Muluscum Kontagiosum – Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

Muluscum kontagiosum adalah infeksi virus yang dicirikan dengan lesi kulit yang terdiri dari single, dan multiple, bulat, berbentuk seperti kubah, berwarna pink, dengan papul dengan ukuran 2-5 mm dimana apabila dipencet, akan keluar massa seperti nasi. Papul tersebut benbentuk umbilicated, dan terisi masa caseous plug.


Etiologi

Muluscum kontagiosum disebabkan oleh virus poxvirus muluscum kontagiosum. Proses nya disebut autoinoculasi. Berbeda dengan koebner phenomenon, dimana pada koebner phonomenom lesi baru berkembang segaris dari trauma.

Bacaan Lainnya

Virus ini bertransmisi melalui kontak langsung kulit. Muluscum kontagiosum sering pada anak-anak, dimana yang sering kontak langsung dengan sesuatu seperti perlengkapan mandi, sponge, alat gymnasum. Lesi dapat ditemukan di wajah, badan, kaki, dan kelopak mata. Lesi jarang ditemukan di mukosa pipi, lidah dan bibir.

Pada dewasa, Muluscum kontagiosum berkaitan dengan Seksual transmitted disease (STD). Penyakit ini dapat terjadi pada orang dengan immunokompromise dan imunodefisiensi dengan kadar CD4 T limfosit rendah.

Pada manusia terdapat 3 tipe virus muluskum kontagiosum yaitu orthopoxvirus, parapoxvirus, dan unclassified.


Patofisiologi

Virus ini bereplikasi di sitoplasma sel epitelial dengan memproduksi inklusi sitoplasmik dan membesar di sel yang terinfeksi. Masa inkubasinya 2-7 minggu. Selama proses infeksi, proliferasi seluler akan memproduksi epidermal lobulated, seperti papila dengan bentuk seperti buah per.


Manifestasi Klinis

Muluskum kontagiosum sering asimtomatik. Lesi dapat nyeri dan pruritik. Seringnya pasien tidak disertai demam, mual, dan lemah. Harus digali riwayat seksual, sekiranya adanya resiko STD. Digali juga kemungkinan mempunyai HIV yang menyebabkan imunodefisiensi.

Baca Juga:  Hepatitis A, B, C, D dan E

Pada pemeriksaan fisik didapatkan lesi diskret, tidak nyeri, berbentuk kubah, dengan umbilikated sisi tengahnya, berukuran 2-5 mm.

muluskum 2

Predileksi lesi bisa di wajah, badan, dan ekstremitas bahkan, genital dan lipatan paha. Lesi multiple, pucat, konsistensi seperti lilin dengan lubang di tengahnya (umbilicated lesions)


Diagnosis Banding

Diagnosis banding dari muluskum kontagiosum adalah basal cell carcinoma, kondiloma akuminata, varicella zoster virus, pyogenic granuloma, cryptococcosis dan lain-lain.


Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menentukan diagnosis dengan mikroskop, pewarnaan kristal violet, safranin dan amonium oksalat dalam 10% etanol. Teknik PCR juga dapat digunakan untuk mendeteksi lesi kulit. Periksa juga kemungkinan STD (seksual transmitted Disease). Pada pemeriksan mikroskopis dapat ditemukan masa henderson-paterson.

Pemeriksaan histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin mendapatkan proliferasi jaringan dengan indentasi dan akanthosis. Masa henderson-paterson dapat ditemukan dengan diameter 35 mikrometer.


Tatalaksana

  1. Pasien perlu menjaga higenitas dan kebersihan kulit
  2. Pengobatan dilakukan dengan mengeluarkan massa yang mendandung badan moluskum dengan menggunakan alat seperti ekstraktor komedo, jarum suntik, dan alat kuret kulit.
  3. Insisi lesi dan kauterisasi dengan tingtur iodine atau asam karbolat.
  4. Penyebaran penyakit ini sangat jarang terjadi, sehingga anggota keluarga tidak perlu khawatir terhadap anak dan individu terhadap penyakit ini.

Referensi

Connell CO, Oranje A, Van Gysel D, Silverberg NB. 2008. Congenital molluscum contagiosum: report of four cases and review of the literaturePediatr Dermatol. 25(5):553-6.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *