Herpes Genitalis

herpes genitalis

Herpes genitalis adalah salah satu bentuk penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus HSV tipe 2 yang menginfeksi area genital. Penyebab utamanya adalah HSV atau herpes simpleks virus. Herpes genital akan membentuk lesi kulit berupa blister (benjolan dalamnya isinya seperti air bening), bergerombol dan ulkus kecil-kecil terbuka pada area genital baik laki-laki dan perempuan.

Pengobatan yang tepat disarankan untuk meminimalkan gejala dan menurunkan angka rekurensi. Gejala dari herpes genitalis berkembang dari 3-7 hari setelah kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Beberapa fakta tentang herpes genitalis:

Bacaan Lainnya
  1. alat kontrasepsi kondom tidak dapat mencegah secara mutlak penularan penyakit menular seksual.
  2. herpes genitalis adalah infeksi viral yang menyebabkan nyeri, dan ruam ulkus kecil-kecil dan dapat terjadi secaa outbreak.
  3. banyak orang yang terinfeksi herpes genital, tetapi dia tidak peduli terhadap infeksi ini.
  4. herpes genital tidak menyebar secara langsung kontak antar seseorang.
  5. tidak ada obat spesifik yang dapat membasmi virus, tetapi meminimalkan gejala dan mengurangi outbreak dapat dilakukan dengan pengobatan antiviral.

Apa Penyebab Herpes Genital?

Herpes genital disebabkan oleh virus Herpes simpleks virus (HSV). Kita tahu ada 2 tipe virus HSV yakni HSV tipe 1 dan HSV tipe 2. Pada herpes genital penyebabnya adalah HSV tipe 2. HSV tipe 1 menyebabkan blister dan lesi kulit pada area mulut dan penularannya karena kontak pada area mulut misal berciuman.

Herpes genital menular langsung dari kontak seseorang yang terinfeksi. Berhubungan seksual, dan oral seks adalah cara tersering yang dapat menularkan virus ini. Penularan dari laki-laki ke perempuan lebih sering dibandingkan penularan perempuan ke laki-laki.

Baca Juga:  Alergi Susu Kedelai : Gejala, Pemeriksaan dan Pengobatan

Bagaimana tanda dan gejalanya?

Gejala awal dari herpes genital mulai muncul pada hari ke 3-7 setelah kontak kulit dengan kulit. Masa 3-7 hai ini disebut dengan masa inkubasi. Gejala yang muncul pada herpes genital adalah ruam kulit, dengan blister kecil-kecil, dan ulserasi berbentuk bulat dan kulit yang mengelupas pada area genital.

Blister dan ulkus tersebut beruuran sekitar 1-3 milimeter, dan bergerombol. Biasanya tidak terlalu nyeri. Pada beberapa orang, blister tersebut dirasakan nyeri sekali.

Karateristik dan klue pada herpes genital adalah:

  1. disebabkan oleh herpes simpleks virus tipe 2 (HSV 2)
  2. lesi kulit berupa vesikel dan ulkus dangkal kecil-kecil bergerombol dan nyeri.
  3. penyakit ini dapat disertai atau tanpa riwayat rekurensi.

Pada laki-laki, lesi kulit herpes genital biasanya muncul pada sekitar penis. Pada perempuan, lesi dapat terlihat pada sekitar vagina, dan kadang disertai sekret vagina yang dapat diamati pada pemeriksaan intravagina. Ulkus dan blister dapat ditemukan pada sekitar genital (perineum) dan sekitar anus.

Gejala penyerta lain, dapat ditemukan diantaranya:

  1. demam
  2. nyeri otot
  3. pusing dan nyeri kepala
  4. sekret vagina dan nyeri saat buang air kecil
  5. pembengkakan limfonodi, nyeri pada area paha dimana pembengkakan limfonodi ini menandakan tubuh untuk melawan infeksi.

Bagaimana Pemeriksaannya?

Pemeriksaan herpes genital harus dilakukan untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksa dapat memeriksa sampel denan mengambi swab pada area luka, dan memeriksanya pada laboratorium. Pemeriksaan meliputi kultur virus, PCR (untuk melihat material genetic virus), dan tes antibody untuk melihat adanya virus pada specimen klinis.


Bagaimana Pengobatan dari Herpes genital?

Pengobatan diberikan untuk meminimalkan dan mencegah adanya outbreak infeksi. Ada beberapa antivirus yang dapat diberikan. Antivirus ini diberikan selama 7-10 hari. Segera periksakan ke dokter apabila setelah 10 hari pengobatan tidak didapatkan perbaikan. Antivirus yang dapat diberikan seperti preparat acyclovir, famciclovir dan valaciklovir.

Baca Juga:  Benjolan Keloid : Gejala hingga Pengobatan

Untuk mencegah outbreak herpes genital, maka pengobatan dimulai dan dilanjutkan selama 5 hari. Untuk pencegahan lebih lanjut, yakni dengan menjauhi berhubungan seksual dengan penderita atau seseorang yang beresiko terinfeksi. Menggunakan kondom tetap disarankan meskipun tidak sepenuhnya mencegah tertularnya virus.

Meskipun peluang penularan dan penyebaran virus tinggi pada pasien yang terdapat ulkus dan perlukaan, seseorang yang mempunyai herpes genital sebenarnya mempunyai derajat yang sama dalam penularan. Virus dapat aktif dan menular melalui berhubungan seksual, ketika kulit dan kulit saling kontak.

Untuk alas an ini, berhubungan seksual yang aman yakni menggunakan kondom harus dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ini kepada pasangan. Sampai saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi herpes genital. Pencegahan terbaik adalah tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan tidak halal dan pasangan diobati semuanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *