Sakit Magh (Gastritis) : Gejala, Mekanisme hingga Pengobatan

sakit magh gastritis

Sakit magh atau gastritis adalah adanyaperadangan pada lapisan lambung baik mukosa, lapisan otot dan lapisan lainnya. Gastritis dapat bersifat akut dan gejalanya serig muncul tiba-tiba, dengan peradangan berat. Gastritis kronik meliputi peradangan jangka panjang yang terjadi lebih dari 1 tahun jika tidak diobati.

Terdapat terminologi, gastritis erosif. Gastritis erosif adalah peradangan yang dapat memicu perdarahan dan munculnya ulkus pada lambung. Gastritis erosif ini relatif jarang kasusnya dan kadar peradangannya relatif sedikit dibandingkan tipe gastritis lainnya, Cuma ulkus peptikum dan perdarahannya yang berbahaya.

Bacaan Lainnya

Apa Penyebab Sakit Magh atau Gastritis?

Adanyakelemahan pada lambung, memicu enzim pencernaan lambung terutama HCl akan merusak dan membuat radang pada lapisan mukosa sehingga memicu gastritis. Lambung yang rusak dan tipis sangat meningkatkan risiko gastritis ini.

Infeksi bakteri saluran pencernaan yang paling sering memicu infeksi ini adalah helirobkter pilory. Pada bakteri ini, dapat menginfeksi serta menimbulkan gastritis. Infeksi bakteri ini ditularkan dari orang ke orang, tetapi juga dapat ditularkan dari air dan makanan yang terkontaminasi.

Terdapat kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gastritis ini seperti: merokok, usia tua, menggunakan narkoba terutama kokain, mengkonsumsi alkohol rutin, dan mengkonsumsi obat-obatan golongan NSAID seperti ibuprofen dan aspirin.

Adapun faktor risiko lainnya juga dapat memicu gastritis seperti: adanya infeksi virus, penyakit autoimunitas, stress yang disebabkan penyakit kronis dan operasi, serta gangguan pencernaan seperti penyakit chorn.

Bagaimana Gejala dari Sakit Magh atau Gastritis?

Gastritis memiliki gejala : nyeri perut tajam di area epigastrik dengan sensasi terbakar, mual, muntah, perut terasa penuh terutama di abdomen bagian atas terutama setelah makan, dan makanan tidak tercerna dengan baik. Jika pasien memiliki gastritis erosif, maka akan memciu gejala seperti feses hitam (melena), muntah darah (hematemesis) dan material seperti kopi. Hal itu merupakan tanda adanya perdarahan saluran cerna terutama lambung dan merupakan kegawatdaruratan medis.

Baca Juga:  Koledokolitiasis : Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

Catatan: nyeri di uluhati daerah epigastrik juga dapat disebabkan penyakit jantung koroner. Sehingga waspada terhadap jenis nyeri ini sangat diperlukan terutama pada seseorang yang mempunyai riwayat penyakit jantung.

Bagaimana Pemeriksaan Sakit Magh atau Gastritis?

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan untuk mengenali gejala serta menggali riwayat penyakit. Pemeriksaan lain seperti urea breath test, darah rutin dan pemeriksaan feses dilakukan apabila dicurigai adanya keterlibatan kuman Helirobakter pylori.

Endoskopi dapat dilakukan untuk memeriksa peradangan. Pemeriksaan endoskopi meliputi dimasukkannya tabung berisi kamera untuk melihat lapisan mukosa lambung di monitor. Selama prosedur ini,akan dilakukan dengan hati-hati memasukkan tabungnya dan melihat konfigurasi esofagus serta lambung.

Pengambilan sampel dan biopsi dari lambung kadang diperlukan jika ditemukan hal yang tidak wajar seprti tanda keganasan pada lambung. X-ray pada saluran cerna dengan barium enema dapat dilakukan untuk membantu diagnosis.

Bagaimana Pengobatan Sakit Magh atau Gastritis?

Pengobatan gastritis ini relatif tergantung dari penyebab kondisi pasien. Jika gastritis disebabkan oleh NSAID dan obat lain, maka menjauhi obat tersebut dapat meredakan gejala. Jika gastritis disebabkan H. Pylori,maka dapat diobati dengan antibiotik untuk membunuh bakteri. Adapun pengobatan yang sering diberikan pada gastritis adalah:

  1. Obat Golongan PPI (Proton Pump Inhibitor)

Proton pump inhibitor bekerja dengan memblokade sel yang memproduksi asam kuat pada lambung. Obat tersebut meliputi : omeprazol, lansoprazol dan esomeprazol. Penggunaan jangka panjang obat ini dan dengan dosis tinggi dapat memicu risiko patah tulang panggul, dan pergelangan. Juga meningkatkan risiko gagal ginjal, demensia dan defisiensi nutrisi tertentu.

  1. Obat Golongan H2-Reseptor Blocker

Obat ini akan mengurangi produksi kadar asam lambung. Obat yang termasuk golongan ini adalah : ranitidin dan famotidin. Dengan menurunnya kadar asam kuat yang dikeluarkan saluran penernaan, maka nyeri lambung dapat diminimalkan dan penyembuhan mukosa lambung lebih cepat.

  1. Obat Golongan Antasida

Obat golongan antasida ini akan meredakan secara cepat nyeri akibat gastritis. Obat ini akan menetralkan asam yang berada di lambung. Efek samping obat ini diare dan konstipasi sehingga penggunaan jangka panjang patut diperhatikan dan harus dengan konsultasi dokter.

  1. Pemberian Probiotik

Probiotik ternyata menunjukkan dan membantu flora normal saluran cerna dan mempercepat penyembuhan ulkus lambung. Meskipun belum ada buktu penelitian yang menunjukkan dapat menurunkan sekresi asam kuat. Sampai saat ini probiotik masih belum dimasukkan dalam guideline untuk tatalaksana pengobatan ulkus lambung.

Baca Juga:  Hepatitis A, B, C, D dan E

Apa Komplikasi Sakit Magh atau Gastritis?

Jika gastritis tidak diobati,maka dapat memicu perdarahan lambung dan ilkus lambung. Selain itu, beberapa kasus juga menunjukkan akan meningkatkan risiko kanker lambung. Karena komplikasi yang ditimbulkan cukup serius, maka kami sarankan untuk berkonsultasi dokter jika anda memiliki gejala magh.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Salam DokterMuslim.com

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 23 Juni 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *