Anemia Penyakit Kronis (Definisi, Gejala dan Tatalaksana)

doktermuslim

Anemia Penyakit Kronis adalah anemia dengan sifat ringan dan sedang yang terjadi pada paajen dengan infeksi berat maupun keganasan. Secara umum tandanya sama yakni penurunan Hemoglobin disertai gejala rasa lelah dan penurunan berat badan.

Sering anemia penyakit kronis berhubungan dengan penyakit infeksi kronis seperti tuberkulosis, abses paru, endokarditis bakterial, osteomyeliris, infeksi jamur kronis dan HIV aids. Anemia terjadi sekitar 1-2 bulan setelah infeksi terjadi.

Bacaan Lainnya

Inflamasi kronis seperti artritis reumathoid, enteritis, kolitis ulceratif. Penyakit kolagen dan artritis reumathoid adalah penyebab tersering. Keganasan seperti limfoma dan sarkoma sering menjadi anemia penyakit kronis oleh sebab itu disebut cancer related anemia.



Manifestasi klinis

Tanda dan gejala yang sering dijumpai pada anemia penyakit kronis sering tertutupi oleh gejala dari penyakit kronis nya sendiri. Tetapi gejala umum seperti badan lemah dan pusing sering terjadi dan ditunjukkan dengan kadar Hb sekitar 7-11 g/dl. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya konjunctiva pucat (anemis).


Penegakan Diagnosis

Diagnosis anemia penyakit kronis ditegakkan berdasarkan temuan klinis dan profil hematologi dengan penyakit kronis yang menyertainya.

Morfologi Eritrosit umumnya normositik normokromik tetapi tidak menutup kemungkinan bentuk yang lain seperti mirkositik hipokromik.

Nilai retikulosit absolut dalam batas normal atau sedikit meningkat.

Kadar besi (Fe) serum menurun, terjadi segera setelah onset infeksi atau inflamasi, mendahului terjadinya anemia.

Kadar total iron binding capacity TIBC rendah dan kadar besi pada sumsum tulang normal atau meningkat, kadar feritin normal atau meningkat serta kadar transferan menurun.


Diagnosis Banding

Perdarahan kronis, thalasemia minor, drug induce Marrow suspension, drug induce hemolisis, gangguan ginjal seperti Eritrosit memendek dan kegagalan relatif sumsum tulang, dan manifestasi pada sumsum tulang.


Tatalaksana

Tatalaksana anemia penyakit kronis berupa tatalaksana penyakit yang mendasarinya.

Pada kasus yang disertai gangguan hemodinamik dapat diberikan transfusi darah dan kadar Hb sebaiknya di pertahankan 10-11g/dl. Pemberian preparat besi (Fe) tidak direkomendasikan pada penyakit ini.

Pemberian terapi eritropoetin hanya diberikan pada pasien anemia akibat kanker, gagal ginjal, mieloma multiple, artritis reumathoid dan pasien HIV. Pemberian eritropoetin ini memiliki efek anti -inflamasi dengan cara menekan produksi TNF-alfa dan interferon gamma. Namun tetap tetapi lebih utama ke penyakit yang mendasarinya.

Baca Juga:  Anemia Aplastik (Definisi, Gejala dan Tatalaksana)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *