Sindrom Metabolik : Gejala, Kriteria hingga Pengobatan

sindrom metabolik

Sindrom metabolik adalah sekelompok masalah kesehatan yang meliputi terlalu banyak lemak di lingkar perut, peningkatan tekanan darah, tingginya trigliserid, meningkatnya gula darah dan rendahnya kolesterol HDL. Kesemua kelompok tersebut akan memicu risiko menigkatnya serangan jantung, diabetes melitus dan stroke.

Sindrom ini akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, karena meningkatnya kadar LDL darah. Sindrom metabolik ini dapat terjadi pada Resistensi insulin (tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik). Kedua, Obesitas abdominal yang berarti terlalu banyak lemak di perut.

Bacaan Lainnya

Ketiga, usia yang mana risiko meningkat seiring bertambahnya usia. Keempat, kurang olahraga dimana jika anda tidak olahraga, maka obesitas mengancam dan memicu sindrom metabolik. Kelima, ketidakseimbangan hormon, dimana terdapat penyakit seperti PCOS (polikistik ovarium sindrom), kondisi pada perempuan dimana tubuhnya memproduksi terlalu banyak hormon, berkaitan dengan sindrom metabolik.

Keenam, ada riwayat penyakit diabetes melitus tipe 2, dimana orangtua yang memiliki diabetes sering berkaitan dengan sindrom ini. Ada diabetes gestasional atau diabetes selama kehamilan. Terakhir ada risiko genetik dan rase tertentu.

Penyebab Sindrom Metabolik

Sindrom metablolik dsebabkan karena kebiasaan hidup tidak sehat, seperti terlalu banyak makan kalori, tidak beraktifitas, dan peningkatan berat badan terutama di lingkar perut. Gaya hidup dapat memicu resistensi insulin, kondisi dimana tubuh tidak dapat merespon insulin yang normal. Jika resistensi insulin terjadi maka tubuh tidak dapat menggunakan insulin, sehingga gula darah akan meningkat. Ini memicu diabetes melitus tipe 2.

Baca Juga:  Perbedaan Bilirubin direk dan Indirek (lengkap)

Gejala Sindrom Metabolik

Jika anda mengalami sindrom ini, maka akan mengalami gangguan metabolik pada waktu yang sama, seperti obesitas (terutama di sekitar perut), tingginya tekanan darah, rendahnya kolesterol HDL dan terjadi resistensi insulin.

Kriteria Sindrom Metabolik

Diagnosis dibuat dengan pemeriksaan fisik, anamnesis, dan pemeriksaan darah. Diagnosis sindrom ini psotif, jika pasien memiliki tiga atau lebih faktor risiko yang akan kami list dibawah ini. Kriteria ini berdasarkan Institut Nasional jantung, paru-paru dan darah. Berikut kriterianya:

Faktor Risiko Penjelasan
1. Obesitas abdominal (lingkar perut) Laki-laki : 102 cm atau lebih

Perempuan : 88 cm atau lebih

2. Trigliserid 150 mg/dl atau lebih

atau sedang mengkonsumsi obat trigliserid

3. Kolesterol HDL Laki-laki : kurang dari 40 mg/dl

Perempuan : kurang dari 50 mg/dl

Atau sedang mengkonsumsi obat HDL

4. Tekanan darah 130/85 mmHg atau lebih

Atau sedang mengkonsumsi minum obat tekanan darah

5. Glukosa darah Puasa 100 mg/dl atau lebih

Atau sedang minum obat diabetes

Pengobatan Sindrom Metabolik

Tujuan utama pengobatan adalah mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan diabetes melitus. Pendekatan pertama dalam pengobatan adalah:

  1. Mengendalikan berat badan. Menjadi obesitas dan berat badan meningkat adalah faktor utama penyakit jantung kroner. Dengan menurunkan berat badan maka LDL akan turun juga.
  2. Aktifitas Fisik. Dengan olahraga reguler akan membantu memperbaiki kadar kolesterol. Selain itu juga menurunkan tekanan darah, mengurangi resistensi insulin, menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki fungsi jantung.
  3. Medikamentosa: pengobatan dengan medika mentosa dengan resep dokter dimana mengobati trigliserid, kadar HDL, obat penurun tekanan darah, dan obat diabetes melitus. Pilihannya tergantung kondisi pasien dan silahkan hubungi dokter terdekat.

Oleh: dr. Wiwid Santiko

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *