Penyebab Hamil Anggur, Gejala dan Cara untuk Mengatasinya

Penyebab hamil anggur atau mola hidatidosa perlu untuk Anda ketahui. Hamil anggur sendiri merupakan salah satu bentuk komplikasi kehamilan yang ditandai dengan munculnya tumor jinak pada rahim. Hamil anggur dalam istilah medis disebut dengan Mola Hidatidosa.

Pada kondisi tersebut, janin biasanya tidak berbentuk dan hanya berupa jaringan plasenta yang abnormal. Dengan demikian, bisa dikategorikan dalam penyakit trofoblastik gestasional.

Apabila Anda mengalami kondisi tersebut, maka harus segera memeriksakannya ke dokter agar mendapatkan penanganan khusus. Dengan demikian, bisa mencegah munculnya komplikasi lain yang berbahaya.

Alasan itulah yang terkadang membuat kehamilan harus digugurkan. Selain itu, Anda juga perlu mengenal berbagai gejala dan penyebab dari hamil anggur serta cara menanganinya.

Mengenal Apa itu Hamil Anggur dan Gejalanya

Mola hidatidosa merupakan komplikasi kehamilan yang muncul karena trofoblas tumbuh abnormal. Akibatnya, sel atau jaringan akan tumbuh menjadi plasenta. Kondisi seperti ini berisiko berkembang menjadi ganas¹.

Secara umum, jenisnya ada 2 macam yaitu sebagian dan lengkap. Tanda-tanda hamil anggur lengkap yaitu jaringan plasenta tumbuh tidak normal dan membengkak.

Muncul kista berisi cairan dan tidak berbentuk janin. Sedangkan, untuk jenis sebagian ditandai dengan adanya jaringan plasenta abnormal dan normal. Lalu, ada bentuk janin namun tidak bisa bertahan.
Adapun untuk penyebab hamil anggur cukup banyak, begitu juga dengan gejalanya. Pada umumnya, memang tidak memperlihatkan gejala khusus. Anda bisa mengetahui setelah melakukan USG.
Selain itu, bisa diketahui setelah Anda mengalami keguguran. Namun, beberapa wanita juga mengalami gejala berikut. Misalnya anemia, hipertensi (tekanan darah tinggi) dan keluar flek coklat.
Beberapa mengalami perdarahan di awal kehamilan. Gejala lain yang muncul adalah pertumbuhan rahim yang tidak sesuai usia kehamilan. Biasanya terjadi saat rahim tumbuh lebih kecil atau besar dari umur kehamilan.

Selain itu, muncul gejala hipertiroid. Anda akan mengalami muntah dan mual yang sangat hebat. Gejala lainnya adalah nyeri panggul dan perdarahan disertai muncul benjolan seperti anggur yang keluar dari vagina.

Penderita juga akan merasa kelelahan, detak jantung tidak teratur, gugup dan keluar keringat berlebihan. Lalu, muncul kista ovarium dan meningkatnya kadar hormon hCG².

Apa Saja Penyebab Hamil Anggur Beserta Langkah-langkah Mengatasinya?

Secara umum, penyebabnya adalah proses pembuahan terjadi tidak normal. Kondisi tersebut terjadi saat sperma membuahi sel telur yang kosong (hamil anggur lengkap), akibatnya, tidak terbentuk embrio.

Penyebab lainnya adalah ada dua sperma yang membuahi satu sel telur. Semua itu terjadi akibat adanya kelainan kromosom. Sejumlah materi genetik di sel telur tidak dibuahi sempurna.
Jumlah kromosom manusia ada 23 pasang dari ayah dan ibu. Penyebab hamil anggur adalah ada tambahan satu set kromosom dari ayah. Hal ini menyebabkan sel telur tidak bisa bertahan hidup.
Usia seorang wanita saat hamil juga mempengaruhi. Pada umumnya, lebih berisiko terjadi pada wanita berusia di atas 35 tahun atau kurang dari 20 tahun.
Risiko masalah kehamilan tersebut lebih tinggi pada etnis Asia, Wanita yang pernah keguguran juga berisiko mengalami masalah tersebut. Penyebab hamil anggur lainnya adalah kekurangan asupan vitamin A atau karoten³.

Cara mengatasinya antara lain melakukan kuret. Cara tersebut menjadi pilihan terbaik bagi wanita yang ingin hamil lagi. Selain itu, bisa dengan pengangkatan rahim.

Cara kedua hanya dianjurkan bagi pasangan yang tidak berencana ingin memiliki momongan lagi. Anda juga bisa menunda kehamilan selama pengobatan untuk memastikan tidak ada sel-sel abnormal.

Anda harus waspada jika mengalami hamil anggur sebagian maupun lengkap. Oleh karena itu, sejak awal juga perlu memahami apa penyebab hamil anggur beserta gejala yang mungkin terjadi.

Post Views: 315

References

1
Sassan Ghassemzadeh. 2022. Hydatidiform Mole. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan
2
Candelier JJ, 2016. The hydatidiform mole. Cell Adh Migr. 2016 Jan-Apr; 10(1-2): 226–235.
3
Cavaliere A. 2009. Management of molar pregnancy. J Prenat Med. 2009 Jan-Mar; 3(1): 15–17.