Hidronefrosis : Gejala, Penyebab dan Pengobatan

hidronefrosis

Hidronefrosis adalah kondisi yang terjadi pada ginjal dimana ginjal membengkak karena gangguan aliran urin dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) sehingga urin terkumpul di ginjal. Pembengkakan ini sering terjadi pada satu ginjal dan juga dapat terjadi kedua ginjal. Hidronefrosis tidak merupakan penyakit primer. Ini adalah kondisi sekunder yang disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya.

Adanya obstruksi structural dapat memblokade dan menyebabkan sumbatan pada saluran kemih ini. Berdasarkan data Rumah sakit Boston, hidronefrosis terjadi pada satu dari 100 bayi disana. Prinsip pengobatan adalah mendeteksi segera. Semakin cepat dideteksi maka kesembuhan semakin baik. Membuang sumbatan adalah cara terbaik dan membutuhkan tindakan pembedahan. Sekitar 95% peluang untuk sembuh didapat dengaan tindakan pembedahan menurut data rumah sakit boston.

Bacaan Lainnya

Apa Penyebab Hidronefrosis?

Hidronefrosis bukanlah penyakit. Meskipun ini dapat dipengaruhi kondisi internal dan eksternal pada ginjal. Penyebab tersering hidronefrosis adalah adanya penyakit obstruktif akut unilateral. Sumbatan tiba-tiba ini terjadi pada salah satu ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih).

Sumbatan tersering akibat batu ginjal, tetapi danya gumpalan darah juga dapat menjadi sumbatan. Sumbatan pada ureter dapat menyebabkan aliran urin membalik ke ginjal yang secara normal menuju ke kandung kemih dan menyebabkan pembengkakan pada ginjal. Aliran membalik ini disebut vesikoureterik refluks. Adapun penyebab lain sumbatan, diantaranya:

  1. menyempitnya ureteropelvico junction yaitu sambungan pelvis renalis dengan ureter.
  2. pembesaran prostat pada laki-laki, seperti pada BPH dan prostatitis.
  3. kehamilan yang menekan ureter akibat janin yang semakin membesar
  4. adanya tumor di dekat ureter
  5. penyempitan ureter dari kerusakan defek lahir.
Baca Juga:  Anemia Aplastik (Definisi, Gejala dan Tatalaksana)

Bagaimana Gejala Hidronefrosis?

Pada kondisi normal, urin mengalir melalui saluran perkemihan dengan tekanan minimal. Tekanan dapat meningkat jika terdapat sumbatan pada saluran kemih. Setelah urin terbentuk dalam waktu lama, akan berbalik arah ke ginjal dan menyebabkan ginjal membesar. Ginjal dapat terisi urin dan menekan organ sekitar. Jika tidak diobati segera, maka tekanan akan merusak fungsi ginjal secara permanen.

Durasi obstruksi sangat berkaitan dengan gejala. Gejala ringan dari hidronefrosis meliputi sering berkemih dan sering ingin kencing tiba-tiba. Adapun gejala lain yang dapat dirasakan adalah :

  1. nyeri pada perut dan punggung pada region flank
  2. muncul perasaan mual dan muntah
  3. nyeri ketika berkemih dan berkemih tidak tuntas
  4. kadang disertai demam

Apabila kita memotong aliran urin dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Ini sebabnya infeksi saluran kemih adalah komplikasi tersering dari hidronefrosis. Beberapa gejala infeksi saluran kemih adalah : urin keruh, nyeri saat buang air kecil, sensasi terbakar saat berkemih, urin pancaran lemah, nyeri punggung dan di area kandung kemih, dan disertai demam menggigil.

Jika anda menemukan gejala hidronefrosis, segera konsultasikan ke dokter gejala anda. Infeksi saluran kemih yang tidak di obati, maka akan memicu kondisi yang lebih serius, seperti pyelonephritis atau infeksi pada ginjal, dan sepsis dimana infeksi menyebar ke aliran darah.

Bagaimana Pemeriksaan Hidronefrosis?

Deteksi dini sangat penting. Ginjal akan mengalami kerusaakan permanen jika tidak dotangani segera untuk waktu lama. Dokter akan mulai menggali status kesehatan pasien, berfokus ada gejalla saat berkemih. Dokter akan memeriksa bagian perut dan punggung untuk melihat apakah ada embesaran ginjal atau tidak dengan palpasi region flank.

Dokter juga akan menggunakan kateter untuk mengambil beberapa urin dari kandung kemih. Jika urin tidak dapat dikeluarkan dalam jumlah yang besar, maka dapat disimpulkan obstruksinya terjadi di kandung kemih atau di urethra. Uretra adalah sauran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh.

Baca Juga:  Jenis Atrial Fibrilasi : Gejala, EKG, dan Pengobatan

Dokter juga akan melakukan pemeriksan USG, CT scan untuk memerksa pembengkaakan dan lokasi sumbatanya. Kedua prosedur ini baik, tetapi USG ginjal adalah gold standard pemeriksaannnya untuk hidronefrosis.

Bagaimana Pengobatan Hidronefrosis?

Pengobatan hidronefrosis berfokus pada mengambil sumbatan dan melancarkan kembali aliran urin. Pilihan terapi tergantung penyebab sumbatannya. Jika sumbatan terjadi, maka terdapat beberapa pilihan terapi seperti:

  1. memasukkan stent ureteral, dimana sebuah tabung keci dimasukkan ke ureter untuk mengalirkan urin ke kandung kemih.
  2. memasukkan tabung nefrostomi, yakni mengalirkan urin yang tertampung di ginjal, untuk dialirkan ke punggung.
  3. memberikan antibiotik untuk mengendalikan infeksi.

Dokter akan mengambil obstruksi dengan tindakan pembedahan. Jika terdapat jaringan skar, dan bekuan darah yang menjadi penyebab sumbatan, maka pengambilan dilakukan secara menyeluruh. Jika penyebab hidronefrosis karena batu ginjal, maka wajib hukumnya tindakan ppembedahan.

Pembedahan dapat dengan endoskopik, dimana menggunakan alat tipis dan kecil. Dengan teknik ini maka irisan yang dibuat relative kecil, penyembuhan cepat dan waktu rekoveri singkat. Dokter juga dapat memberikan antibitik untuk menangani infeksi. Ini semua harus dilakukan sesegera mungkin agar fungsi ginjal tidak rusak permanen.

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 24 Mei 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *