Hidrosefalus – Definisi, Klasifikasi, Etiologi dan Patofisiologi

DEFINISI

Hidrosefalus adalah suatu kelainan yang ditandai dengan penumpukan cairan serebrospinal secara aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak.  Dalam arti lain Hidrosefalus adalah suatu kelainan yang ditandai dengan penumpukan cairan serebrospinal yang disebabkan adanya gangguan dari pembentukan, aliran dan penyerapan cairan serebrospinal yang menyebabkan pelebaran dari sistem ventrikel otak.

Istilah hidrosefalus berasal dari bahasa Yunani, dari kata ”Hydro” yang berarti air dan kata ”Cephalus” yang berarti kepala. Hidrosefalus juga sering disebut dengan “water on the brain”. 

Bacaan Lainnya

Biasanya hidrosefalus terjadi pada usia anak-anak, tapi dapat juga terjadi pada usia dewasa. Hidrosefalus dewasa dapat disebabkan oleh karena perdarahan subaraknoid, trauma kepala, infeksi, tumor, pembedahan fossa posterior, idiopatik dan kongenital (tanpa gejala di usia anak).

Hidrosefalus pada usia anak, ditandai dengan adanya pembesaran dari ukuran kepala. Hal ini berbeda dengan hidrosefalus yang terjadi pada usia dewasa, karena kepala tidak bisa lagi membesar  sebagai kompensasi dari peningkatan volume cairan serebrospinal, akibat sutura yang sudah menutup rapat.


Klasifikasi

Pada hidrosefalus usia dewasa terdapat beberapa pembagian :

Acute dan chronic
Pembagian berdasarkan waktu gejala itu muncul, pada acute gejala terjadi pada hitungan hari atau minggu, sedangkan pada chronic gejala terjadi pada hitungan bulan atau tahun.

  • Compensated & uncompensated yaitu berdasarkan apakah masih ada gejala / tidak
  • Normal-pressure dan high-pressure yaitu adakah peningkatan tekanan dari cairan serebrospinal
  • Communicating dan noncommunicating
    Berdasarkan pada masih adakah hubungan antara ventrikel dengan ruang subaraknoid. Communikans bila terjadi produksi yang meningkat atau gangguan penyerapan. Non-Kommunikans  yaitu adanya sumbatan sirkulasi / obstruksi, kebanyakan karena stenosisi aquaduktus sylvilus
  • Obstructive dan nonobstructive yaitu adakah hambatan pd aliran CSS
Baca Juga:  Jenis Inkontinensia Urin

Ada juga yang membagi menjadi hydrocephalus :

  • Ex-vacuo
    Hydrocephalus ex-vacuo terjadi apabila terdapat kerusakan  otak yang biasanya diakibatkan karena adanya trauma atau stroke, dimana akan terdapat pengurangan dari substansi otak. Pengurangan dari substansi otak tersebut akan menghasilkan ruang yang secara pasif akan diisi oleh cairan serebrospinal
  • Normal Pressure Hydrocephalus (NPH).
    NPH disebabkan adanya hambatan atau blokade dari aliran serebrospinal secara perlahan-lahan , sehingga walaupun terjadi pelebaran dari ventrikel tetapi tekanan cairan serebrospinal masih dalam batas normal. NPH ini biasanya terjadi pada usia tua, di atas 60 tahun

Etiologi

Hidrosefalus idiopatik merupakan 1/3 dari keseluruhan kejadian hidrosefalus dewasa  Trauma kepala, perdarahan terutama subarachnoid hemorrhage (SAH), tumor, infeksi, congenital aqueductal stenosis, tindakan bedah pada fossa posterior dan semua penyebab hidrosefalus anak yang terjadi pada usia dewasa merupakan penyebab hidrosefalus usia dewasa.

Sepertiga dari kasus adanya hambatan vili araknoid disebabkan karena SAH, kondisi ini menyebabkan sumbatan antara ventrikel dan ruang subaraknoid. Perdarahan intraventrikuler juga dapat menyebabkan hidrosefalus. Mekanisme ini sama dengan yang terjadi pada trauma kepala.

Tumor disini dapat menyebabkan obstruksi aliran CSF seperti papiloma pleksus choroid dan adenoma pituitari. Selain itu juga dapat disebabkan oleh tumor craniofaringoma, astrositoma subependimal giant sel, hemartoma dan glioma nervus optikus. Infeksi yang tersering adalah meningitis, terutama bakterial


Patofisiologi  

Normal produksi cairan serebrospinal adalah 0,2-0,35 mL per menit atau sekitar 500 mL per 24 jam . Sebagian besar diproduksi oleh oleh pleksus koroideus yang terdapat pada ventrikel lateralis dan ventrikel IV. Kapasitas dari ventrikel lateralis dan ventrikel III pada orang sehat sekitar 20 mL dan total volume cairan serebrospinal pada orang dewasa sekitar 120 mL

Baca Juga:  Pterigium (Definisi, Klasifikasi dan Tatalaksana)

Cairan serebrospinal setelah diproduksi oleh pleksus koroideus akan mengalir ke ventrikel lateralis, kemudian melalui foramen interventrikuler Monro masuk ke ventrikel III , kemudian masuk ke dalam ventrikel IV melalui akuaduktus Sylvii, setelah itu melalui 2 foramen Luschka di sebelah lateral dan 1 foramen Magendie di sebelah medial masuk kedalam ruangan subaraknoid, melalui granulasi araknoidea masuk ke dalam sinus duramater kemudian masuk ke aliran vena  Tekanan Intra kranial meningkat karena produksi cairan serebrospinal  melebihi jumlah yang diabsorpsi.

Ini terjadi apabila terdapat produksi cairan serebrospinal yang berlebihan, peningkatan hambatan aliran atau peningkatan tekanan dari venous sinus.

Mekanisme kompensasi yang terjadi adalah transventricular absorption, dural absorption, nerve root sleeves absorption dan unrepaired meningocoeles. Pelebaran ventrikel pertama biasanya terjadi pada frontal dan temporal horns, seringkali asimetris, keadaan ini menyebabkan elevasi dari corpus callosum, penegangan atau perforasi dari septum pellucidum, penipisan dari cerebral mantle dan pelebaran ventrikel III ke arah bawah hingga fossa pituitary (menyebabkan pituitary disfunction)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *