Hipertiroid : Gejala, Penyebab dan Pengobatan

hipertiroid

Hipertiroid adalah kondisi dimana kelenjar tiroid overproduksi (terlalu banyak memproduksi) hormone tiroid dengan gejala penurunan berat badan, kelemahan, denyut jantung tidak stabil, dan kesulitan tidur. Penyakit grave adalah bentuk tersering dari hipertiroid ini dan paling sering ditemukan pada perempuan disbanding laki-laki.

Tiroid adalah kelenjar di leher berbentuk kupu-kupu kecil yang memproduksi hormone tiroid T3 (triiodotrionin) dan T4 (tiroksin) yang merupakan hormone pengatur energy. Kelenjar ini akan mengeluarkan hormone ini untuk mengatur metabolism tubuh.

Bacaan Lainnya

Hipertiroid terjadi ketika tiroid mempoduksi T3 dan T4 atau keduanya terlalu banyak. Diagnosis dini dan pencegahan berdasarkan penyebab sangat dibutuhkan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

Apa Penyebab Hipertiroid?

Berbagai kondisi dapat menyebabkan hipertiroid. Penyakit grave, sebuah penyakit autoimun adalah bentuk tersering dari hipertiroid. Ini disebabkan antibody tubuh menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi terlalu banyak hormone. Komplikasi hipertiroid adalah krisis tiroid.

Penyakit grave terjadi baik pada laki-laki dan perempuan. Faktor riwayat keluarga dan genetik sangat berperan. Jika anda memiliki riwayat ini segera konsultasikan ke dokter. Adapun penyebab hipertiroid meliputi:

  1. Terlalu banyak yodium (iodin), dimana merupakan bahan baku T3 dan T4
  2. adanya peradangan pada kelenjar (tiroiditis) yang menyebabkan T3 da T4 dikeluarkan banyak.
  3. adanya tumor pada ovarium dan testis
  4. terdapat kanker jinak pada kelenjar tiroid dan pituitary yang memproduksi TSH (tiroid stimulating hormone).
  5. terlalu banyak mendapat asupan tetraiodotironin dari makanan, suplemen dan obat-obatan yang di konsumsi sehari-hari.
Baca Juga:  Prosedur Bedah Tiroidektomi

Bagaimana Gejala Hipertiroid?

Besarnya jumlah T3 dan T4 atau keduanya dapat menyebabkan metabolism berlebihan dan berkecepatan tinggi. Kondisi ini disebut hipermetabolik. Ketika pada kondisi hipermetabolik ini, jantung anda akan berdebar-debar kencang, tekanan darah akan naik dan tangan akan tremor.

Anda juga akan mudah bekeringan banyak, dan sulit mentoleransi panas. Hipertiroid dapat menyebabkan pergerakan motilitas usus meningkat, berat badan turun dan pada perempuan dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi sehingga siklusnya menjadi irreguler.

Secara tampakan klinis, kelenjar tiroid dapat membesar menjadi goiter, dimana pembesaran terjadi simetris keduanya atau salah satu saja. Mata anda akan sedikit menonjol, yang disebut tanda eksoftalmus yang juga tanda khas pada penyakit grave.

Adapun gejala lain hipertiroid seperti : peningkatan nafsu makan, sering grogi, tidak dapat berkonsentrasi, kelemah lesuan, denyut jantung berdebar-debar tidak stabil, sulit tidur, rambut rapuh dan mudah rontok, gatal-gatal, mual muntah dan muncul pembesaran payudara pada laki-laki.

Hipertiroid dapat menyebabkan atrial fibrilasi, sebuah aritmia jantung yang berbahaya yang dapat menjadi stroke dan gagal jantung.

Kegawatdaruratan dapat muncul dengan gejala: pusing berat, nafas sesak dan berat pendek-pendek, kehilangan kesadaran dan denyut jantung irreguler dan sangat cepat.

Bagaimana Pemeriksaan Hipertiroid?

Untuk menegakkan diagnosis penyakit ini maka penggalian informasi riwayat medis dan pemeriksaan fisik diperlukan. Beberapa gejala yang dapat ditemukan : berat badan turun, pulsasi nadi cepat, tekanan darah naik, mata menonjol eksoftalmus dan pembesaran kelenjar tiroid.

Adapun pemeriksaan penunjang lain juga dapat dilakukan seperti:

  1. Pemeriksaan Kolesterol

Dokter mungkin akan memeriksa kadar kolesterol anda. Rendahnya kadar kolesterol menandakan meningkatnya kecepatan metabolism, dimana pembakaran kolesterol tubuh lebih cepat.

  1. Pemeriksaan kadar T4, T4 bebas dan T3

Pemeriksaan ini untuk mengukur kadar hormone T4 dan T3. Pada penyakit ini akan cenderung tinggi kadarnya.

  1. Pemeriksaan Kadar TSH

TSH atau tiroid stimulating hormone adalah hormone yang diproduksi kelenjar pituitary, dan fungsinya menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormone tiroid. Ketika hormone tiroid normal dan tinggi, maka TSH cenderung rendah. Adanya kadar TSH rendah abnormal ini adalah tanda pertama dari hipertiroidisme.

  1. Pemeriksaan Trigliserid

Pemeriksaan triggliserid dilakukan sama dengan kolesterol dimana rendahnya kadar trigliserid menandakan meningkatnya kecepatan metabolism tubuh.

  1. USG, MRI dan CT-scan

Pemeriksaan USG dilakukan untuk menguur ukuran kelenjar tiroid dan pembesarannya. Dokter juga menggunkn USG untuk menentukan jika ada massa padat atau kistik. Sedangkan MRI dan SC-scan dapat menunjukkan adanya tumor pada kelenjar pituitary.

Baca Juga:  Gagal Jantung (CHF) : Gejala, Klasifikasi dan Pengobatan

Bagaimana Pengobatan Hipertiroid?

Makan makanan yang mengandug kalsium dan natrium sangat penting terutama mencegah hipertiroidisme. Konsultasikan ke dokter dan ahli gizi untuk memperoleh jadwal pola diet, olahraga dan suplementasi nutrisi sesuai kebutuhan anda.

Hipertiroidisme juga dapat menyebabkan tulang anda rapuh dan menipis yang dapat memicu terjadinya osteoporosis. Mengkonsumsi vitamin D, dan suplemen kalsium selama dan setelah pengobatan dapat menguatkan tulang anda. Dokter biasanya memperhatikan berapa banyak vitamin D dan kalsium yang anda konsumsi setiap harinya.

  1. Menggunakan MedikaMentosa

Penggunaan obat antitiroid seperti metimazol, dan PTU dapat menurunkan produksi hormone tiroid. Ini adalah pengobatan utamanya.

  1. Radioktif iodin

Penggunaan radioaktif iodin dapat menghancurkan sel yang memproduksi hormone tiroid. Efek samping meliputi mulut kering, mata kering, nyeri tenggorokan dan perubahan indra perasa lidah. Berhati-hati dalam menggunakan pengobatan ini sangat penting untuk mencegah radiasi yang menyebar ke area lain.

  1. Tindakan Pembedahan Tiroidektomi

Sebagian dan total kelenjar tiroid dapat diangkat. Karena kelenjar ini dioperasi dan diambil, maka anda akan mendapat suplemen homon tiroid sintesis untuk mencegah hipotiroid (kondisi dimana kadar tiroid tubuh rendah).

Penggunaan Beta-bloker seperti propranolol dapat membantu meringankan gejala pulsasi nadi cepat, mudah berkeringat, kecemasan dan tingginya tekanan darah. Kebanyakan orang berespon baik dengan pengobatan ini.

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 28 Mei 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *