Rumus Naegel : Menentukan Hari Perkiraan Lahir (HPL)

Dalam menentukan hari perkiraan lahir, dapat digunakan rumus naegel. Rumus ini sering digunakan oleh tenaga medis baik dokter, bidan, perawat, dan diajarkan kepada ibu untuk menentukan hari perkiraan lahir.

Rumus naegel digunakan untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL atau EDC). EDC adalah expected date of confinement. Rumus ini berlaku untuk wanita dengan siklus menstruasi 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke-14. Untuk caranya perhatikan contoh berikut ini.

Bacaan Lainnya

Contoh Perhitungan Rumus Naegel

seorang wanita hamil mempunyai HPM (Hari Pertama Menstruasi terakhir) pada tanggal 14 Agustus 2012. Dan diperiksa pada tanggal 11 Februari 2013. Berapa umur kehamilannya?

Jawab :

Tahun Minggu Hari
14 Agustus 2012 2 3
september 4 2
Oktober 4 3
November 4 2
Desember 4 3
Januari 4 3
11 Februari 2013 1 4
23 20
Total   25 minggu 6 hari

Jadi, umur kehamilannya 25 minggu lebih 6 hari, atau 25 minggu (pembulatan mingguan).

Kapan HPL nya? HPL nya (hari perkiraan lahir) adalah 21 Mei 2013.


Bagaimana perhitungannya HPL

Pertama lakukan anamnesis dengan menanyakan beberapa hal status GPA (gravida, Para, abortus).

  1. Gravida : jumlah kehamilan, termasuk molahidatidosa, kehamilan ektopik dan abortus.
  2. Para : jumlah anak yang berhasil dilahirkan dengan berat lebih dari 500 gram.
  3. Abortus : pengeluaran hasil konsepsi yang kurang dari 500 gram.

Pada pasien perlu dtanyakan berapa kali hamil, pernah melahirkan janin aterm atau belum dan berapa kali abortus. Kita lihat riwayat obstetriknya, baik atau tidak. Penderita yang pernah melahirkan janin cukup bulan, spontan dan anak hidup setidakna mencerminkan bahwa panggulnya baik. Dalam hal ini ibu dikatakan mempunyai riwayat obstetric yang baik.

Baca Juga:  Penyakit Kawasaki (Gejala, Kriteria Diagnosis dan Tatalaksana)

Pada penderita dengan riwayat forsep, apalagi janin yang lahir kemudian mati, kita harus berhati-hati. Mungkin ada sesuatu tentang panggulnya. Apabila dengan anamnesis diketahui bahwa ibu pernah mengalami operasi karena jalan lahir ang sempit maka dalam hal ini tidaknya sudah  jelas, yakni seksio sesareaa atas indikasi panggul sempit atau DKP.

Penderita ringan dengan riwayat abortus yang berulang juga harus ditangani secara hati-hati, karena dikandungannya adalah anak yang berharga. Namun, tentu saja tidak ebrarti dokter bisa bersikap semaunya pada pasien yang tidak demikian.

Perlu ditanyakan kapan pasien berhenti haid. Dalam obstetric, usia kehamilan ditentukan berdasarkan HPM (hari pertama menstruasi terakhir), sedangkan pada embriologi usia janin didasarkan pada umur konsepsi. Dengan diketahuinya HPM (hari pertama menstruasi terakhir), maka selain umur kehamilan, dapat ditentukan pula HPL (Hari Perkiraan Lahir).


Rumus Naegel-nya adalah :

HPL = hari + 7, bulan – 3, tahun + 1 atau menyesuaikan. (hari=tanggal).

Bacanya : HPL sama dengan, hari ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, dan tahun ditambah 1 atau menyesuaikan.

Sehingga pada contoh di atas, HPM pasien adalah 14 agustus 2012. Berapa HPL nya?

HPL = 14 + 7, 8 (agustus) – 3, 2012 +1

= hari 21, bulan ke-5 (mei), dan tahun 2013

Sehingga HPL nya adalah 21 Mei 2013.

Catatan :

  1. Minggu Obstetri : 7 hari
  2. Bulan Obstetri : 28 hari
  3. Lama kehamilan : 10 bulan obstetri.

Referensi

Siswosudarmo R, Emilia O, 2010. Obstresi Fisiologi. Pustaka Cendikia Press. Yogyakarta

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *