Koledokolitiasis : Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

koledokolitiasis doktermuslim

Koledokolitiasis adalah batu di saluran empedu (bile duct) yang menyebabkkan sumbatan, dan menyebabkan gejala nyeri perut kanan atas hingga kuning. Batu ini sering terjadi di duktus koledokus. Duktus koledokus sendiri adalah saluran empedu yang menghantarkan empedu dari kandung empedu ke duodenum pars descenden atau ke usus halus. Terminologi batu empedu adalah kolelitiasis, sedangkan batu saluran empedu adalah koledokolitiasis.

Kandung empedu sendiri bentuknya seperti buah pir, dan merupakan organ dibawahnya hepar di abdomen kuadran kanan atas. Batu ini biasanya singgah di saluran empedu dan menimbulkan obstruksi. Fakta menunjukkan sekitar 15%  dari semua orang dengan batu empedu, posisi batunya di duktus koledokus sehingga disebug koledokolitiasis.

Bacaan Lainnya

Apa Penyebab Koledokolitiasis?

Ada 2 tipe btu empedu, yaitu batu kolesterol dan batu pigmen. Batu kolesterol sering berwarna kuning dan merupakan bentuk paling sering. Para ilmua meyakini bahwa batu kolesterol disebabkan oleh empedu itu sendiri yang mengandung : terlalu banyak kolesterol, terlalu banyak bilirubin dan kekurangan garam empedu. Batu ini juga dapat terjadi jika empedu tidak kosong secara sempurna.

Penyebab dari batu pigmen tidak diketahui. Seringnya ditemukan pada orang yang terkena penyakit sirosis hepatis, infeksi saluran empedu dan penyakit herediter darah dimana hepar memproduksi terlalu banyak bilirubin.

Siapa yang paling berisiko Koledokolitiasis?

Seseorang dengan riwayat batu empedu sangat beresiko muncul batu saluran empedu. Batu saluran empedu dapat terjadi meskipun kandung empedu pernah dioperasi dan diangkat. Ada beberapa faktor risiko dari batu saluran empedu, yaitu : obesitas, diet rendah serat, tinggi kalori dan tinggi lemak, kehamilan, puasa berlebihan, penurunan berat badan cepat dan aktifitas fisik yang minimal.

Baca Juga:  Hipertensi Portal : Kenali Gejala hingga Pengobatannya

Batu saluran empedu dapat diminimalkan dengan perubahan gaya hidup. Adapun faktor risiko yang tidak dapat diubah, meliputi: Usia (usia tua akan meningkatkan resiko batu empedu), perempuan lebih sering, ras asia dan amerika terutama indian dan orang meksiko serta ada riwayat genetic keluarga batu saluran empedu.

Bagaimana Gejala Koledokolitiasis?

Gejala dari batu empedu kecil di duktus koledokus tidak menyebabkan gejala selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Tetapi apabila batu tersebut terakumulasi dan menyumbat saluran tersebut, maka akan menimbulkan gejala serius. Gejala tersebut diantaranya:

  1. nyeri kolik abdomen pada kuadran kanan atas
  2. demam (kadang demam kadang tidak, dan demam lebih rendah suhunya disbanding kolangitis).
  3. kuning pada kulit dan mata
  4. mual dan muntah
  5. feses berwarna kuning tanah liat disertai kehilangan nafsu makan.

Nyeri timbul akibat batu paling banyak batu kolesterol di duktus koledokus dan dapat menetap. Nyeri awalnya ringan kemudian tiba-tiba memberat. Nyeri yng berat memutuhkan tindakan pengobatan gawat darurat (emergensi). Gejala yang paling berat, sulit kita bedakan dengan serangan jantung.

Ketika batu menyumbat saluran empedu, empedu dapat terinfeksi.. bakteri akan membentuk infeksi dan menyebar cepat ke hepar. Jika ini terjadi, maka infeksi ini sangat mengancam jiwa. Komplikasi lai yang dapat terjadi adalah adanya sirosis empedu dan pankreatitis.

Bagaimana Pemeriksaan Koledokolitiasis?

Jika anda memiliki gejala, dokter akan mengkonfirmasi ada atau tidaknya batu di saluran empedu (duktus koledokus). Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan, seperti :

  1. Ultrasonografi TransAbdominal (UTA) : pemeriksaan untuk memeriksa hepar, kandung empedu, limpa, pancreas dan ginjal dengan gelombang suara frekuensi tinggi.
  2. CT-Scan Abdominal : pemeriksaan sinar X dengan potongan periris pada abdomen.
  3. Ultrasonografi Endoskopi : tranduser USG kecil dimasukkan ke tabung endoskopi dan dimasukkan melalui mulut untuk memeriksa saluran pencernaan.
  4. Endoskopik Retrograde Kolangiografi (ERCP) : prosedur yang digunakan untuk memeriksa batu, tumor dan penyempitan saluran empedu.
  5. Magnetik Resonansi kolangiopankreatografi (MRCP) : pemeriksaan MRI kandung empedu, saluran empedu dan saluran pancreas (duktus pankreatikus).
  6. Perkutaneus Transhepatik Kolangiogram (PTCA) : pemeriksaan sinar X pada saluran empedu.
Baca Juga:  Anemia Defisiensi Asam Folat (definisi, Gejala dan Tatalaksana)

Dokter biasanya memeriksa pemeriksaan ain seperti darah rutin fungsi hepar dan fungsi pancreas. Pemeriksaan itu meliputi Darah rutin, bilirubin, enzim pancreas dan fungsi hepar.

Bagaimana Pengobatan Koledokolitiasis?

Pengobatan batu empedi di duktus koledokus adalah berfokus pada menghilangkan sumbatan. Pengobatan ini meliputi : ekstaksi batu, litotripsi (menghancurkan batu), pembedahan untuk mengangkat batu dan empedu (kolesistektomi), pembedahan untuk memotong duktus koledokus untuk mengambil batu (sphincterektomi), dan stenting empedu.

Pengobatan yang paling sering digunakan adalah Endoskopik Sphincterektomy (BES). Selama prosedur BES ini, balon berbentuk keranjang dimasukkan ke saluran empedu dan digunakan untuk mengekstraksi batu atau serpihan batu. Sekitar 85% batu dapat diambil dengan metode ini. Jika batu tidak dapat diambil dengan metode BES, maka digunakan litotripsi. Prosedur ini akan memeccah batu dan fragmen batu dapat dengan mudah diambil.

Pasien dengan pengobatan tetapi batu masih tertinggal, maka pengangkatan empedu dengan operasi menjadi pilihan. Ketika dilakukanpembedaan, dokter juga memeriksa saluran empedu dan memastikan tidak ada batu empedu yang tertinggal.

Jika batu tidak dapat diambil sempurna atau anda memiliki riwayat batu empedu yang menyebabkan permasalahan tetapi tidak ingin diambil empedunya dengan operasi maka stenting empedu menjadi pilihan. Stenting ini adalah memasukkan tabung kecil yang menjaga patensi saluran empedu agar tetap terbuka. Ini membutuhkan dranase yang cukup dan membantu mencegah adanya koledokolitiasis ulangan. Stent ini juga dapat mencegah infeksi.

Bagaimana Pencegahan Koledokolitiasis?

Pencegahan dari batu saluran empedu adalah memodifikasi gay hidup, seperti berolahraga dan mengganti makanan dengan meningkatkan makanan berserat, mengurangi makanan berlemak jenuh dimana keduanya dapat mencegah terbetukya batu dikemudian hari.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga yang sedikit ini bermanfaat. Apabila ada pertanyaan silahkan tuliskan dikomentar. Salam, DokterMuslim.com

Baca Juga:  Ulkus Peptikum : Gejala, Pemeriksaan dan Pengobatan

Oleh : dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 23 Mei 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *