ALGIRITMA PEMBERIAN INSULIN
Algoritma 1: Pasien umumnya dimulai dari algoritma 1.
Algoritma 2: Pasien yang tidak dapat dikontrol dengan algoritma 1, atau pasien dapat
dimulai algoritma 2 bila pasien telah dilakukan operasi CABG (coronary
arteri bypass graft) atau transplantasi organ atau pemberian kortikostero-
id atau pasien DM yang biasanya memerlukan insulin > 80 unit/hari
Algoritma 3: Pasien yang tidak terkontrol dengan algoritma 2 (Tidak ada pasien yang
mulai diberikan algoritma 3 kecuali dibawah pengawasan Endokrinolo-
gis
Algoritma 4: Pasien yang tidak terkontrol dengan algoritma 3 (Tidak ada pasien yang
mulai diberikan algoritma 4 kecuali dibawah pengawasan Endokrinolo-
gis), bila tidak dapat dikontrol dengan semua algoritma harus
dikonsulkan pada Endokrinologis.
Algoritma Pemberian Infus Insulin Intravena
KGD (mg/dL) Dosis Infus Insulin (unit/jam)
———————————————————————-
Algoritma 1 Algoritma 2 Algoritma 3 Algoritma 4
< 60 = hipoglikemi (harus diterapi dekstrosa)
60-70 0 0 0 0
70-109 0,2 0,5 1 1,5
110-119 0,5 1 2 3
120-149 1 1,5 3 5
150-179 1,5 2 4 7
180-209 2 3 5 9
210-239 2 4 6 12
240-269 3 5 8 16
270-299 3 6 10 20
300-329 4 7 12 24
330-359 4 8 14 28
> 360 6 12 16 28
Perpindahan dari satu algoritma ke algoritma yang lain:
- Naik ke algoritma yang yang lebih tinggi bila KGD masih diatas target KGD atau tidak turun 60 mg/dL dalam 1 jam
- Turun ke algoritma yang lebih rendah bila dua kali pemeriksaan KGD
< 70mg/dL
Monitor pasien:
- KGD 80-180 mg/dL
- Periksa KGD setiap 1 jam sampai KGD target tercapai selama 4 jam berturut turut (4 kali pemeriksaan), turunkan pemeriksaan tiap 2 jam selama 4 jam (2 kali pemeriksaan) dan bila tetap stabil periksa KGD setiap 4 jam.
- Pemeriksaan setiap 1 jam dilakukan pada pasien dengan penyakit berat/kritis walaupun KGD telah stabil
- Bila KGD telah stabil, setelah jam 10 malam dosis insulin dapat diturunkan 50% sampai jam 6 pagi, karena secara fisiologis sekresi insulin mempunyai cicardian diurnal
Terapi hipoglikemi:
- Hentikan infus insulin intravena dan
- Berikan dekstrosa 40% intravena: – bila pasien sadar 1 ampul (25 ml)
– bila pasien tak sadar 2 ampul (50 ml)
- Periksa kembali KGD setiap 20 menit dan ulangi pemberian 25 ml dekstrosa 40% intravena bila KGD <60 mg/dL
- Mulai lagi pemberian insulin bila KGD > 70 mg/dL dalam 2 kali pemeriksaan berturut-turut. Mulai dengan algoritma yang lebih rendah (turun)
Laporkan pada dokter bila:
- Bila penurunan KGD > 100mg/dL dalam 1 jam
- Bila KGD > 360 mg/dL
- Bila hipoglikemi tidak membaik dalam 20 menit atau pemberian 50 ml (2 ampul) dekstrosa 40% dan penghentian infus insulin intravena
Mengubah infus insulin intravena menjadi insulin subkutan
Setelah keadaan pasien stabil, bisa makan peroral dan lepas infus maka dapat diberikan terapi insulin subkutan dengan memperhatikan bolus basal terapi. Pertama dihitung kebutuhan insulin dalam 24 jam sebagai dasar dosis insulin subkutan. Terapi infus insulin intravena dapat dihentikan 2 jam setelah pemberian insulin subkutan. Dianjurkan untuk menggunakan. Dianjurkan pemberian insulin long acting untuk kebutuhan insulin basal (insulin glargine, ditemer atau NPH). Sebagian pasien yang membutuhkan dosis insulin kecil tidak memerlukan protokol khusus. Formula penggantian terapi menjadi insulin subkutan:
Misalnya pasien pasca terapi insulin 2 unit/jam selama 8 jam terakhir. Maka dosis insulin subkutan dalam 24 jam adalah: 80% X (24×2 unit) = 38 unit
Dosis insulin basal: 50% x 38 unit = 19 unit (insulin long acting/glargine)
Dosis insulin bolus prandial : 50 % x 38 unit = 19 unit terbagi 3x sebelum makan sekitar 6 unit insulin rapid/short acting (insulin reguler).
Dosis koreksi
Dosis koreksi dilakukan bila KGD sebelum makan pasien diatas target. Dosis insulin subkutan yang ditambahkan pada dosis insulin yang dibutuhkan juga ada berbagai algoritma. Algoritma tersebut:
- Algoritma dosis rendah bila kebutuhan insulin < 40 unit/hari
- Algoritma dosis sedang bila kebutuhan insulin 40-80 unit/hari
- Algoritma dosis tinggi bila kebutuhan insulin > 80 unit/hari
Dosis Koreksi insulin subkutan sebelum makan
KGD mg/dL Tambahan dosis insulin (unit)
===================================================
Algoritma Algoritma Algoritma Algoritma
Dosis rendah Dosis sedang Dosis tinggi Dosis individual
150-199 1 1 2 __
200-249 2 3 4 __
250-299 3 5 7 __
300-349 4 7 10 __
> 349 5 8 12 __
REFERENSI
Tulisan dikutip dari dr. Bowo
Bode, B.W., Braithwaite, S.S., Steed, R.D. 7 Davidson, P.C., 2004, Intravenous Insulin Infusion Therapy: Indications, Methods and Transition to Subcutaneous Insulin Therapy, Endocr Pract. 2004; 10 (Suppl 2):71-80.
Soegondo, S., 2005, Mekanisme Molekular Kendali Metabolik dalam Memperbaiki Kondisi Pasien, Perkeni Advanced Insulin Course, Cimacan, 19-20 Maret.
Soewondo, P., 2005, Terapi Infus Insulin Intravena: Indikasi, Metoda dan Cara Pengalihan Pemberian Secara Subkutan, Perkeni Advanced Insulin Course, Cimacan, 19-20 Maret.
Trence, D.L., Kelly, J.L. & Hirsch, I.B., 2003, The Rationale and Management of Hyperglycemia for In Patient with Cardiovascular Disease: Time for Change, J Clin Endokrinol Metab No 88: 2430-37.