Infeksi Virus Zika

DEFINISI

Virus zika adalah virus sinlge stranded RNA, dan termasuk genus flavivirus yang menginveksi  dan menimbulkan gejala neurologis. Masa inkubasinya sekitar 3-12 hari. Virus zika di transmisikan melalui antropoda nyamuk aides aidepti, aides africanus dan jenis aides lainnya.

WHO dan CDC merekomendasikan ibu dengan infeksi virus zika dapat menyusui anak termasuk jika anaknya terkena mikroensefali. Transmisi mellaui air susu belum ditemukan, artinya saat ini dikatakan masih aman.

Bacaan Lainnya

TANDA DAN GEJALA KLINIS

Tanda dan gejala klinis dari infeksi virus zika adalah adanya ruam kulit (Rash) dengan tipe maculopappular yang tersebar di wajah, badan dan ekstremitas termasuk telapak tangan dan sela-sela jari.

Gejala ini biasanya muncul 2-7 hari. Gejala lain yang mungkin dapat ditemukan adalah :

Demam
Atralgia (meliputi sendi tangan dan kaki)
Nyeri kepala retroorbita
Konjunctivitis

virus zika pic


Virus Zika dan Microencephali

Sampai saat ini masih diteliti apakah ada hubungan viruz zika dan mikroensefali. Setelah 6 bulan outbreak di brazil, insidensi mikroensefali meningkat disana. Infant yang lahir dengan congenital microensefali, dan suspek terinfeksi virus zika juga memiliki gejala seperti :

Gangguan oftalmologis
Kehilangan foveal refleks
Chorioretinal macular atrophy
Hipoplasia head nervus optikus
Muncul nerve double ring sign

Pada pemeriksaan fisik, infeksi virus zika pada seseorang dapat ditemukan : pengecilan sirkumferensia (lingkar kepala) pada bayi yang diduga menderita infeksi virus zika.


KOMPLIKASI

Komplikasi dari infeksi virus zika ini diantaranya telah diketahui, Gullain Bare Syndrome, microensefali, dan berbagai kelainan oftalmologis. Juga ditemukan myelitis akut, pada sample yang telah berkunjung pada daerah endemis zika.

Baca Juga:  Pertusis : Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

DIFERENSIAL DIAGNOSIS

Dalam menegakkan diagnosis, harus dibedakan dengan infeksi virus cikungunya, demam berdarah (dengue), enterovirus, parvovirus, ricketsia infection dan yellow fever.


PEMERIKSAAN PENUNJANG

  1. Tes serologis : tes serologis dilakukan dengan deteksi dan isolasi RNA virus Zika dengan RT-PCR. Tes terbaik dilakukan pada minggu pertama dan saat kondisi viremia. Jika RT-PCR hasilnya negatif, maka dapat di lakukan tes IgM.
  2. Tes urin : urin dapat di tes dengan real time reverse transcription polymerase chain reaction (rRT-PCR) dengan sampel kurang dari 2 minggu.
  3. Tes infeksi selama kehamilan : deteksi selama kehamilan dapat dilakukan dengan USG, untuk melihat tanda congenital malformation seperti microensefali, dan dapat juga dilakukan dengan amniocentesis untuk evaluasi intrauterin infeksi virus zika.

TATALAKSANA

  1. Sampai saat ini belum ada pengobatan spesifik dari infeksi virus zika.
  2. Pengobatan bersifat supportif sesuai dengan gejala yang diderita pasien.
  3. Demam dan nyeri dapat diberikan acetaminophen.
  4. Penggunaan NSAID sebaiknya di hindari, untuk meminimalkan reaksi dengan obat yang dapat menyebabkan resiko pendarahan.
  5. Minum minuman yang banyak untuk menjaga hidrasi cairan tubuh.
  6. Apabila terdapat komplikasi Guilain bare syndrome dapat dipertimbangkan pemberian IV ig dan plasma pharesis
  7. Lakukan pencegahan dengan tidak mengunjungi area endemis virus zika, kontrol perkembangan nyamuk dan cegah gigitan dengan mengubur, menutup dan menguras air.

REFERENSI

Bennett et al. 2015. Principles and practice of infection disease. 8 ed. Philadhelpia. Elsevier/saunders

Besnard et al. 2014. Evidence of perinatal transmision of zika virus. French polynesia. Euro surveill.

Mlakar et al. 2016. Zika virus assosiated with microencephaly. N Engl J Med.

Sirohi et al. 2016. Structure of zika virus. Science.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *