Histeria Konversi : Gejala hingga Cara Mengobati

histeria konversi

Histeria konversi adalah penyakit yang diterminologikan adanya gangguan mental dan emosional yang menyeabkan gejala fisik tanpa adanya kelainan fisik yang mendasari. Ketika anda menjumpai gangguan ini, anda tidak dapat mengendalikan respon fisik baik tangan hingga kaki. Respon ini biasanya termasuk sensoris dan motoris.

Dengan kata lain, anda akan mengalami gejala traumatik, stressful, dan respon tubuh dengan tremor, paralisis, pada tangan dan kaki atau kadang bersamaan. Penyebab yang mendasari tidak ada, baik injuri yang menyebabkan paralisis dan tremor. Meskipun dapat juga disebabkan oleh stress dan trauma emosional.

Bacaan Lainnya

Penyebab Histeria Konversi

Histeria konversi secara normal disebabkan beberapa kondisi stress ekstrim, taruma emosional dan depresi. Ini merupakan respon tubuh terhadap kondisi lingkungan. Gejala fisik dapat muncul, dan hilang sendiri. Seperti seseorang takut dibunuh, takut tertembak, sehingga muncul paralisis pada tangannya. Kondisi fisik ini dapat terhindarkan dengan mengendalikan stress.

Gejala Histeria Konversi

Gejala dari gangguan ini sangat berbeda dari satu orang ke orang yang lain. Gejala ini juga tergantung dari derajatp keparahan. Gejala dapat muncul sekali atau berulang, tergantung stressor yang muncul. Gejalanya diantaranya:

  • Tremor dan penurunan kesadaran
  • Paralisis pada tangan dan kaki
  • Gangguan keseimbangan tubuh
  • Kelemahan dan rasa kebas pada tangan dan kaki
  • Gangguan penglihatan seperti pandangan ganda dan kebutaan
  • Kesulitan menelan, seperti ada benjolan di tenggorokan
  • Bicara kacau dan tidak mampu berbicara
  • Penurunan pendengaran total dan parsial.

Gejala dari gangguan ini biasanya setelah mengalami kejadian trauma dan stressful. Kebanyakan gejala dapat berhenti dengan sendirinya.

Baca Juga:  Sindrom Putri Tidur (Kleine-Levin) : Gejala hingga Pengobatan

Pemeriksaan Histeria Konversi

Diagnosis penyakit ini didasarkan kriteria dari DSMMD (Diagnosis Statistik Manual Mental Disorder). Beberapa kriterianya diantaranya:

  • Gejala pergerakan tubuh dan gejala sensoris yang tidak dapat dikendalikan
  • Gejala terjadi setelah atau berhubungan dengan kejadian stressful atau trauma emosional
  • Gejala yang tidak dapat dijelaskan secara medis dan fisik
  • Gejala dengan efek negatif yang berefek pada aktifitas sehari-hari

Tidak ada tes spesifik untuk mendiagnosis penyakit ini. Tes yang dilakukan biasanya menyingkirkan kondisi penyakit lain. Tes yang dapat dilakukan selama diagnosis tergatung gejala yang muncul, diantaranya:

  • CT-scan, X-ray, dan pemeriksaan radiologis lain untuk menyingkirkan injuri dan kondisi neurologis.
  • ECG dilakukan bila ada gejala kejang
  • Pemeriksaan tekanan darah dan refleks dilakukan

Pengobatan, Pencegahan dan Komplikasi Histeria Konversi

Komplikasi utama dari penyakit ini adalah disabilitas yang disebabkan gejala. Disabilitas ini mirip dengen disabilitas yang disebabkan penyakit lain. Metode primer untuk mencegah penyakit ini pada prinsipnya untuk menghentikan stress dan menghindarkan trauma emosional ketika muncul. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan, diantaranya:

  • Mengobati penyakit mental, dan emosional termasuk depresi
  • Menjaga keseimbangan dan aktifitas sehari-hari dengan teman terdekat
  • Menciptakan hubungan positif dengan lingkungan sekitar
  • Berada di kondisi lingkungan, keluarga yang aman dan tentram

Anda mungkin tidak dapat mengendalikan untuk beberapa kriteria. Jika anda bekerja mengendalikan area, maka anda dapat mengendalikannya. Berbagai reduksi stress dan emosional trauma sangat efektif membantu mengendalikan gangguan penyakit ini. Perbanyak dzikir dan sholat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *