Imunisasi Pentabio : Isi, Manfaat dan Efek Samping

imunisasi pentabio

Imunisasi pentabio adalah proses vaksinasi difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, dan Hemofilus influenza tibe B, yang diberikan untuk pencegahan terhadap penyakit tersebut. Vaksin ini di produksi oleh Indonesia sendiri, berbentuk cairan (liquid) dan 1 kemasan, terdiri dari 10 dosis vial.

Vaksin pentabio ini diberikan dengan injeksi Intramuskuler (IM) pada anak, seperti di bahu tangan pada muskulus deltoid, pantat dan bagian otot lainnya. Vaksin ni aman selama 2 tahun jika disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius. Dalam kemasanya, 1 box ada 120 karton. 1 karton 10 vial atau 100 dosis, sehingga 1 box sekitar 1200 vial atau 12000 dosis.

Bacaan Lainnya

Kandungan Imunisasi Pentabio

Vaksin pentabio adalah kombinasi DPT, HB, dan Hib dalam bentuk suspensi homogen, yang terdiri dari toksoid difteri, pure tetanus, bakteri pertusis tidak aktif, HbsAg non infeksius, dan HiB non infeksius, yang merupakan konjugat antara polisakarida hemofilus influenza tipe B dan tetanus toksoid.

HbsAG protein diproduksi melalui rekombinasi DNA ragi. Subunit polisakarida pada dasarnya dari bakteri Hib tumbuh pada media partikuler, yang dipurifikasi dengan beberapa langkah ultrafiltrasi. Vaksin di sequestrasi pada alumunium sulfat. Thimerosal bekerja sebagai agen preservasi. Potensi vaksin per dosis adalah kurang dari 4 IU untuk pertusis, 30 IU untuk difteri, 60 IU untuk tetanus/40 IU, 10 mcg HbsAg dan 10 mcg HiB.

Kandungannya : difteria toksoid pure > 30 IU, pure tetanus toksoid > 60 IU, tetanus inaktif > 4 IU, HbsAg 10 mcg, HiB konjugat 10 mcg, aluminium fosfat 0.33 mg, dan thimerosal 0.025 mg.

Baca Juga:  Demam setelah Imunisasi : Kapan harus ke dokter

Pemberian Imunisasi Pentabio

Vaksin ini digunakan untuk mencegah difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, dan infeksi hemofilus influensa simultan. Vaksin ini bekerja untuk memicu tubuh membentuk antibodi terhadap diftari inaktif, tetanus, pertusis, hepatitis B, dan hemofilus influensa tipe B.

Vaksin di suntikkan intramuskuler, biasanya di PAHA ANTEROLATERAL ATAS. Injeksi pada anak dilakukan di pantat akan menyebabkan kerusakan syaraf nervus ischiadikus sehingga tidak direkomendasikan di pantat. Injeksi harus tidak diberikan pada kulit, yang memicu rekasi lokal. Satu dosis anak sebesar 0.5 ml.

Efek Samping Imunisasi Pentabio

Frekuensi dan jenis reaksi efek samping kadang terjadi. Untup DPT, reaksi lokal ringan dan sistemik sering terjadi. Reaksi seperti pembengkakan, nyeri, kemerahan pada area injeksi, dan demam. Beberapa reaksi seperti demam tinggi, iritabilitas, anak menangis keras dan nada tinggi dapat terjadi dalam 24 jam setelah diberikan vaksin.

Episode hipotonik, hiporesponsif juga dilaporkan. Kejang demam dapat terjadi 1 kasus dari 12.500 pemberian. Pemberian paracetamol pada 4-8 jam setelah imunisasi dapat mengurangi gejala demam. Pada penelitian lain, menunjukkan tidak ada hubungan antara imunisasi DPT dengan disfungsi sistem syaraf pada anak.

Vaksin hepatitis B sangat baik di toleransi. Pada penelitan menggunakan plasebo sebagai kontrol, dibandingkan dengan nyeri lokal, mualgia dan demam rematik tidak lebih sering dibandingkan dengan kelompok plasebo kontrol. Reaksi syok anafilaktik relatif jarang.

Penelitian lain juga menunjukkan tidak ada hubungan antara vaksin hepatitis B dengan sindrom dan kerusakan demyelinasi pada penyakit multiple sklerosis. Vaksin HiB sangat baik ditoleransi. Rekasi lokal dapat terjadi dalam 24 jam setelah vaksinasi dimana ada nyer di area injeksi. Rekasi ini dapat ringan dan sementara. Biasanya hilang dalam 203 hari dan tidak membutuhkan pengobatan tertentu. Reaksi sistemik ringan, seperti demam sangat jarang setelah injeksi vaksi HiB. Reaksi berat sangat jarang.

Baca Juga:  Fenilketonuria : Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Kontraindikasi Imunisasi Pentabio

Reaksi hipersensitifitas terhadpa komponen vaksin menjadi kontraindikasi bagi pasien. Ada beberapa kontraindikasi pada dosis pertama DPT, seperti kejang, abnormalitas otak bayi dan penyakit neurologis. Pada kasus tertentu vaksin ini harus tidak boleh dikombinasikan dengan vaksin lain. Vaksin tidak memiliki “harm” terhadap individu yang sebelumnya terinfeksi hepatitis B.

Individu dengan HIV baik simtomatik dan asimtomatik harus diimunisasi dengan vaksin kombinasi berdasarkan jadwal standar. Simpanlah vaksin pada suhu 2-8 derajat celcius dan bacalah brosur dan panduan sebelum menggunakan.

Oleh: dr. Wiwid Santiko

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *