Alkalosis Respiratorik : Gejala hingga Pencegahan (Pasien)

alkalosis respiratorik

Alkalosis respiratorik terjadi ketika kadar karbon dioksida dan oksigen dalam darah tidak seimbang dan kondisi tubuh cenderung basa karena gangguan aspek karbondioksidanya. Tubuh prinsipnya membutuh oksigen. Ketika anda menghirup udara, oksigen masuk ke paru. Ketika ekspirasi, maka anda melepaskan karbon dioksida keluar sebagai sisa metabolisme. Secara normal sistem respirasi ini menjaga keseimbangan dua gas ini.

Alkalosis respiratorik terjadi ketika penderita bernafas terlalu cepat, atau terlalu dalam dan karbon dioksida kadarnya turun. Ini menyebabkan pH darah meningkat menjadi basa atau alkalin. Ketika darah menjadi asam, maka disebut asidosis respiratori. Ketika ph darah menjadi basa maka disebut alkalosis respiratori. Meskipun nanti di pembahasan lain kita bahas alkalosis metabolik dan asidosis metabolik.

Bacaan Lainnya

Ingat, pH yang meningkat artinya di atas 7.0, akan menyebabkan Basa. sedangkan pH yang basa disebabkan rendahnya kadar Karbon Dioksida dan tingginya HCO3 tubuh. Begitu sebaliknya.

Etiologi Alkalosis Respiratorik

Hiperventilasi adalah penyebab tersering dari alkalosis respiratorik ini. Hiperventilasi terjadi akibat terlalu banyak bernafas atau overbreathing. Seseorang yang hiperventilasi, nafasnya cenderung sangat dalam dan sangat cepat.

Penyebab hipercentilasi, seperti kecemasan dan serangan panik. Adapun penyebab lain hiperventilasi seperti : serangan jantung, nyeri, penggunaan obat-obatan, asma, demam, PPOK, infeksi, kehamilan dan emboli paru. Jika anda mengalami hiperventilasi pertama kali, maka jangan mengira-ira penyebabnya sendiri. Periksalah ke dokter terdekat untuk dilakukan pemeriksaan integratif.

Tanda dan Gejala Alkalosis Respiratorik

Nafas cepat dan nafas dalam adalah tanda dari alkalosis respiratorik. Meskipun nanti ada fase kompensasinya. Ketika kadar karbon dioksida rendah dalam darah, maka akan mempengaruhi kondisi fisik seperti : pusing, kembung, spasme otot tangan dan kaki, tidak nyaman area dada, mulut kering, kebas, denyut jantung meningkat dan merasa sesak nafas.

Baca Juga:  Rumus APRI : AST terhadap Rasio Platelet dan Intepretasi

Tatalaksana Alkalosis Respiratorik

Pengobatan penyakit ini tergantung penyebab yang mendasari.

  1. Serangan panik dan cemas

Serangan panik dan kecemasan dapat memicu penyakit ini. Kadar karbon dioksida dalam darah akan menurun sehingga pH darah menjadi Basa. Berikut ada beberapa tips untuk meningkatkan pH darah :

Pertama bernafaslah menggunakan kantong kertas. Isilah kantong kertas tersebut dengan karbon dioksida saat anda ekspirasi. Setelah itu, hiruplah kembali udara di kantung kertas tersebut kembali ke paru-paru. Ulangilah beberapa kali. Melakukan ini beberapa kali dapat memberi tubuh karbon dioksida dan meningkatkan kadarnya.

Kedua, menenangkan diri. Gejala penyakit ini adalah membuat penderita super aktif. Kondisi ini sering menyebabkan nafas menjadi cepat dan dalam. Dengan menenangkan diri maka dapat mengendalikan pernafasan sehingga karbon dioksida dapat meningkat.

Ketiga, dengan mengurangi intake oksigen ke paru-paru. Cobalah bernafas dengan satu hidung dengan menutup nostril salah satu sisi. Sehingga aliran udara hanya melalui lubang hidung satu saja. Dan mulut juga ditutup.

  1. Recoveri dari Alkalosis Respiratorik

Proses rekocveri tergantung dari penyebab. Jika gejala berupa kecemasan, maka dapat rekoveri penuh. Gejala harus menghilang ketika kadar karbondioksida dalam darah kembali normal. Pada beberapa kasus membutuhkan emergensi tergantung derajat keparahan.

Pencegahan Alkalosis Respiratorik

Pencegahan ini berfokus pada hiperventilasi. Penyebab yang paling sering adalah faktor psikologis seperti stress, panik dan kecemasan. Anda harus mulai mengenal gejalanya dan mengendalikan penyebabnya. Olahraga nafas, meditasi, dan beberapa pengobatan diperlukan. Strategi seperti yoga, berdzikir, menenangkan hati dan fikiran akan mengurangi hiperventilasi sehingga dapat mencegah penyakit ini.

Oleh : dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 11 Juli 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *