Hiperkalsemia : Gejala hingga Tatalaksana

hiperkalsemia

Hiperkalsemia adalah kondisi dimana konsentrasi kalsium terlalu tinggi dalam darah. Kalsium berfungsi penting seperti membantu kesehatan tulang. Meskipun kadarnya terlalu banyak akan menyebabkan masalah. Kondisi ini membuat kalsium sulit berfungsi normal.

Etiologi Hiperkalsemia

Pengendalian kadar kalsium dalam darah melalui hormon PTH (Paratiroid hormon) dan calsitonin. Secara normal, PTH meningkat ketika kadar kalsium darah turun, dan kadar PTH menurun ketika kadar kalsium darah meningkat. Tubuh juga membuat kalsium ketika kadar kalsium terlalu tinggi. Ketika anda memiliki hiperkalsemia, tubuh tidak dapat mengatur kadar kalsium secara normal. Ada beberapa penyebabnya.

Bacaan Lainnya
  1. Hiperparatiroid

Glandula paratiroid adalah glandula kecil berjumlah 4 berada di dekat glandula tiroid pada leher. Glandula ini mengatur hormon PTH, untuk meregulasi kadar kalsium dalam darah. Hiperparatiroid terjadi ketika satu atau lebih glandula paratiroid overaktif. Ini memicu hiperkalsemia, terutama pada wanita dengan usia lebih dari 50 tahun. Ini terjadi ketika glandula terlalu banyak PTH.

  1. Kanker dan Penyakit Paru

Penyakit granulomatosa, seperti tuberkulosis adalah penyakit paru yang menyebabkan peningkatan kadar vitamin D. Ini menyebabkan absorbsi kalsium meningkat dimana meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Beberapa kanker terutma kanker paru, kanker payudara dan kanker darah dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia.

  1. Efek samping Pengobatan dan Suplemen

Beberapa obat seperti diuretik dapat menyebabkan hiperkalsemia. Ini karena terjadi diuresis cairan berat dimana tubuh kehilangan kadar air banyak dan ekskresi kalsium menurun. Kondisi ini kemudian menigkatkan konsentrasi kalsium dalam darah. Beberapa obat lain seperti lithium juga menyebabkan PTH disekresi lebih banyak. Mengkonsumsi terlalu banyak suplemen vitamin D atau kalsium juga akan meningkatkan kadar kalsium darah.

  1. Dehidrasi

Dehidrasi dapat menyebabkan hiperkalsemi ringan. Dehidrasi menyebabkan kalsium kadarnya meningkat karena kadar air dalam darah menurun.

Baca Juga:  Ulkus Dekubitus : Gejala, Stadium hingga Tatalaksana

Tanda dan Gejala Hiperkalsemia

Jika anda memiliki penyakit kanker pada gejala hiperkalsemia, maka segera hubungi dokter karena penyakit ini adalah sebuah kegawatdaruratan medis pada seseorang yang mempunyai kanker. Anda mungkin tidak mengalami gejala jika gejalanya ringan. Jika anda memiliki kasus yang serius, maka gejala dapat mengenai beberapa bagian tubuh.

  1. Pada Ginjal, gejala dapat memicu buang air kecil terlalu banyak, kehausan, dan nyeri dibagian punggung dan perut bagian atas pada salah satu sisi.
  2. Pada Abdomen, berkaitan dengan gejala mual dan muntah, nyeri perut, penurunan nafsu makan dan konstipasi.
  3. Pada sistem Muskuloskeletal, tingginya kalsium akan memicu gejala : nyeri tulang, penurunan berat badan, bahu menonjol, kurvatura vertebra melengkung dan patah tulang patologis.
  4. Pada Psikologis, memicu gejala depresi, kehilangan ingatan dan iritabilitas.

Pemeriksaan Hiperkalsemia

Pemeriksaan kadar kalsium darah dapat dilakukan, disebut dengan pemeriksaan serum kalsium. Jika dokter menemukan kadarnya tinggi, maka pemeriksaan penunjang lain dilakukan. Pemeriksaan darah dapat membantu dokter mendiagnosis hiperparatiroid. Pemeriksaan lain untuk memeriksa ada keterkaitan penyakit lain dan kanker dilakukan.

Pemeriksaan tersebut diantaranya : X-ray dada untuk mendeteksi kanker paru-paru, mamogram untuk deteksi kanker payudara, CT-scan dan MRI untuk memeriksa organ tubuh dan struktur tubuh lainnya yang mungkin terimbas atau menjadi penyebab.

Tatalaksana Hiperkalsemia

  1. Derajat Ringan

Jika pasien derajat ringan, maka pengobatan berfokus pada menunggu gejala dan mengamati perjalanan penyakit sambil mendeteksi dan mengobati penyakit lain yang mungkin terdapat sesuai pengobatan penyakit masing-masing.

  1. Derajat Berat

Derajat ini membutuhkan perawatan di rumah sakit. Tujuannya adalah mengembalikan kadar kalsium kembali normal. Pengobatan juga bertujuan untuk mencegah kerusakan tulang dan ginjal. Pengobatan meliputi:

Kalsitonin : hormon yang diproduksi kelenjar tiroid. Hormon ini akan menurunkan resorpsi tulang.
Cairan intravena, untuk menjaga hidrasi tubuh.
Kortikosteroid (antiinflamasi). Membantu tubuh mengendalikan akibat terlalu banyak dan besar kadar vitamin D.
Diuretik jenis Loop, membantu fungsi ginjal dan meningkatkan pengeluaran kalsium
Bisphosphonat intravena : menjaga tulang dari kerusakan
Dialisis : meningkatkan pengeluaran kalsium dan sisa metabolisme ketika ginjal sudah berkurang fungsinya. Pengobatan ini dilakukan jika pengobatan jenis lain tidak berhasil dan tidak bekerja baik.

  1. Hiperparatiroid Primer

Jika anda memliki batu ginjal atau tulang keropos, maka membutuhkan pengambilan kelenjar paratiroid abnormal dengan tindakan pembedahan. Prosedur ini terutama pada hiperkalsemi karena hiperparatiroid.

Baca Juga:  Anemia Defisiensi Besi (Definisi, Gejala dan Tatalaksana)

Jika tindakan pembedahan tidak dapat dilakukan, dapat diberikan obat cinacalcet. Ini akan menurunkan kadar kalsium darah dengan mendepresi produksi PTH. Jika anda memiliki osteoporosis, maka bisphosphonat dapat diberikan untuk menurunkan risiko patah tulang patologis.

  1. Kanker

Jika anda memiliki kanker, maka konsultasi ke dokter diperlukan. Pengobatan dan cairan intravena diberikan. Untuk kasus ini, berkonsultasilah pada dokter penyakit dalam, dokter bedah, dokter radiologi dan dokter lainnya.

Komplikasi Hiperkalsemia

Padakasus yang berat akan memicu masalah ginjal seperti batu ginjal dan gagal ginjal. Komplikasi lain seperti denyut jantung irreguler dan osteoporosis. Hiperkalsemia juga menyebabkan demensia dan konfusi ketika kalsium mengganggu sistem syaraf. Pada kasus serius dapat memicu koma dan mengancam jiwa.

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 12 Juli 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *