Plegmon : Penyebab, Gejala dan Pengobatan

plegmon doktermuslim

Plegmon adalah infeksi yang menyebar secara agresif dan tidak terbendung di jaringan ikat longgar, dan sering bermanifestasi di ekstremitas bawah (kaki) dan beberapa organ. Plegmon adalah inflamasi dari jaringan ikat, yang ditemukan di bawahkulit dengan abses superficial dan di dekat organ dengan selulitis.

Jaringan ikat terdiri dari serat, yang melindungi dan sebagai pondasi organ tubuh. Infeksi ini kadang ditemukan di jari, meliputi tendon juga. Phlegmon juga dapat terjadi disekitar organ, dimana tonsil paling sering sehingga memicu timbulnya peritonsilar abses.

Bacaan Lainnya

Infeksi ini sangat infeksius dimana dapat merusak jaringan dan membentuk pus dan pus yang terbentuk terlokalisir, tidak menyebar serta cenderung melingkari area infeksi (sirmumferensi).

Apa Penyebab Plegmon?

Kebanyakan kasus yang dapat menyebabkan plegmon adalah adanya inflamasi purulen di kulit dan di jaringan dalam, karena bakteri streptokokkus. Ketika bakteri staphylokokkus mencoba menginfeksi dan membentuk reaksi inflamasi, maka bakteri streptokokkus menyebar.

Plegmon disebabkan penertrasibakteri streotokokkus melalui kulit yang sehat setelah terkena injuri, atau berasal dari infeksi bakteri kulit lainnya, seperti pada penyakit erisipelas.plegmon paling sering terjadi pada seseorang yang memiliki imunitas menurun (imunosupresan).

Bagaimana Gejala Plegmon?

Area yang terinfeksi, paling sering ekstremitas akan membengkak, kemerahan, hangat dan relatif nyeri ketika di tekan dan disentuh. Abses (ruangan yang terisi nanah), terbentuk dari imunitas kita yang kalah menyerang bakteri ini.

Selama proses infeksi dapat disertai gejala seperti demam tinggi, dan gejala infeksi lainnya. Plegmon sangat mudah menyebabkan sepsis dengan progresivitas yang cepat dan rentan menimbukan syok.

Baca Juga:  Cutaneus Larva Migran : Gejala hingga Tatalaksana

Phlegmon di jari sering didapatkan kemerahan, hangat, nyeri sekali ketika disentuh. Jika mengenai otot dan tendo yang menyebabkan gerakan fleksi, maka penderita akan cenderung fleksi terus jarinya.

Plegmon peritonsilar terjadi inflamasi di tonsil dan sekitar otot di rahang, dimana dapat menyebabkan mulut tidak dapat membuka dengan sempurna serta sulit menelan. Adanyademam tinggi lebihdari 40 derajat, dapat terjadi pada kasus ini.

Karateristik dan Klue Plegmon:

  1. merupakan infeksi selulitis dengan supurasi yang tidak terdrainase sehingga pus banyak tertampung di dalam.
  2. inflamasi purulen, akut dan difus di jaringan lemak.
  3. prinsip pengobatan dengan penisilin peroral atau intravena selama 5 hari, kompres dingin dan istirahatkan sambil meninggikan ekstremitas yang terinfeksi lebih tinggi dari jantung.

Bagaimana Penegakkan diagnosis Plegmon?

Peradangan phlegmon dimana membentuk jaringan plegmonosa, sangatmudah didiagnosis dengan pemeriksaan fisik. Adanya peradangan dan abses dibagian dalam dapat dengan mudah terlihat dengan ultasonografi (USG) dan CT-scan. Pemeriksaan darah rutin menunjukkan naiknya kadar seldarah putih dan CRP.

Untuk selulitis yang berefek pada tonsil, sering ditemukan komplikasi tonsilitis bakterialdan dapat memicu radang tenggorokan pada beberapa hari setelah terinfeksi.

Bagaimana Pengobatan Plegmon?

Pasien dengan phlegmon harus di rawat inap dirumah sakit dan dilakukan pengobatan yang intensif. Antibiotik adalah terapi pilihan yang digunakan, dan penderita harus dijaga hidrasinya serta dimonitor untuk mencegah timbulnya syok.

Pada sebagian kasus yang berat, tindakan pembedahan dibutuhkan meliputi memperbaiki jaringan yang terkenna infeksi, dan melakukan drainase pus. Terapi pembedahan untuk mencegah penyebaran infeksi. Jari dapat di ablasi jaringan matinya dan dibersihkan, lalu di splin dan diberikan terapi antibiotik untuk beberapa hari.

Untuk selulitis di tonsil, tindakan incisi dan drainase diperlukan, diikuti pemberian antibiotik. Tonsilektomi diperlukan untuk mencegah rekurensi dalam beberapa bulan kedepan.

Baca Juga:  Folikulitis : Infeksi di Folikel Rambut [Lengkap]

Jika infeksi tersebut masih tidak tertangani dengan tindakan tersebut, maka amputasi menjadi pilihan terakhir, dimana mengambil jaringan bagian dari tubuh yang terimbas infeksi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *