.

Oleh: dr. Wiwid Santiko

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *