Perbedaan Kromosom dan Gen (Struktur Sel)

perbedaan kromosom dan gen

Perbedaan kromosom dan gen menjadi perhatian dalam pembahasan genetika. Gen terbentuk dari DNA, dan masing-masing kromosom terdiri dari banyak gen. Gen adalah struktur dasar fisik dan satuan fungsional herediter, sedangkan kromosom adalah molekul DNA yang terangkai di nukleus.

Gen yang terbentuk dari DNA, bekerja dengan memberikan intruksi untuk membentuk molekul yang disebut dengan protein. Pada manusia, gen sangat beragam ukuran dari beberapa ratus DNA base hingga lebih dari 2 juta bases.

Bacaan Lainnya

Perbedaan Kromosom dan Gen : Apa itu Gen?

Genom project manusia telah diestimasi mempunyai gen antara 20.000 hingga 25.000. setiap orang memiliki 2 kopi masing-masing gen, dimana satu diantaranya diturunkan dari masing-masing orangtua. Kebanyakan gen sama pada semua orang, tetapi jumlah kecil gen (kurang dari 1% dari total) sangat berbeda disetiap orang.

Alel adalah bentuk gen yang sama dengan perbedaan kecil pada sequence DNA bases. Perbedaan kecil ini berkontribusi pada masing-masing orang yang mana mempunyai bentuk fisik fenotip yang berbeda (unik).

Perbedaan Kromosom dan Gen : Apa itu Kromosom?

Masing-masing kromosom terbuat dari DNA yang terangkai/terplintir berkali-kali mengilingi protein yang disebut dengan histon yang membentuk strukturnya. Kromosom tidak terlihat pada nukleus sel (tidak terlihat dibawah mikroskop), ketika sel tidak berdiferensiasi. Meskipun DNA membentuk kromosom, dan menjadi lebih tebal selama diferensiasi sel sehingga dapat terlihat dibawah mikroskop.

Banyak peneliti mengetahui kromosom dengan mengamati kromosom selama pembelahan sel (diferensiasi sel). Masing-masing kromosom memiliki titik konstriksi yang disebut dengan centromer yang membagi kromosom menjadi 2 bagian (2 tangkai). Tangkai pendek kromosom diberi label “tangkai P”, sedangkan tangkai panjang diberi label “tangkai Q”. Lokasi sentromer pada masing-masing kromosom memberikan kromosom bentuk yang spesifik, dan dapat digunakan untuk membantu mendeskripsikan lokasi spesifik gen.

Baca Juga:  Fase Uji Klinik (Clinical Trial) Penelitian : Fase 0 hingga IV

Struktur Sel

Sel adalah satuan kehidupan. Tubuh manusia tersusun dari milyaran sel. Sel ini memberikan struktur tubuh, mengolah nutrisi dari makanan dan mengubah nutrisi tersebut menjadi energi, serta memiliki fungsi tertentu. Sel juga mempunyai material genetik dan dapat membuat kopian sendiri.

Sel memiliki berbagai bagian, dan masing-masing bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Beberapa bagian ini disebut dengan organel. Sel manusia terdiri dari bagian utama, yaitu:

  1. Sitoplasma : berupa cairan seperti jelly yang disebut dengan sitosol dan bagian lain yang mengelilingi nukleus.
  2. Sitoskeleton : sitoskeleton adalah jaringan serabut panjang yang membentuk struktur sel. Sitoskeleton memiliki beberapa fungsi kritis, meliputi bentuk sel, pembelahan sel, dan bagaimana sel dapat bergerak.
  3. Retikulum Endoplasma : organel ini membantu transport spesifik molekul baik dari luar sel ke dalam maupun dari dalam ke luar sel (endositosis dan eksositosis).
  4. Badan Golgi : badan golgi membantu mengkemas retikulum endoplasma untuk mentransportasi keluar sel.
  5. Lisosom dan Peroksisom : organel ini adalah pusat recycling (daur ulang) dari sel. Bagian ini mencerna bakteria asing yang menginvasi sel, dan mengeluarkan senyawa toksik dan material berbahaya lainnya.
  6. Mitochondria : organel kompleks yang megubah energi makanan. Organel ini juga sebagai material genetik yang dapat memisahkan DNA pada nucleus dan membuat kopiannya sendiri.
  7. Nukleus : nukleus adalah pusat komando sel yang mengirim perintah pertumbuhan, maturasi, pembelahan dan kematian sel. Struktur ini juga pusat DNA dan material genetik lainnya.
  8. Membran Plasma : membran plasma adalah struktur luar sel yang memisahkan sel dari struktur lingkungan dan mengijinkan material luar masuk ke dalam sel.
  9. Ribosom : organel yang memproses intruksi genetik untuk membentuk protein. Organel ini dapat mengambang bebas pada sitoplasma (RE Halus) dan juga dapat menempel pada retikulum endoplasma (RE kasar).
Baca Juga:  Isolasi DNA Serum dan Plasma dengan Natrium Iodida

Oleh. dr. Wiwid Santiko

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *