Krisis Tiroid : Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

krisis tiroid

Krisis tiroid adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa berkaitan dengan komplikasi hipertiroid yang tidak diobati atau diobati tetapi tidak maksimal. Selama erjadi krisis tiroid seseorang akan meningkat denyut jantungnya, naik tekanan darahnya dan suhunya sampai ke titik berbahaya. Tanpa penanganan segera, krisis tiroid ini sangat fatal dan mematikan.

Tiroid sendiri adalah kelenjar kecil, berbentuk kupu-kupu berlokasi di tengah leher bawah. Ada 2 hormon esensial yang diproduksi kelenjar tiroid yaitu T3 (triidotironin) dan T4 (tiroksin). Kedua hormone ini akan mengendalikan metabolism tubuh.

Bacaan Lainnya

Jika anda mengalami hipertiroid maka kadar hormone tiroid tinggi. Ini menyebabkan sel dalam tubuh anda bekerja cepat. Contohnya, frekuensi nafas dan frekuensi denyut jantung akan lebih tinggi dibandingkan nomal. Anda juga mungkin dapat berbicara lebih cepat dari biasanya.

Apa Penyebab Krisis Tiroid?

Penyakit ini termasuk jarang. Penyakit ini berkembang pada seseorang yang mempunyai hipertiroid tetapi tidak menerima pengobatan yang baik. Kondisi ini ditandai dengan overproduksi dua hormone tiroid. Tidak semua hipertiroid dapat menjadi krisis tiroid ini. Beberapa yang menjadi penyebab krisis tiroid adalah :

  1. Hipertiroid parah yang tidak diobati
  2. overaktif kelenjar tiroid yang tidak diobati
  3. infeksi berkaitan dengan hipertiroid

Seseorang dengan hipertiroid juga dapat berkembang menjadi krisis tiroid setelah mengalami kondisi : trauma, setelah tindakan pembedahan, gangguan emosi berat, stroke, diabetes ketoasidosis, gagal jantung dan emboli paru-paru.

Bagaimana Gejala Krisis Tiroid?

Gejala penyakit ini sama pada hipertiroid, tetapi onsetnya lebih tiba-tiba, lebih parah dan lebih ekstrim. Gejala ini sering tidak terdeteksi dan seseorang tidak sempat mengatasinya.

Baca Juga:  Hepatitis A, B, C, D dan E

Gejala tersebut diantaranya : denyut jantung lebih dari 140 kali permenit dan kadang disertai atrial fibrilasi, demam tinggi, berkeringat persisten lama, agitasi dan gemetar. Gejala lain juga dapat dirasakan seperti : kehilangan kesadaran, bingung, dan diare.

Bagaimana Pemeriksaan Krisis Tiroid?

Seseorang dengan hipertiroid yang mempunyai gejala penyakit ini harus dibawa ke instalasi gawat darurat. Panggil ambulan segera. Seseorang dengan penyakit ini, frekuensi denyut jantung akan meningkat disertai tekanan darah sistolik yang naik pada level tertinggi.

Dokter mungkin memeriksa kadar hormone tiroid dengan pemeriksaan darah. Pemeriksaan kadar TSH (tiroid stimulating hormone) sering ditemukan rendah dimana kadar normalya 0,4-4 mlU/L, sedangkan hormone T3 dan T4 akan cenderung sangat tinggi dibandingkan normal.

Pencegahan penyakit ini adalah menjaga kesehatan kelenjar tiroid. Mengkonsumsi pengobatan yang sesuai dan melakukan pemeriksaan sesuai indikasi pada hipertiroid akan mencegah komplikasi menjadi penyakit ini.

Bagaimana Pengobatan Krisis Tiroid?

Penyakit ini muncul dan dapat berimbas pada seluruh sistem organ pada tubuh ada. Pengobatan harus segera dimulai dan dilakukan bahkan sebelum hasil pemeriksaan laboratrium keluar. Pengobatan menggunakan obat antitiroid seperti PTU (Propilthiouracil) dan metimazol akan mengurangi produksi kadar hormone tiroid.

Hipertiroid membutuhkan perawatan segera. Seseorang dengan hipertroid mungkin dapat diobati dengan iodin radioaktif, dimana akan menghancurkan tiroid atau menggunakan obt yang menekan fungsi tiroid sementara.

Pada wanita hamil yang mempunyai hipertiroid, tidak dapat diobati dengan radioaktif iodin karena sangat berbahaya bagi janin yang dikandungnya. Pada kasus ini, pilihan pengobatan terbaik adalah dengan tindakan pembedahan pada kelenjar tiroid.

Penderita harus menjauhi mengkonsumsi iodin (yodium) selama pengobatan karena kondisinya sudah hipertiroid (kelebihan tiroid) sehingga apabila telalu banyak yodium maka produksi hormone tiroid juga meningkat, mengingat yodium adalah bahan baku hormone tiroid.

Baca Juga:  Rumus APRI : AST terhadap Rasio Platelet dan Intepretasi

Jika tiroid dihancurkan dengan pengobatan radioaktif iodin, atau tindakan pembedahan, anda akan menerima hormone tiroid sintesis selama sisa hidup sebagai pengganti hormone tiroid. Demikian, semoga bermanfaat.

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 28 Mei 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *