Disfungsi Ereksi : Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya [Lengkap]

disfungsi ereksi doktermuslim

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk menjaga ereksi dan tegaknya batang penis, saat berhubungan seksual. Nama lainnya adalah Impotensi. Penyakit ini termasuk jarang terjadi, tetapi kadang terjadi pada laki-laki yang mempunyai intensitas stress tinggi. Apabila terjadi disfungsi ereksi yang terlalu sering merupakan sebuah masalah kesehatan dan membutuhkan pengobatan.

Penyakit ini juga akan mempengaruhi emosional dan mental seseorang, sehingga terapi dengan profesional lain termasuk psikiater sangat diperlukan. Tidak semua laki-laki memiliki masalah seksual karena Disfungsi ereksi. Bentuk lain gangguan seksual berupa : ejakulasi premature (ejakulasi dini), ejakulasi delay (lama), dan kehilangan nafsu berhubungan seksual.

Bacaan Lainnya

Siapa Saja Yang sering Terkena Disfungsi Ereksi menurut data Epidemiologis?

Sekitar 30 juta laki-laki di amerika serikat menderita penyakit ini, berdasarkan data NIDDKD, dan prevelansinya meningkat seiring berjalannya usia. Peyakit ini terjadi 12% pada usia dibawah 60 tahun, 22% laki-laki usia 60-70 tahun, dan 30% pada usia diatas 70 tahun.

Meskipun risiko penyakit ini menigkat seiring berjalannya usia, penyakit ini tidak langsung didapat pada usia tua tetapi dapat berasal pada masa muda. Penyait ini juga data terjadi pada laki-laki lebih muda. Berdasarkan penelitian, 4 orang mendapatkan  terapi disfungsi ereksi saat usia dibawah 40 tahun. Penelitian juga menunjukkan, gaya hidup akan berpengaruh kuat memicu terjadinya penyakit ini.

Pada penelitian lain, penyait ini terjadi pada usia dibawah 40 tahun dan dtemukan pada perokok, dengan presentaase 41%. Diabetes juga menjadi faktor risiko kuat terjadinya penyakit ini dimana terjadi 27% pada laki-laki dengan usia dibawah 40 tahun.

Bagaimana Tanda dan Gejala Disfungsi Ereksi?

Disfungsi ereksi sering terjadi apabila seseorang sering mengalami hal : masalah untuk menegakkan batang penis, kesulitan menjaga ereksi selama berhubungan seksual, dan hilangnya atau berkurangnya gairah berhubungan seksual.

Beberapa gejala yang sering mengikuti penyakit ini adalah ejakulasi premature, ejakulasi tertunda dan anorgasmia dimana ketidakmampuan orgsme setelah distimulasi dan diberi rangsang.

Jika anda memiliki permasalahan ini, maka hubungi dokter dan ceritakan apa gejala yang anda alami terutama gejala beberapa bulan terakhir. Dokter akan menentukan penyakit tersebut disebabkan apa dan menentukan pengobatan yang tepat.

Baca Juga:  Priapismus : Gejala hingga Pengobatan

Apa Penyebab Disfungsi Ereksi?

Sebenarnya ereksi adalah hasil dari meningkatnya aliran darah ke penis. Darah mengalir dipicu oleh hubungan seksual baik secara kontak langsung dengan alat kelamin maupun tidak langsung (membayangkan).

Ketika laki-laki terangsang gairah seksualnya, otot di sekitar penis relaksasi. Relaksasi ini akan menimbulkan peningkatan aliran darah ke arteri penis. Darah kemudian mengisi di 2 ruangan di penis melalui corpora cavernosa. Sat darah terisi ruangan tersebut, maka penis menjadi kaku dan tegang (berdiri).

Ereksi berakhir ketika otot berkontraksi dan darah dari ruang penis, keluar melalui vena penis. Disfungsi ereksi terjadi karena permasalahan salah satu tahapan dan fase ereksi diatas. Contohnya, arteri penis rusak dan tidak dapat membuka dengan baik, atau tidak dapat mengalirkan darah dengan baik.

Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab penyakit ini, termasuk faktor emosional dan penyakit fisik yang dialami. Beberapa penyebab yang sering terjadi adalah : penyakit kardovaskuler, diabetes mellitus, hipertensi, hyperlipidemia, trauma fisik, kerusakan syaraf karena tindakan pembedahan dan kanker.

Penyebab lain yaitu, berat badan berlebih (overweight), meningkatnya usia (lansia), stress, perasaan cemas, ada masalah berhubungan, menggunakan obat-obatan, mengkonsumsi alcohol dan merokok.

Penyakit ini dapat disebabkan hanya satu dari beberapa faktor diatas. Ini mengapa penting harus diketahui dan berkonsultasi ke dokter agar digali apa yang menjadi penyebab dan diobati sesuai penyebab yang mendasarinya.

Bagaimana Pemeriksaan Disfungsi Ereksi?

Dokter akan bertanya kepada anda terkait gejala yang dialami dan riwayat penyakit yang diderita. Ini berguna untuk menggali penyebab yang mendasarinya.

  1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik baik jantung dan paru, tekanan darah serta memeriksa testis dan penis sering dilakukan. Pemeriksaan prostat termasuk rektal touché juga diperlukan. Sebagai pemeriksaan tambahan, pemeriksaan darah dan urin digunakan untuk menyingkirkan penyebab lain.

  1. Pemeriksaan NPT (Nokturnal Penil Tumescen)

Pemeriksaan NPT ini digunaan alat portable, dengan baterai yang dugunakan di paha saat penderita tidur. Alat untuk mengevaluasi kualitas ereksi saat tidur dan menyimpan datanya untuk dianalisis. Dokter menggunakan data ini untuk mengetahui fungsi penis masih bagus atau terjadi disfungsi. Ereksi nocturnal adalah ereksi yang terjadi ketika tidur dan ini adalah kondisi yang normal.

Baca Juga:  5 Hal Penyebab Impotensi yang jarang Anda Ketahui

Bagaimana Pengobatan Disfungsi Ereksi?

Pengobatan dari Penyakit ini tergatung penyakit penyebab yang mendasarinya. Sering sekali membutuhkan pengobatan kombinasi dan perubahan gaya hidup.

  1. MedikaMentosa

Dokter dapat meresepkan beberapa obat untuk mengontrol gejala dari penyakit ini. Anda mungkin akan mencoba beberapa obat sampai menemukan obat yang cocok untuk anda. Obat ini memiliki efek samping dan jika anda menemukan efek samping, maka harap segera sampaikan ke dokter. Sehingga dapat diberikan obat lain. Obat tersebut menstimulasi aliran darah ke penis, diantaranya : alprostadil, avanafil, sildenafil, tadalafil, testosterone dan vardenafil.

  1. Pengobatan Alami dan Herbal

Untuk laki-laki, pengobatan alami dapat membantu. Sebelum anda menggunakan obat ini (suplemen dan herbal), maka harus konsultasikan ke dokter. Anda harus berhati-hati dalam membeli suplemen dan herbal. Banyak yang masih belum resmi dan belum berlisensi keamanannya. Tanyakan ke dokter, rekomendasi merek yang sesuai. Setidaknya, herbal tersebut harus mempunyai kandungan : L-arginin, DHEA, gingseng, yohimbe dan asparagus racemosus. Untuk Purwaceng, masih tahap penelitian dimana diduga mempunyai efek afrodisiak untuk membantu ereksi.

  1. Terapi Wicara dan Edukasi

Faktor psikologis dapat menyebabkan penyakit ini, seperti stress, cemas, stress post trauma dan depresi. Jika anda pernah disfungsi karena psikologis, maka terapi wicara dan edukasi adalah pilihan terbaik. Terapi ini akan membantu ada mengelola mental anda.

Psikiater akan membantu anda mengenali faktor stress dan kecemasan anda, perasaan saat berhubunga seksual bahkan masalah yang anda alami sehingga menimbulkan gangguan ereksi. Jika gangguan ereksi ini berimbas pada hubungan anda, maka konseling dapat membantu membangun emosional dengan pasangan sehingga membantu menangani gangguan ereksi.

  1. Pijat Prostat

Beberapa laki-laki menggunakan terapi pijatan yang disebut pijat prostat. Fisioterapis akan memijat disekitar selangkngan anda dan diharapan aliran darah ke penis menjadi lancar. Keterbatasan terapi jenis ini masih dikaji efektifitasnya namun patut dicoba.

  1. Akupuntur

Akupuntur dapat membatu mengobati psikologis gangguan ereksi meskipun penelitiannya masih terbatas sampai saat ini. Ketika anda memilih praktisi akupuntur, maka pilihlah yang sudah tersertifikasi dan menggunkan alat (jarum) dengan steril tanpa infeksi. FDA sangat menganjurkan guideline terkait jarum dan obat yang digunakan harus steril dan tidak boleh digunakan lebih dari 1 pasien untuk jarum yang sama.

  1. Olahaga Otot Dasar Panggul

Pada penelitian, menunjukkan 55 laki-laki memiliki gejala yang membaik setelah 3 bulan berolahraga otot dasar panggul, dan setelah 6 bulan sekitar 40% laki-laki tersebut mempunyai fungsi normal ereksi. Senam kegel adalah contoh olahraga yang digunakan untuk menguatkan otot dasar panggul. Bagaimana cara melakukannya:

Baca Juga:  Skizofrenia : Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

a. Identifikasi otot panggul, kemdian hentikan saat buang air kecil ditengah-tengah. Ketika fase ini, maka otot dasar panggul akan berkontraksi dan testis terangkat.
b. sekarang anda mengatahui dimana otot yang berkontraksi, dan kontraksikan 5-20 detik kemudian lepaskan (relaksasikan).
c. ulangi selama 10-20 kali dalam sekali olahraga, selama 3-4 kali sehari.

  1. Modifiksi Gaya Hidup dan Makanan

Pola hidup sehat akan mencegah disfungsi ereksi. Gaya hidup sehat tersebut meliputi : olahraga teratur, menjaga tekanan darah tetap rendah, makan teratur dan berimbang gizinya, menjaga berat badan, menghindari rokok dan alcohol dan mengurangi stress.

Gangguan ereksi sering berkaitan dengan masalah aliran darah, sehingga menjaga pembuluh darah tetap sehat dengan berolahraga dan makan makanan sehat, akan membantu mengurangi risiko gangguan ereksi.

  1. Mengganti Obat Anda

Pada beerapa kasus, pengobatan yang dikonsumsi dapat menyebabkan gangguan ereksi. Konsultasikan ke dokter terkait pengobatan yang anda terima dan konsumsi setiap harinya.  Prinsipnya jangan memulai dan menghentikan pengobatan tanpa ijin dokter karena berisiko bagi anda apabila menggunakan atau menghentikan pengobatan sembarangan.

Apakah Disfungsi Ereksi dapat Normal Kembali?

Pada beberapa kasus, gejala gangguan ereksi dapat membaik. Banyak pilihan pengobatan yang tersedia. Alat pompa disfungsi ereksi atau cincin disfungsi ereksi dapat membantu seentara gejala gangguan ereksi ini, sehingga penderita dapat melanjutkan berhubungan seksual.

Prinsipnya, penyakit ini sering terjadi dengan penyebab yang mendasari. Diskusikan ke dokter terkait  gejala dan penyakit yang pernah atau yang sedang anda derita sehingga pengobatan menjadi tepat.

Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila ada pertanyaan, silahkan tuliskan dikomentar. Salam, DokterMuslim.com

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 23 Mei 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *