Jangan Remehkan Tertusuk Paku

Tertusuk paku merupakan kejadian yang kadang terjadi pada sebagian orang, terutama pada pekerja bangunan yang sedang melakukan pekerjaannya. Tidak menutup kemungkinan, juga dapat terjadi pada orang dengan profesi lainnya. Orang tertusuk paku selain merasakan rasa sakit di area yang tertusuk, ternyata dapat mengakibatkan fatal hingga resiko terburuk yaitu kematian.

Bagaimana ini bisa terjadi? Memang sangat memprihatinkan apabila sampai didapatkan kondisi memburuk akibat tertusuk paku. Orang tertusuk paku terutama paku yang berkarat “teyengen” maka, sangat besar resikonya terkena penyakit tetanus.

Bacaan Lainnya

APA ITU TETANUS?

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan tetanospasmin yaitu neurotoksin yang dihasilkan dari bakteri clostridium tetani. Tetanus disebut juga lock jaw. Bakteri ini biasanya didapatkan pada besi yang sudah berkarat (teyengen). Penyakit ini sangat fatal dan dengan gejala seperti spasme otot, trismus, opistotonis, kejang dan yang paling buruk adalah paralisis otot pernafasan.


APA ITU CLOSTRIDIUM TETANI?

Clostridium tetani, adalah bakteri anaerob obligat dengan jenis gram negatif. Dia mempunyai 2 neurotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin. Tetanoysin belum diketahui secara pasti efek yang ditimbulkan, tetapi tetanospasmin telah diketahui sebagai toksin yang sangat kuat dapat menimbulkan gejala tetanus. Bakteri ini sering ditemukan pada tanah, kotoran, daerah pertaninan, dan besi berkarat.


BAGAIMANA TETANUS DAPAT BERAKIBAT KEMATIAN?

Apabila kita kembalikan, maka kematian memang sudah menjadi takdir Allah SWT. Menurut ilmu kedokteran, bakteri yang menginfeksi seseorang melalui luka dari tertusuk paku akan menyebarkan toksin melalui peredaran darah dan limfa. Toksin itu menyebar ke syaraf dan otak serta berefek bloking pada neurtransmitter.

Baca Juga:  Fungsi Air Ketuban : Wajib diketahui Calon Ibu

Akibatnya, terjadi paralisis yang rigid (kehilangan kemampuan menggerakkan otot) dan tidak terkontrol. Gejala khas lain ditemukan otot rahang yang kaku dan tidak dapat digerakkan yang disebut dengan LOCKJAW.

Kematian terjadi, disebabkan karena terjadi gagal nafas akibat paralisis pada syaraf yang menginvervasi otot-otot pernafasan.


BAGAIMANA PERTOLONGANNYA?

Apabila kita menjumpai gejala tersebut, hal yang pertama kita lakukan adalah tetaplah tenang dan jangan panik. Segera bawalah orang tersebut ke IGD rumah sakit. Nanti dirumah sakit akan dilakukan penanganan seperti diberikan serum antitetanus, diberikan vaksin DPT apabila sebelumnya tidak pernah divaksin, serta diberikan antibiotik.

Penanganan lain juga dapat dilakukan, seperti berikan ventilator apabila memang diindikasikan, pasang jalur invus, pasang kateter dan pasien disarankan untuk miring bergantian kanan dan kiri untuk menghindari resiko pneumonia.

Setelah sembuh, vaksinasi tetanus harus tetap diberikan. Resiko kematian dari tetanus sendiri 50% kasus. Penanganan yang terlambat sangat berakibat fatal dan meningkatkan resiko kematian pada pasien tersebut.

Semoga kita terhindar dari tetanus dan tetap sehat.


REFERENSI

Farrar JJ et al. 2009. Tetanus. J Neurol, Neurosurg and Psychia 69 (3) : 292-301

Madigan MT et al. 2006. Brock Biology of Microorganisms 11th edition. New Jersey : Pearson Education Page 233-245.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *