Perbedaan sirup dan suspensi dimana keduanya merupakan jenis sediaan obat, selain tablet, kapsul, vial, ampul, dan sediaan lainnya. Baik sirup dan suspensi merupakan sediaan dalam bentuk cairan dan diberikan secara oral. Aritnya kedua obat ini diberikan melalui mulut dan ke saluran pencernaan.
Keduanya baik sirup dan suspensi sangat mudah diberikan. Keduanya juga harus berhati-hati diberikan apabila terdapat alergi, dan reaksi anafilaksis terhadap konten obat didalamnya. Dalam memilih sediaan, perhatikan penjabaran berikut ini.
PERBEDAAN SIRUP DAN SUSPENSI
Sirup Obat
Obat ini secara farmakologis bersifat larutan yang larut dipelarutnya secara sempurna, dengan distribusi merata. Kebanyakan pelarutnya adalah larutan gula untuk meningkatkan rasa obat dan menutupi rasa pahit obat. Gula juga membantu mengurangi pertumbuhan mikroorganisme pada sirup. Sirup ideal digunakan bagi anak-anak, dengan konsentrasi tinggi gula agar rasanya tidak pahit. Berhati-hatilah memberikan sirup dengan konsentrasi gula tinggi pada pasien diabetes melitus. Obat alternatif digunakan untuk menurunkan kadar gula darah.
Suspensi Obat
Obat ini adalah campuran partikel obat yang tidak secara sempurna larut dalam pelarutnya. Karena tidak tercampur secara sempurna, larutan ini akan membentuk dua lapisan, dengan lapisan atas dengan konsentrasi rendah, dan lapisan bawah dengan konsentrasi tinggi (mengendap). Pelarut dapat berupa air sehingga tidak merubah struktur obat. Suspensi sangat cocok bagi penderita Diabetes Melitus karena tidak mengandung gula.
TABEL PERBEDAAN SIRUP DAN SUSPENSI
Karateristik | Sirup | Suspensi |
Definisi | Terlarut sempurna dalam pelarutnya | Tidak terlarut sempurna |
Pelarut | Pelarut berupa air gula, pemanis, dan lainnya | Seringya air |
Penggunaan bagi anak | Manis dan tidak pahit sehigga cocok buat anak-anak | Tidak cocok buat anak-anak |
Penggunaan bagi pasien diabetus Melitus | Hati-hati diberikan pasien diabetes melitus karena tingginya kadar gula | Aman diberikan penderita diabetes melitus |
Referensi:
John Marriot, 2010. Pharmaceutical Compounding and Dispensing.
Kwarta et al. 2014. Drug Delivery