Insomnia : Gejala, Penyebab hingga Penanganan

insomnia

Insomnia adalah gangguan tidur dimana seseorang kesulitan untuk memulai tidur, menjaga tidurnya atau keduanya. Seseorang tersebut tidak akan segar ketika bangun dari tidurnya. Saat bangun, kan merasakan kelelahan, dan gejala lain. Insomnia sendiri dapat didiagnosis jangka pendek, akut dan jangka panjang atau disebut juga kronik.

Untuk faktor risikonya sendiri, insomnia dapat terjadi pada segala usia dan lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Berdasarkan data, seserang dengan faktor risiko berikut ini akan mudah insomnia, seperti : tingginya intensitas stress dalam diri, adanya penyakit emosional seperti depresi, PTSD dan stress berat.

Bacaan Lainnya

Adapun faktor risiko lain juga dapat memicu, seperti : pendapatan gaji rendah, berkunjung kedaerah yang memiliki zona waktu berbeda, seperti kita di Indonesia berkunjung ke Saudi, maka kita akan cenderugg insomnia sulit tidur. Penggunaan obat-obatan, kebiasaan hidup buruk dan perubahan waktu kerja siang dan malam turut memicu juga.

Apa Penyebab Insomnia?

Penyebab insomnia dibagi menjadi akut dan kronis, berikut penjelasannya:

  1. Insiomnia akut : terjadi kesulitan tidur disebabkan stress dan kondisi yang menekan pada dirinya. Biasanya terjadi pada beberapa hari hingga mingguan.
  2. Insomnia Kronis : insomnia yang terjadi setidaknya 3 kali seminggu dalam 3 bulan atau lebih. Jenis ini sering disertai gejala lain, dan permasalahan kompleks seperti adanya penggunaan obat-obatan, masalah psikologis, dan penyalahgunaan narkoba.

Insomna primer dapat dipicu gaya hidup seperti bekerja yang berat sekali.

Bagaimana Gejala Insomnia?

Seseorang dengan gangguan tidur ini dilaporkan setidaknya terjadi salah satu gejala berikut ini, seperti : bangun terlalu cepat pada pagi hari, tidur dengan tidak segar dan bugar, dan masalah memulai tidur dan menjaga kualitas tidur.

Baca Juga:  Sindrom Fatigue Kronis : Gejala hingga Tatalaksana

Gejala tersebut dapat disertai gejala lain, seperti lemah lesu, mood dan emosi yang berubah, dan kesulitan berkonsentrasi ketika beraktifitas pada keesokan harinya.

Bagaimana Memastikan Insomnia atau Bukan?

Untuk memastikan gangguan tidur ini, dapat ditanyakan terkait riwayat gangguan tidur dan penyakit lain yang pernah diderita, bagaimana kondisi lingkungan dan keluarga, bagaimana kondisi psikologis dan emosional serta riwayat tidurnya sebelum terkena gangguan.

Ini sangat berguna untuk digunakan mendeteksi penyebab yang mendasarinya. Beberapa saran juga dapat diberikan seperti : mencatat tidurnya, merekam ketika tidurr, mencatat ketika bangun cepat dan melaporkan ketik anda bangun cepat setiap harinya.

Catatan tidur akan memberikan gambaran pola tidur anda. Pemeriksaan medis lain seperti darah rutin diperlukan untuk menyingkirkan penyakit fisik lain. Beberapa penelitian merekomendasikan elektroda ditaruh ditubuh dan merekam gelombang otak dan siklus tidur. Informasi neuroelektrikal dan psikologis dapat menggambarkan diagnosis tentang permasalahan tidur anda.

Bagaimana Pengobatan Insomnia?

Terdapat pengobatan farmakologis dan nonfarmakologis untuk menangani gangguan tidur ini. Dokter akan mendiskusikan kepada anda tentang pengobatan terbaik yang cocok dengan anda. Anda mungkin akan mencob beberapa pengobatan sebelum memilih salah satu obat yang paling efektif.

Latihan Tidur Hienis dapat direkomendasikan. Seringnya aktifitas yang mengambil jatah tidur dapat menyebabkan gangguan tidr ini. Latihan tidur higenis dapat membantu anda merubah kebiasaan ini seperti: menjauhi kafein (kopi) saat malam hari, menjauhi olahraga sebelum tiddur, dan meminimalkan aktifitas yang menyita waktu tidur seperti menonton televisi, bermain HP dan komputer.

Kadang-kadang, obat digunakan untuk menangani gangguan ini. Contohnya penggunaaan antihistamin seperti difenhidramin. Pengobatan seperti ini memiiki efek samping, sehingga sangat pentng berdiskusi kepada dokter sebelum menggunakan obat ini untuk tidur. Intinya diskusikan kepada dokter sebelum anda menggunakan obat, dan suplemen.

Baca Juga:  Sindrom Asperger : Gejala, Pemeriksaan dan Pengobatan [Lengkap]

Ada mungkin efek samping berbahaya dan interaksi obat. Tidak semua obat baik pada seseorang. Banyak kasus, gangguan tidur ini lebih efektif ditangani dengan perubahan gaya hidup. Prinsipnya, insomnia bukan masalah kecil. Ini adalah gangguan tidur yang nyata dan dapat diobati.

Jika anda berfikir aanda memiliki gangguan ini, diskusikan dan konsultasikan ke dokter. Dengan menggali penyebab, maka anda akan mendapatkan pengobatan yang aman dan terbaik sesuai yang anda butuhkan. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Oleh : dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 28 Mei 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *