Pityriasis Versikolor (Penyakit Panu) : Gejala hingga Pengobatan [Overview]

Pityriasis Versikolor doktermuslim

Pityriasis versikolor atau Penyakit Panu atau tinea versikolor adalah infeksi jamur malasezia furfur yang ditemukan di kulit dengan tanda bercak putih hipopigmentasi. Pada dasarnya infeksi ini tidak memiliki makna klinis, tetapi secara tampakan akan merubah warna kulit. Sebenarnya banyak mikroba dan mikroorganisme tinggal di kulit (termasuk malasezia), untuk membantu kulit melindungi dari infeksi dan patogen lain yang menjadi penyebab penyakit.

Mereka tinggal di kulit normal, dan bersimbiosis mutualisme dengan sel kulit memberi manfaat. Terkadang, jamur dapat tumbuh tidak terkontrol, dan akhirnya mengubah warna kulit dan pigmentasi anda.

Bacaan Lainnya

Jika ini terjadi, mungkin anda akan muncul patch berwarna putih atau gelap di kulit anda. Kondisi ini tidak menular, dan disebut tinea versikolor atau pityriasis versikolor atau penyakit panu. Kondisi ini terjadi ketika jamur keluarga malasezia menyebabkan infeksi atau menekan imunitas tubuh anda.

Apa Penyebab Pityriasis Versikolor?

Penyakit panu ini terjadi ketika jamur malasezia furfur tumbuh secara cepat di permukaan kulit penderita. Dokter biasanya tidak mengetahui mengapa ini dapat terjadi, beberapa faktor dapat meningkatkan pertumbuhan jamur ini seperti:

  1. Suhu panas dan kelembaban pada sekitar kulit
  2. Berkeringat yang banyak
  3. Kulit berminyak
  4. Imunitas tubuh penderita yang menurun dan terjadi perubahan hormonal.

Prinsipnya, infeksi ini dapat terjadi pada orang dengan berbagai etnis, suku, ras dan lebih sering ditemukan pada remaja muda dan dewasa muda. Seseorang dewasa muda lebih mudah terinfeksi terutama apabila ia sehabis tinggal atau berkunjung ke daerah dengan iklim subtropis.

Baca Juga:  Cutaneus Larva Migran : Gejala hingga Tatalaksana

Bagaimana Gejala Pityriasis Versikolor?

Gejala utama dari penyakit ini adalah adanya patch diskolorisasi pada kulit yang muncul di tangan, dada, leher dan punggung. Patch ini dapat berupa : putih terang (bentuk paling sering), atau gelap mengelilingi kulit, berwarna pink, kemerahan dan kecoklatan. Patch biasanya kering, gatal dan mengkilap dan sedikti menonjol.

Penyakit panu ini berkembang pada seseorang dengan kulit gelap, akan membuat dia kehilangan warna kulit yang disebut dengan hipopigmentasi. Pada beberapa orang, kulit keputihan menjadi lebih hitam. Kondisi ini disebut dengan hiperpigmentasi.

Beberapa individu yang menderita penyakit initidak mempunyai perubahan kulit yang signofikan. Adanya gatal pada kulit kadang ditemukan pada penyakit ini. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian infeksi jamur ini, seperti:

  1. Terdapat riwayat keluarga dengan penyakit panu
  2. Berkeringan berlebihan
  3. Iklim dan suhu cenderung hangat, dengan kelembaban hangat
  4. Imunitas tubuh menurun
  5. Sedang mengkonsumsi obat yang dapat menurunkan imunitas tubuh (imunosupressan)
  6. Menderita beberapa penyakit kanker.

Karateristik dan Klue Pityriasis versikolor:

  1. Disebabkan jamur malasezia furfur
  2. Lesi kulit berupa makula-patch hipopigmentasi atau hiperpigmentasi, dengan skuama halus, dan terdapat finger nail sign
  3. Pemeriksaan mirkoskopik dengan KOH didapatkan hifa pendek, spora berkelompok, seperti spageti dan bakso
  4. Pemeriksaan lampu wood didapatkan kuning keemasan

Apa Bedanya Pityriasis Versikolor dengan Vitiligo dan pityriasis rosea?

Beberapa kondisi sering overlap, dan tertukar gejaa pitirasis versikolor ini dengan vitiligo. Vitiligo dan penyakit panu keduanya sering sulit dibedakan, tetapi sebenarnya dapat dibedakan. Perbedaan tersebut adalah:

  1. Vitiligo tidak akan merubah tekstur kulit
  2. Vitiligo sering terjadi di jari, pergelangan tangan, ketiak, mulut, mata dan selangkangan.
  3. Vitiligo sering membentuk patch yang simetris

Ruam kulit yang disebabkan pityriasis rosea juga hampir sama dengan pityriasis versikolor ini, tetapi ruam kulit sering membentuk “herald Patch”, ruam mengkilap kulit yang terlihat beberapa hari atau minggu sebelum muncul ruam. Ruam ini secara spesifik terlihat seperti bentuk pohon cemara.

Baca Juga:  Antraks Kutaneus : Gejala, Penularan dan Pengobatan [Lengkap]

Penyebab herald patch pada pityriasis rosea ini belum diketrahui, tetapi ruam kulit ini tidak berbahaya dan tidak menular seperti halnya pityriasis versikolor.

Bagaimana Penegakkan diagnosis Penyakit ini?

Anda harus kedokter apabila gejala ini muncul, untuk dilakukan pengobatan. Penggunaan obat antijamur dapat mengeliminasi perubahan warna kulit. Apabila tidak efektif, konsultasikan kedokter. Anda akan diberikan obat sesuai kondisi anda.

Jika diagnosis tidak dapat dilakukan dengan inspeksi dan mengamati kulit, akan dilakukan skraping kulit. Kulit diiambil sedikit dan dilihat dibawah mikroskop untuk melihat jamur yang tumbuh itu jamur apa.

Dokter juga dapat melakukan tes KOH (kalium Hidroksida) mikroskopis. Dalam pemeriksaan ini, dokter mengambil sampel kulit, dan ditetesi KOH 20% atau 10% serta melihatnya dibawah mikroskop.

Pemeriksaan lain dapat dilakukan dengan biopsi kulit dan kultur jamur. Cara lain adalah, dengan menyenteri dengan LAMPU WOODS disekitar lesi. Jika terdapat jamur,maka dibawah sinar ultraviolet lampu woods ini, akan terlihat kekuning emasan dan kehijauan.

Bagaimana Pengobatan dan Pencegahan Pityriasis Versikolor?

Jika gejala yang anda alami tidak berat, anda dapat dirawat jalan tanpa rawat inap rumah sakit. Krim antijamur, dan sampo antijamur sangat efektif membunuh infeksi ini. Contoh obat antijamur yang sering digunakan adalah kotrimazol, mikonazol, selenium sulfida dan terbinafin.

Adapun obat lain seperti krim topikal ciclopirox dan ketokonazol dapat pula diberikan. Obat anti jamur dalam bentuk pil tablet, juga dapatdiberikan seperti obat flukonazol, itrakonazol dan ketokonazol.

Jika diagnosis penyakit panu ini tegak pada anda, pengobatan akan membaik dalam jangka waktu lama. Infeksi akan hilang tetapi perububahan warna kulit dapat sembuh beberapa minggu hingga bulan. Infeksi dapat kembali kambuh apabila suhu dan kelembaban kulit hangat. Apabila ini terjadi, kembalilah periksa kedokter untuk diberikan pengobatan 2-3 kali perbulan sebagai pencegahan.

Baca Juga:  Vitiligo : Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Pencegahan dari infeksi ini meliputi:

  1. Menghindari olahraga yang berkeringat banyak
  2. Menghindari meningkatnya panas tubuh yang berlebihan
  3. Menghindari terlalu sering terpapar sinar matahari

Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat pertanyaan silahkan tuliskan dikomentar. Salam, DokterMuslim.com

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 15 Mei 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *