Gondongan / Parotitis / Mumps : Gejala dan Pengobatan

Gondongan Parotitis Mumps

Gondongan atau parotitis atau mumps adalah penyakit menular yang disebabkan virus, dimana penularannya melalui kontak ludah, cairan hidung dan kontak personal dengan gejala pembengkakan kelenjar parotid. Kelenjar parotid akan meradang atau terjadi inflamasi.

Kelenjar parotid secara normal bertugas memproduksi air ludah (saliva) dan terdapat di kanan dan kiri di bawah telinga. Ciri khas dari penyakit gondongan ini adalah pembengkakan pada kelenjar saliva ini. Pada area kelenjar selain membengkak juga terdapat kemerahan.

Bacaan Lainnya

Gejala Gondongan atau Parotitis atau Mumps

Tanda dan gejala dari penyakit ini biasanya terlihat dalam dua minggu setelah terpapar virus. Gejala seperti flu, pertama kali terlihat, disertai dengan:

  1. Lemah lesu
  2. Sakit dan pegal-pegal di seluruh tubuh
  3. Pusing
  4. Penurunan berat badan
  5. Demam ringan

Demam tinggi  (39 derajat celcius) dan pembengkakan kelenjar parotis biasanya muncul setelah beberapa hari. Kelenjar mungkin juga tidak membengkak. Kebanyakan tetap membengkak dan nyeri secara periodik. Virus tersebut dapat menular ketika kontak pada kelenjar yang membengkak.

Komplikasi Gondongan atau parotitis atau mumps

Komplikasi dari penyakit ini relatif jarang dan dapat serius bila tidak diobati. Mumps biasanya mengenai kelenjar parotit dan memicu peradangan di daerah lain seperti pada otak dan alat reproduksi seperti radang testis (orchitis).

Orchitis adalah radang pada testis karena mumps. Orchitis sangat nyeri dan nyeri tersebut dapat diredakan dengan memberikan kompres ice pack beberapa hari. Dokter akan merekomendasikan obat antinyeri. Pada kasus yang jarang, orchitis dapat memicu sterillitas (kemandulan).

Baca Juga:  Difteri : Gejala, Pencegahaan hingga Cara Mengobati

Wanita yang terinfeksi mumps ini, berkomplikasi pada pembengkakan ovarium. Peradangan akan nyeri tetapi tidak akan menghangatkan sel telur. Jika wanita sedang hamil dan terkena mumps, maka risiko keguguran sangat tinggi.

Mumps atau parotitis dapat memicu meningitis dan ensepalitis (radang selaput otak dan radang otak), dua kondisi potensial yang fatal bila tidak diobati. Meningitis adalah pembengkakan pada membran sekitar otak dan medula spinalis. Sedangkan, ensepalitis adalah peradangan pada otak. Hubungi dokter terdekat anda bila terdapat gejala kejang, penurunan kesadaran dan nyeri kepala hebat.

Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas. Mumps dapat menginduksi pankreatitis. Gejalanya meliputi nyeri perut, mual dan muntah. Virus mumps juga dapat memicu tuli permanen dimana kejadiannya 5 kejadian setiap 10.000 kasus. Virus ini akan merusak kochlea, sebuah struktur dalam telinga yang berfungsi sebagai pendengaran.

Pengobatan Gondongan atau Parotitis atau Mumps

Karena penyebabnya virus, maka pengoabatan tidak akan beresmpon terhadap antibiotik. Pengobatan bersifat simptomatis. Adapun tips pengobatan yang harus dilakukan, diantaranya:

  1. Beristirahat yang cukup
  2. Menggunakan antinyeri seperti ibuprofen dan parasetamol, penurun demam
  3. Mengkompres dengan ice pack pada kelenjar yang membengkak
  4. Minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi dan demam
  5. Makan makanan halus, sepertu sop, yogurt dan makanan lunak lainnya
  6. Hindari makanan asam dan yang kecut

Untuk pencegahan, vaksinasi dapat diberikan. Vaksinasi untuk anak dan balita adalah vaksin MMR (measles, mumps dan Rubella). Vaksin MMR pertama kali diberikan pada usia 12 – 15 bulan. Vaksinasi kedua diberikan pada usia sekolah, yaitu usia 4-6 tahun. Dengan kedua dosis ini, dapat mencegah efektif 88%, sedangkan bila hanya vaksinasi sekali efektifitasnya hanya 78%.

Seseorang yang memiliki alergi terhadap gelatin, sedang hamil, dan neomicin tidak boleh menerima vaksin MMR. Silahkan konsultasikan kepada dokter terdekat anda, atau puskesmas terdekat, terkait dengan program imunisasi MMR dan jadwalnya untuk putra-putri anda.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *