Rumus APRI : AST terhadap Rasio Platelet dan Intepretasi

rumus apri

Rumus APRI adalah perbandingan antara AST terhadap rasio platelet (trombosit) yang digunakan untuk menyingkirkan fibrosis signigikan dan sirosis pada hepatitis B, C dan NAFLD. Rumus ini biasanya digunakan untuk menilai fibrosis hati.

APRI singkatannya adalah Aspartate aminotransferasi to platelet ratio indeks. Pada awal ditemukan, formula ini lebih digunakan untuk menilai fibrosis hepar pada hepatitis C, baru setelah itu mulai untuk hepatitis B.

Bacaan Lainnya

Rumus APRI

APRI sama dengan kadar AST dalam IU/L dibagi batas atas normal AST dalam IU/L dibagi lagi jumlah platelet (10 pangkat 9/L) dikali 100. Kebanyakan ahli merekomendasikan menggunakan 40IU/L untuk nilai batas atas AST.

Formula dapat ditulis :

APRI= [( AST / ULN AST ) x 100] / Platelets (109/L)]

Keterangan :

  1. AST : Kadar AST pasien (IU/L)
  2. ULN AST : batas atas AST normal (IU/L)
  3. Platelet : Kadar platelet pasien (10^9/L)

Intepretasi Rumus APRI

Untuk NAFLD, nilai APRI jika kurang dari 0.3 dan kurang dari 0.5 maka dapat menyingkirkan fibrosis dan sirosis secara signifikan. Jika nilai lebih besar dari 1.5 maka menunjukkan pasien cenderung mengalami fibrosis.

Penilaian APRI berdasarkan derajat F0-F1 (Fibrosis minimal), F2-F3) fibrosis berlanjut dan F4 (sudah terjadi sirosis). Penggunaan skoring APRI ini tidak dapat menghilangkan teknik diagnosis dengan biopsi hepar.

Pada meta-analisis 40 penelitian, investigator menyimpulkan bahwa skor APRI lebih besar dari 1.o mempunyai sensitifitas 76% dan spesifitas 72% untuk memprediksikan sirrosis. Sebagai tambahan, skor APRI lebih besar dari 0.7 mempunyai sensitifitas 77% dan spesifitas 72% untuk memprediksikan signifikan fibrosis hepatik.

Baca Juga:  Reumatoid Artritis – Definisi, Manifestasi Klinis dan Gejala Khas (Part.1 of 4)

Untuk deteksi sirosis, menggunakan APRI, cut off skor 2.0 lebih spesifik 91% tetapi lebih tidak sensitif 46%. Rendahnya skor APRI (kurang dari 0.5), besarnya nilai prediktif value negatif (kemampuan menyingkirkan sirosis) dan tingginya nilai (lebih dari 1.5) besar positif prediktif value (kemampuan mendeteksi sirosis).

APRI sendiri tidak cukup sensitif untuk menyingkirkan penyakit signifikan. Beberapa referensi menyarankan menggunakan berbagai (multiple) indikasi yang dikombinasikan, seperti APRI ditambah FibroTest atau algoritma yang lebih akurat dibandingkan APRI sendiri.

Oleh: dr. Wiwid Santiko

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *